"Geledah seluruh kamar ini sekarang!" Lucas memberikan perintah pada seluruh pengawal yang dia bawa ke dalam kamar Helena untuk menggeledah seluruh tempat itu dan mencari sesuatu yang terlihat mencurigakan. Untungnya, kamar yang merupakan kamar utama di Mansion ini kosong sejak insiden teror waktu itu dan Helena juga Duke Juan memilih menempati kamar yang Juan tempati.
Setelah kembali dari rumah penyihir itu, Lucas maupun Araldi tidak mendapati apapun kecuali bangunan yang terlihat usang dan telah kosong. Entah sudah melarikan diri atau pergi kemana penyihir itu, Lucas pun sudah menempatkan mata-mata untuk terus mengawasi rumah penyihir itu.
Kalau apa yang Araldi ucapkan benar. Seharusnya ada bukti yang menunjukkan kalau Helena terlibat dengan sihir hitam. Namun sayangnya, seluruh pengawal yang ia bawa tidak menemukan apa pun. Bahkan Lucas sendiri tidak mendapatkan secuil pun bukti yang menunjukkan kejahatan Helena di dalam kamar itu.
Masih dengan posisi berjongkok di depan laci, Lucas menatap tajam ke arah depan dengan tangan kanan menggenggam erat pinggiran meja nakas itu. Lucas yakin, Helena pasti menyembunyikan apapun itu, yang bisa dia jadikan bukti di dalam kamar yang ia tempati bersama Duke Juan saat ini.
"Tuan Hosea, apa kita perlu menggeledah kamar yang ditempati Duke dan Duchess juga. Untuk itu kita perlu meminta ijin...."
"Tidak perlu." Lucas pun berdiri dan menatap tajam seluruh isi di dalam ruangan itu. "Kalau pun benar Lady Helena terlibat sesuatu dengan sihir hitam, mustahil Duke Juan tidak menyadarinya."
Beberapa pengawal di depannya terlihat mematung mendengar penuturan Lucas. "Ilmu hitam? Benarkah Duchess Helena sampai melakukan itu?" Tanya salah satu dari kelima pengawal itu dengan ekspresi penasaran. Mereka bahkan merinding membayangkannya.
"Kalian semua kembalilah ke tempat masing-masing. Dan bersikaplah seperti biasa karena aku pun masih perlu menyelidiki kebenaran ini. Toh, apa pun Yang Duchess lakukan dengan sihir hitam tidak akan ada hubungannya dengan kalian semua."
"Tapi, kalau berita itu benar. Sudah seharusnya kita memberikan hukuman pada Duchess karena sihir hitam sangat di larang di Kekaisaran ini, Tuan Hosea."
Lucas menatap tajam pengawal itu. "Sekali lagi, aku tekankan. Ini masih dalam penyelidikan. Jangan buat aku terpaksa membungkam mu dengan caraku."
Kelima pengawal itu langsung membungkuk dan meminta maaf. Mereka kemudian pergi keluar kamar itu. Lucas sekali lagi menyisir seluruh kamar itu sebelum keluar dan menutup pintu.
***
"Aku tidak tahu kalau persiapannya akan di lakukan secepat ini." Saras tengah berendam di dalam kolam pemandian dengan Chara yang memijit bahunya.
Air kolam yang mengepul membuat tubuh Saras terasa sangat rileks. Chara juga sudah menambahkan susu juga aroma mawar di dalam air khusus pemandian itu.
"Yang Mulia Duke terlihat bersemangat sekali mempersiapkan pesta pernikahan yang mewah untuk Anda. Beliau benar-benar terlihat sangat mencintai Anda, Duchess Helena."
Chara kemudian mengambil sabun aroma terapi dan menggosok punggung majikannya itu. "Karena itulah, Duchess juga harus sungguh-sungguh dengan mempersiapkan diri."
Chara kemudian mendekati telinga sang nyonya dan berbisik. Saras sampai bersemu mendengar bisikan dari pelayan pribadinya itu.
"Tidak, Chara. Itu terlalu berlebihan."
"Tidak berlebihan, Duchess. Hampir semua bangsawan melakukan itu untuk menyenangkan pasangannya. Lagi pula, ini bagus untuk mempererat hubungan Duchess dan Tuan Duke."
Merasa sudah cukup dengan aktivitasnya itu, Saras memutuskan untuk bangun dan keluar dari dalam kolam pemandian. Chara segera mengambilkan handuk dan melilitkannya di tubuh Helena yang hanya tertutup sehelai kain yang sudah basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became a bad Duchess (END)
FantasyPercayalah, hukum karma itu ada. Seperti Ayura Saraswati, seorang penulis novel yang sangat membenci karakter Antagonis bahkan dikenal tanpa belas kasih dalam menyiksa tokoh antagonis karangannya. Alih-alih terbangun di rumah sakit, Saras yang men...