Percayalah, hukum karma itu ada.
Seperti Ayura Saraswati, seorang penulis novel yang sangat membenci karakter Antagonis bahkan dikenal tanpa belas kasih dalam menyiksa tokoh antagonis karangannya.
Alih-alih terbangun di rumah sakit, Saras yang men...
Saras terengah menatap Juan dengan mata sayu dan wajah memerah. Ia benar-benar kehabisan napas menyamakan tempo ciuman sang Duke.
Saras bahkan tidak ingat bagaimana posisinya kini sudah berubah duduk diatas pangkuan Juan. Dengan gaun bagian depan yang telah melorot hingga pinggang.
"Ini baru permulaan, sayang. Tapi bibirmu sudah sebengkak ini hm." Kata Juan mengecup sekilas bibir merah itu.
Saras menelan ludah semakin gugup. Jari tangannya kembali meremas kuat bahu sang Duke saat pria itu kembali melumat rakus bibirnya. Matanya tertutup rapat dengan bibir bergerak secara kaku membalas lumatan yang pria itu berikan.
Sensasi saat bagaimana saat bibir tebal itu memagut bibirnya memberikan sengatan aneh yang belum pernah Saras rasakan seumur hidup.
Mata Saras terbuka saat ia merasa ciuman Juan mulai merambat turun menuju rahang dan lehernya. Ia melenguh tertahan saat merasa benda lunak tak bertulang itu menjilat kulit lehernya, menghisapnya pelan.
"Akh! Yang mulia?" Saras terkejut saat tubuhnya terdorong kearah belakang, hingga berbaring telentang diatas kasur. Juan lalu meraih payudara Helena dan mengulum putingnya secara bergantian.
"Respon tubuhmu seperti baru pertama kali merasakan sentuhan, Helena."
Bagaimana cara Saras mengatakannya. Kalau ini memang yang pertama untuk Saras.
Khusus Adegan dewasa eksplisit(21+) telah tersedia di Karyakarsa. Sengaja gak diupload disini karena takut kena report. Link karyakarsa ada di bio profil wattpad ku ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersambung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
