Flashback on.
Saras suka membaca dongeng sejak ia masih kecil. Dia bahkan bermimpi memiliki pangeran kuda putihnya sendiri. Lalu tiba-tiba dia terlempar ke dalam dunia novel ini seperti dongeng sebelum tidurnya di waktu kecil.
Tidak hanya bertemu dengan seorang Pangeran, Saras bahkan diperebutkan oleh dua orang Ksatria hebat seperti Juan dan juga Araldi. Bahkan menikahi salah satunya. Terdengar menyenangkan dan sangat klasik. Namun, dongeng tetaplah dongeng. Tidak ada dongeng yang akan menjadi kenyataan.
"Juan... Sudah waktunya." Saras tidak ingin membuang lebih banyak waktu lagi. Kini sudah waktunya dia untuk bangun dari mimpi. "Aku harus kembali."
Duke Juan Kaialan. Saras akan mengingat dan mematri nama itu di dalam pikirannya. Dongeng ini akan ia jadikan kisah romantis dikemudian hari.
"Maafkan aku." Saras mengalungkan kedua tangannya di leher pria yang masih memangkunya itu. "Karena kita harus berpisah sampai disini."
Menatap sejenak botol berisi racun yang kini sudah berpindah di tangannya itu, Saras menatap Juan dengan sepasang mata yang telah berkaca-kaca. Juan kemudian menyingkirkan anak rambut yang menjuntai di sisi wajah Helena.
"Sebelum aku pergi, aku ingin mengatakan sesuatu."
"Hm." Juan mengangguk. "Katakan?"
"Aku mencintaimu."
Saras mengusap air matanya yang menetes. Meyakinkan diri sekali lagi, sebelum membuka tutup botol kecil itu dan langsung menenggak isinya di hadapan Juan. Kedua netranya tak lepas menatap legam sorot mata Juan yang semakin memudar bersamaan dengan kegelapan yang menyerangnya.
Sampai pada saat botol kecil berisi racun itu terjatuh dan tubuh Helena akan limbung, Juan dengan sigap langsung menahannya dan mendekap tubuh ringkih itu ke dalam pelukan.
"Aku akan merindukanmu, Ayura Saraswati."
Juan memejamkan kedua mata sambil tersenyum menyadari tidak adanya detak jantung dari tubuh yang dipeluknya itu.
Flashback off.
Ingatan Juan memutar kembali adegan sesaat sebelum Helena menenggak racun di dalam pelukannya. Sejujurnya masih tidak menyangka bahwa kejadian itu akan dia saksikan tepat di depan kedua matanya sendiri. Apalagi dia yang memberikan racun itu untuk Helena konsumsi.
Bukan kah Saras terlalu mempercayai dirinya?
Wanita itu bahkan dengan suka rela membunuh dirinya sendiri tanpa tahu benar tidaknya bisa kembali ke dunia asalnya lagi. Bagaimana kalau Juan menipunya dan hanya memanipulasi wanita itu?
Sebesar itukah cinta kasih yang Saras tinggalkan sampai menaruh kepercayaan yang begitu dalam untuk pria jahat seperti dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became a bad Duchess (END)
FantasyPercayalah, hukum karma itu ada. Seperti Ayura Saraswati, seorang penulis novel yang sangat membenci karakter Antagonis bahkan dikenal tanpa belas kasih dalam menyiksa tokoh antagonis karangannya. Alih-alih terbangun di rumah sakit, Saras yang men...