Part 1

21K 390 22
                                    

Untuk Part 1-3 masih menceritakan Masa lalu, ya.

Pintu digedor-gedor dengan keras. Sekelompok pria bertubuh besar dengan rambut gondrong berdiri di depan pintu. Satu-satunya pria beramput pendek memimpin mereka. Ia menarik napas panjang, kemudian menggedor lagi.

Pintu terbuka dengan pelan. Pria itu sudah hampir marah, tetapi, ia mengurungkannya karena yang muncul adalah anak kecil. Usianya sekitar tujuh tahun. Ia menatap sekelompok orang tersebut dengan mata besar dan wajah polosnya.

"Ada apa, Paman?"

"Dimana Ayah Ibumu?"tanya pria gondrong berotot besar, namanya Rocky.

Gadis kecil itu menggeleng ketakutan. Wajahnya terlihat kucel dan berkeringat. Matanya merah seperti menangis.

"Jangan paksa anak kecil menjawab. Dia tidak salah apa-apa, kalian menjauhlah dulu,"kata Jack, ketua kelompok tersebut. Pria-pria berbadan kekar itu pun menjauh.

Ia berjongkok dan tersenyum ke arah gadis kecil itu."Halo, siapa namamu?"

"Alina~"

"Alina~katakan di mana Ayah dan Ibumu? Paman ingin bertemu. Paman adalah teman Ayahmu,"katanya berbohong.

Alina menelan ludahnya."Ayah dan Ibu sudah berhari-hari tidak pulang."

Jack terperangah, antara percaya dan tidak. Sebab di beberapa kasus, orang dewasa kerap menggunakan anaknya untuk berbohong demi menghindari penagih hutang."Apa? Lalu kau bersama siapa di rumah?"

"Sendirian,"jawabnya dengan suara yang kecil.

Jack terperangah."Sendirian? Jadi~kau makan apa?"

"Roti,"jawabnya menunjuk beberapa bungkus roti di atas meja. Rumah juga terlihat berantakan dab terlihat sudah ditinggal beberapa hari. Sepertinya anak tersebut tidak berbohong.

"Apa kalian keluarga anak ini?" Suara suara renta terdengar di dekat mereka.

Jack menoleh, seorang pria tua mengenakan tongkat bersama pria muda datang menghampiri.

"Bukan. Kami penagih hutang pemilik rumah ini,"balas Jack sambil berdiri.

"Sayang sekali. Dia tinggal sendirian di rumah ini. Orang tuanya sudah pergi berhari-hari,"jawabnya dengan serius.

"Bagaimana mungkin anak sekecil ini ditinggal sendirian. Apa mereka bukan manusia? Dia juga ibu yang melahirkan anaknya." Jack tertawa lirih. Ini bukan perihal mereka yang kabur dan tidak membayar hutang, tetapi, tentang mereka irang tua yang tidak bertanggung jawab. Jika mereka pergi harusnya membawa anak ini ikut serta. Di mana hati mereka meninggalkan anak sekecil ini sendirian.

"Ayah anak ini sudah meninggal. Ibunya menikah lagi dan pria itu tidak baik. Dia memprovokasi Ibunya agar berhutang lalu melarikan diri. Anak ini~ditinggalkan begitu saja."

"Apakah itu benar?" Jack bertanya pada pria muda di sebelahnya.

Pria itu mengangguk."Benar, Pak, kami wsrga sekitar juga sedang berdiskusi bagaimana langkah selanjutnya mengenai Alina. Tapi, warga di sini keberatan untuk menampungnya tinggal bersama. Kami hanya bisa memperhatikannya dan memberikannya makanan. Penduduk di sini juga terjerat kemiskinan."

"Baiklah, terima kasih atas informasinya."

"Alina, ini untukmu." Pria tua itu memberikan sebuah kotak makan,"makanlah~"

Tangan kecil itu mengambil kotak makan dan memeluknya erat.

"Kalau begitu, kami pergi dulu. Alina, jaga dirimu baik-baik." Jack berpamitan dan mereka pergi dari sana. Mereka pergi menagih hutang di tempat lain.

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang