Part 15

5.1K 287 93
                                    


💜

Karena tidak memungkinkan ke rumah Joanna di jam seperti ini, Brandon memutuskan membawa  wanita itu ke apartemennya.

Brandon membopong Joanna ke apartemennya. Dalam perjalanan, Joanna membuka matanya dengan berat.

"Paman~kita dimana?"

"Di apartemenku."

"Kenapa kita ke sini?"tanya wanita itu sembari meihat sekeliling. Ia memegang leher Brandon dengan erat karena takut terjatuh.

"Butuh waktu yang lama untuk sampai ke rumah. Kamu pasti menolak kalau aku tidur di sana, kan? Jadi, lebih baik kamu tidur di sini." Brandon menurunkan Joanna dan membuka pintu.

Joanna melangkah gontai masuk ke dalam apartemen yang besar dan mewah. Ia masih setengah sadar dan masih merasa sangat mengantuk.

Brandon mengambil air minum dan memberikannya pada Joanna.

Wanita itu meneguknya."Paman, aku mengantuk."

Brandon membawa Joanna ke kamar."Silakan tidur, aku harus mandi sekarang."

Melihat ranjang empuk, Joanna langsung berbaring dan terlelap. Sementara Brandon menyiapkan barang-barang pentingnya yang akan ia bawa hari ini. Setelah mengantarkan Joanna ke kantor, ia akan langsung ke Bandara untuk perjalanan bisnis. Setelah itu ia mandi.

Brandon merasakan tubuhnya sudah segar. Saat keluar dari toilet ia melihat Joanna terbaring di ranjang. Sangat menggodanya untuk mendekat.
Brandon berbaring di sebelah Joanna, memeluk wanita itu masih dalam keadaan mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya. Miliknya mengeras secara perlahan dan menyentuh bokong Joanna. Brandon menekan miliknya dengan hati-hati. Miliknya semakin mengeras dan tercetak jelas di permukaan handuk putih itu.

Brandon menenggelamkan wajah di leher wanita itu, menciumnya dengan dalam. Tangannya meremas dada Joanna dengan lembut,tapi penuh hasrat.

Brandon membalikkan tubuh Joanna, wanita itu membuka matanya dan kaget. Brandon melumat bibir Joanna yang hangat. Joanna tertegun merasakan bibir seksi Brandon yang terasa dingin menghisap bibir bawahnya. Aroma mint yang segar serta tubuhnya yang dingin sangat pas menyentuh tubuhnya yang terasa hangat.

"Paman!" Joanna berteriak dalam hati karena bibirnya tidak bisa bergerak. Ia meronta, tetapi, Brandon terus melumat bibirnya. Sentuhan dan gesekan tubuh Brandon membuatnya berhenti meronta. Bibirnya membalas ciuman Brandon yang semakin membuat miliknya mengeluarkan cairan di bawah sana.

Brandon melepaskan pakaian Joanna perlahan. Sempat mendapatkan penolakan dari wanita itu, tetapi, Brandon dengan mudah menaklukannya. Dua gundukan kenyal milik Joanna kini terpampang jelas di hadapannya. Brandon menghisap permukaan dada Joanna satu persatu. Rasa dahaga yang ia tahan selama ini akhirnya terbayarkan.

Joanna merasakan kepalanya sedikit pusing, melayang-layang, masih mengantuk, merasakan sensasi yang menggelenyar di seluruh tubuh, lalu ada getaran pada miliknya. Ia sulit mendeskripsikan perasaannya saat ini. Ia sadar bahwa pria itu adalah Pamannya, tetapi, saat ini perasaan bahwa pria itu adalah Pamannya hilang begitu saja. Ia merasa pria itu seperti orang lain.

Joanna bahkan tidak bisa berbuat apa-apa ketika Brandon melepaskan seluruh pakaiannya. Ia menggeliat ketika Brandon menciumi bagian dalam pahanya.

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang