40). Fake

6.4K 513 142
                                    

Saras menatap botol kecil berisi ramuan cinta yang ada di tangannya. Sejenak tampak menimang, apa yang akan ia lakukan dengan benda itu.

"Aku mencari mu kemana pun, rupanya kau masih disini Helena?" Saras terbelalak mendengar suara itu, pun buru-buru langsung menyembunyikan botol kecil itu di balik punggungnya saat Juan masuk.

"Kenapa? Kau kelihatan terkejut?" Tanya Juan dengan satu alis terangkat naik. Meneliti ekspresi Helena yang kelihatan panik.

Saat jarak keduanya sudah semakin dekat, Juan kemudian mengangkat tangan dan menyelipkan anak rambut Helena ke belakang telinga wanita itu. Saras yang lagi-lagi dibuat senam jantung tanpa sadar melangkah mundur menjauh.

"Helena...." Juan sampai mengernyitkan kening heran melihat respon wanita itu. "Kau menghindari ku?"

"Hah... B-bukan begitu...."

"Atau kau tengah menyembunyikan sesuatu?"

Kedua bola mata Helena sukses membola. Lalu dengan cepat, Saras pun membalik tubuh membelakangi Juan sambil mendekap erat botol berisi ramuan cinta itu dengan kedua tangannya. Sial! Juan atau siapa pun itu tidak ada yang boleh tahu soal ramuan cinta itu.

"Seharusnya Yang Mulia tidak bertanya begitu setelah apa yang kita berdua lakukan malam itu." Sejenak, Saras tertegun setelah mengatakan kalimat itu. Mungkin baru sadar dengan apa yang keluar dari mulutnya itu.

Saras kemudian langsung membekap mulut sementara kedua telinganya sudah memerah.

Saras diam-diam mengutuk. Merasa bodoh, karena kenapa dia harus mengatakan hal itu. Entah bagaimana ekspresi Juan saat ini, tapi sepertinya Saras bisa mendengar sedikit suara tawa tertahan Juan dari balik punggungnya itu.

"Kamu malu?"

Pakek nanya lagi? Batin Saras kesal bukan kepalang.

Siapa sih yang tidak malu setelah melakukan adegan malam pertama dengan pria itu. Apalagi, Saras masih ingat jelas bagaimana setiap detail adegan dewasa yang terus Juan ajarkan kepadanya, sampai Saras malu sendiri mengingat betapa dirinya sangat binal malam itu.

"Aku tidak bermaksud membuatmu malu, Helena-ku. Maafkan suami mu."

Blush.

Siapa yang mengajari Juan bicara seperti itu. Yang barusan bicara itu, benar-benar Juan Kaialan kan? Bukan halusinasi Saras semata?

Sementara di balik punggung wanita itu, Juan langsung menormalkan kembali bibirnya yang tadinya melengkung. Merasa lucu dengan respon wanita yang masih membelakanginya itu.

"Padahal kedatangan ku kesini, karena aku ingin memberitahumu kalau aku akan mengantarkan Caesar kembali ke Academy, sekarang."

Mendengar Caesar yang akan kembali ke Academy hari ini, Saras dengan cepat langsung kembali memutar tubuh. Bahkan tanpa sadar telah menjatuhkan botol berisi ramuan cinta itu yang di sadari Juan. Namun Sarastidak menyadarinya.

"Serius... Secepat itu?"

"Itu keinginan, Caesar."

"Apakah aku boleh ikut?" Tanya Saras, mencoba mendapatkan peruntungannya kali ini. Tadinya, Saras ingin bernegosiasi dengan Juan agar memperpanjang jadwal cuti Caesar tapi mengingat perkataan Caesar, Saras pun tidak jadi meminta hal itu. Keinginan Caesar yang begitu penuh semangat ingin menggapai cita-citanya itu tentu harus di dukung.

I Became a bad Duchess (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang