Part 41 (END-Versi Wattpad)

2.5K 209 42
                                    

Aku ucapkan terima kasih untuk kalian yang membaca cerita ini. Semoga kalian suka. Jangan lupa baca karyaku yang lainnya.

Sesuai janjiku ya, mau bagi-bagi novelet untuk pembaca terpilih.

💜

💜

Joanna memeluk bunga-bunga segar yang mereka beli sebelum menuju pemakaman. Joanna menaburkan bunga di atasnya, lalu memberikan bucket mawar di atas nisannya. Ia duduk memeluk tanah itu satu persatu.

Brandon berdiri di sebelah makam Jack,"Ayah~aku datang membawa istriku, Joanna. Semoga Ayah dan Paman tenang di sana, aku akan menjaga putri Ayah sampai akhir hayat."

Joannna menatap makam dengan nanar. Hatinya terasa sangat hampa."Ayah,Paman Levi, Paman Rocky, Paman Juan~aķu datang ke sini lagi. Aku sangat merindukan kalian. Ayàh, Paman, aku sudah menikah dengan Paman Brandon, pria pilihan ķalian.  Tapi, aku juga menyukainya. Aku akan menjadi istri yang baik. Tentu aku sangat kehilangan kalian di hari pernikahanku. Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa pada takdir yang telah Tuhan tentukan. Ayah, Paman, terima kasih sudah hadir menjadi malaikatku. Aku mencintai kalian." Air mata Joanna menetes.

Brandon memeluk pundak Joanna untuk menenangkannya.

"Ayah, Paman~pelakunya sudah ditangkap. Jadi, semua sudah baik-baik saja. Aku dan Paman Brandon akan hidup dengan bahagia. Semoga Ayah dan Paman juģa bahagia di sana. Kami akan mengenalkan nama Ayah dan Paman pada anak-anak kami, sebagai Kakek yang berhati malaikat."
Joanna mengembuskan napas berat. Semakin lama air matanya semakin tumpah.

"Kami akan punya anak yang banyak dan membentuk keluarga besar." Brandon tersenyum di akhir kalimatnya."Sayang, ayo kita kembali. Sepertinya mau hujan."

Joanna mendongak menatap langit. Setiap ke pemakaman ini, pasti akan selalu hujan. Wanita itu menatap tempat peristirahatan Ayah dan Pamannya lagi."Ayah, Paman, aku akan datang lain kali dengan berita-berita yang indah. Berbahagialah di surga."

Joanna dan Brandon berjalan meninggalkan lokasi tersebut. Keduanya masuk ke mobil dan menyeka air mata mereka lebih dulu.

Mobil berjalan pelan menembus keramaian menuju ke rumah mereka. Hujan mulai turun perlahan. Joanna membuang pandangannya ke luar jendela, hatinya terasa sunyi dan hampa.

Brandon melihat ke arah istrinya yang tengah melamun."Kamu kenapa?"

Joanna menoleh dan tersenyum."Ah, tidak apa-apa, Paman. Perasaan tidak nyaman dan sedih karena baru  saja dari pemakaman."

"Kudengar dari Kak Velia, kamu sempat sakit ya selama aku pergi?"

"Oh, cuma sakit menstruasi. Bukan sakit yang serius. Ya, maksudku~aku memang sakit karena memikirkan Paman. Tapi, aku sudah berjanji akan menghadapi apa pun dengan kuat. Paman sedang berjuang, maka aku berjuang menjaga diriku."

Brandon mengusap,usap perut Joanna."Maaf, ya, tidak ada di samping kamu saat sakit."

"Sudah selesai, Paman. Tidak ada rasa sakit lagi."
Joanna memegang tangan Brandon dan meletakkan di pipinya."Aku sangat merindukan Paman."

"Aku juga sangat merindukanmu, sayang. Haruskah kita ke hotel?" Brandon menunjuk hotel yang kebetulan sedang mereka lewati dengan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang