Part 11

4.7K 292 41
                                    

Maaf, ya, telat update. Wkwkwkw
Part 12 udah tayang di karyakarsa.
Oh iya besok libur update untuk di wattpad ya. Tapi, karyakarsa tetep update.

💜

21+ dikit

Suasana menjadi sangat hening. Hanya terdengar suara detik jam dinding. Brandon masih terjaga sembari terus meneguk alkoholnya. Namun, ia masih sadar seutuhnya. Kadar alkohol yang ia sediakan cukup rendah sehingga tidak membuatnya mabuk berat. Ini sudah jam tiga pagi. Hatinya tergerak untuk melihat Joanna di kamarnya.

Ia melangkah dengan tenang memasuki kamar Joanna. Ia duduk di sisi ranjang memandang gadis itu yang terlelap dengan wajah cantiknya. Brandon menyentuh pipi Joanna. Brandon berbaring hati-hati di sisi yang kosong. Ia mengarahkan Joanna tidur berhadapan dengannya. Brandon mendekatkan wajahnya dengan hati-hati, lalu mengecup bibir Joanna. Satu kecupan terasa tidak cukup. Ia mengecupnya kembali, melumatnya sedikit, lalu melumatnya cukup lama. Brandon terkejut ketika merasakan lidah Joanna bergerak membalasnya. Tetapi wanita itu masih terpejam. Jadi, ia dan Joanna berciuman dalam keadaan Joanna tidak sadar.

Brandon melepaskan lumatannya dengan hati-hati. Ia mengusap bibir merah Joanna. Pria itu merasakan miliknya bergerak naik.

"Ah, sial!!"pria itu menggeram. Miliknya melesak minta dibebaskan dari jeans-nya.

Brandon membuka resleting celana dan miliknya mencuat. Pria itu menelan ludah,ia berencana melepaskan hasratnya tanpa melukai Joanna. Brandon mengarahkan tangan Joanna secara hati-hati ke miliknya.

Brandon mendesah saat tangan lembut Joanna menyentuh miliknya. Ia membuat tangan wanita itu seolah-olah menggenggam miliknya. Lalu, Brandon kembali melumat bibir Joanna. Ia juga meraba dadanya sekilas. Cairannya menyembur ke tangan Joanna. Brandon membersihkannya dengan cepat sebelum Joanna terusik dan terbangun karenanya.

Setelah bersih, Brandon tetap tidur di sebelah Joanna sampai matahari terbit.

Pukul enam pagi, Joanna terbangun. Ia merasa tubuhnya berat seperti ditindis sesuatu. Wanita itu menyentuh sesuatu yang menindih tubuhnya, sebuah tangan. Joanna terbelalak dan menoleh ke belakang. Brandon tengah memeluknya dari belakang. Jadi, semalam mereka telah tidur bersama. Tapi, sejak kapan Brandon datang dan tidur bersamanya? Pikir Joanna.

"Paman~"panggil Joanna yang sulit bergerak karena Brandon memeluknya cukup erat.

Tidak ada jawaban dari pria itu. Joanna berdiam diri dulu untuk mengamati situasi. Lalu tiba-tiba Joanna teringat dengan mimpinya. Wajahnya terasa panas. Ia bermimpi bercinta dengan seorang pria, sayangnya ia tidak bisa melihat dengan jelas sosok pria tersebut. Joanna memegang bibirnya. Ciuman di dalam mimpi terasa begitu nyata. Seakan-akan ia berciuman sungguhan. Ternyata seperti itu rasanya berciuman.

Joanna dan Morgan belum sampai pada tahap berciuman bibir. Kesibukan Morgan membuat mereka jarang bertemu. Jika bertemu, mereka hanya berpelukan, berpegangan tangan, dan mencium kening atau kepala. Mungkin nanti mereka akan memiliki kesempatan itu.

Joanna kembali fokus pada Brandon yang masih memeluknya. Ia membangunkan pria itu kembali."Paman~Paman~" Joanna mengeraskan suaranya.

Brandon terbangun dan menjawabnya dengan gumaman.

"Kenapa Paman tidur di sini?"

"Aku merindukanmu,"jawab Brandon dengan suara serak.

Joanna menelan ludah. Ia berusaha menyingkirkan tangan Brandon. Brandon sadar Joanna akan menyingkir, ia segera mengeratkan pelukannya."Jangan bergerak dulu, lima belas menit lagi."

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang