45). Plot Twist?

8K 532 36
                                    

"Juan! Kau mau membunuhku ya?"

Alih-alih meminta maaf, Juan justru tersenyum apalagi saat melihat bibir bengkak Helena yang basah, terbaring di atas sofa ruang kerjanya. Tidak ada yang mereka berdua lakukan selain berciuman. Namun, tentu saja bagi Saras itu adalah quality time terbaik. Juan bahkan mengabaikan tumpukan berkas pekerjaannya di atas meja, hal yang tidak mungkin Juan lakukan mengingat betapa Workaholic pria itu.

"Kau yang membunuhku dengan cintamu, Helena," balas Juan, dengan jemari yang mengusap bibir wanitanya itu. Saras sendiri tampak tersipu dengan rambut yang agak berantakan.

Bukannya merasa bersalah, lelaki itu malah kembali menyatukan ciuman mereka berdua. Saras lagi-lagi harus memukuli punggung pria itu mengingat Juan akan merenggut pasokan oksigennya lagi.

Tok tok tok...

"Yang Mulia Duke! Mohon untuk keluar sejenak. Yang Mulia Baginda Kaisar Leonard mengirim utusannya kemari."

Juan maupun Saras sama-sama terdiam mendengar informasi tersebut. Apalagi, tidak biasanya Kaisar Leonard sampai mengirim orang. Mengingat selama ini, sang Kaisar hanya perlu mengirim pesan apabila ingin bertemu dan bicara dengan Juan.

"Apakah ada hubungannya dengan Ayah dan Ibuku?" Tanya Saras sambil menahan lengan atas Juan saat pria itu ingin beranjak dari atas tubuhnya. Juan pun menggeleng menanggapi pertanyaan istrinya itu.

"Bolehkah aku ikut, bertemu mereka?"

"Tidak, Helena. Kalau pun ada hubungannya dengan Ayah dan ibumu, akan aku beritahu." Juan membantu Helena duduk dan mengusap pipi yang meninggalkan jejak semu di wajah wanita itu. "Tunggu aku, sebentar saja."

Mau tak mau. Saras pun mengangguk patuh. Membiarkan Juan keluar ruangan meninggalkannya sendirian. Saras mendadak di serang perasaan cemas. Entah kenapa, ia memiliki firasat buruk. Dan tepat pada saat itu, Tiba-tiba pintu ruang kerja Juan di dobrak masuk oleh seseorang.

"Helena?"

"Pangeran Mahkota Alastair? Apa yang...."

"Ikut aku!" Alastair langsung meraih pergelangan tangan Helena, hendak menyeret wanita itu namun Saras menahannya.

"Apa yang Pangeran lakukan?"

"Ikuti saja aku, Helena. Percaya padaku. Aku akan melindungi mu."

"Melindungi ku dari apa?"

"Dari hukuman berat yang kemungkinan besar akan kau dapatkan dari Ayahku."

Saras terdiam kaku mendengar itu. "Jangan banyak tanya, kumohon. Kita tidak punya banyak waktu."

"Aku tidak merasa telah membuat kesalahan."

"Kau memiliki ramuan cinta dan memberikannya pada, Serenity."

Saras tergagap mendengar kalimat itu. "B-bagaimana Pangeran tahu?"

"Apakah itu penting. Yang jelas, sekarang kau telah menjadi buronan Kekaisaran. Mumpung di luar sana Juan sedang berusaha menahan orang-orang suruhan Ayahku...."

Brak!

"Sial!" Alastair mengumpat saat melihat siluet para pengawal istana yang berhasil masuk. Memanggul tubuh Helena secara paksa, Alastair memilih melompat lewat jendela sekalipun Saras menjerit. Beruntung keduanya berhasil mendarat dengan selamat.

"Alastair! Kau sinting! Bagaimana kalau kita mati!"

"Ya. Terserah, mengumpatlah sesuka hatimu."

"Buktinya kita selamat kan?" Alastair kemudian berdiri dan menyeret lengan Helena agar ikut lari bersamanya. Sementara orang-orang suruhan Kaisar Leonard yang melihat mereka berdua dari atas jendela ruang kerja Juan sana langsung berlari turun. Namun ada juga yang ikut melompat, mengikuti jejak yang Alastair lakukan dengan cara melompat.

I Became a bad Duchess (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang