Episode 27

43 41 51
                                    

Episode 27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 27

Afzam sesekali melirik Arsy ketika membawa gadis itu ke aula kerajaan, ketika sampai di depan pintu, para penjaga melarang mereka masuk.

"Salam, Yang Mulia. Mohon Anda tidak masuk."

"Kenapa? Bukankah di dalam hanya para pejabat yang sedang diskusi?" Balas Afzam terbawa perasaan kesal.

"Yang Mulia, apakah Anda sudah melupakan peraturan dalam Istana?" Tanya penjaga. 

Afzam menghela nafas lalu memutar tubuh menatap Arsy."Maaf, aku lupa bahwa tidak semua bisa masuk sembarangan."

"Tidak apa, Yang Mulia," jawab Arsy, ia melirik ke arah lain.

"Apakah Pangeran ke 8 mendadak bodoh? Semua orang juga tahu kalau tidak boleh sembarangan masuk ke aula pertemuan saat ada pertemuan. Lagipula kenapa Pangeran tidak rapat si?" Batinnya.

Tidak lama kemudian Zein bersama Jiao Hua dan diikuti para pejabat yang lain keluar dari aula pertemuan, pria bersurai kuning keemasan panjang tersebut mengerutkan kening melihat Arsy bersama Afzam.

"Sepertinya baru ditinggal beberapa hari dia sudah menggaet yang lain," celetuk Jiao Hua.

Zein tidak menggubris perkataan Jiao Hua, ia berjalan menghampiri calon istrinya tersebut.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Arsy sedikit terkejut mendengar suara Zein, ia pun sedikit memutar tubuhnya menghadap sosok pujaan hatinya.

"Salam, Yang Mulia Pangeran Mahkota."

Pandangan Zein bergulir pada Afzam, pria itu terlihat sangat tidak suka, bahkan langsung pergi tanpa pamit setelah Arsy berbicara dengannya.

Zein mengalihkan perhatian ke arah lain kemudian melangkahkan kaki menuruni tangga, melihat calon Suaminya pergi Arsy pun mengikuti pria tersebut.

"Yang Mulia, kenapa Anda meninggalkan saya?" Tanya Arsy merasa heran dengan pria tersebut.

Zein diam tidak menjawab, ia terus melangkahkan kakinya menuju istana Taizi. 

Di depan istana, Mahesa berdiri dengan tatapan dingin pada Arsy, begitu gadis itu terlihat, ia segera berjalan menghampirinya.

"Kamu ya, gadis tidak tahu diri! Main pergi dengan Pangeran ke 8 saat Yang Mulia Pangeran Mahkota melaksanakan tugas. Apakah kamu sadar apa pandangan orang kalau calon Permaisuri Pangeran Mahkota jalan-jalan di tengah pasar dengan pria lain?"

Nirwana Menggapai Kebahagiaan Sejati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang