Part 40

2.4K 217 7
                                    

Satu part lagi tamat ya.
Isi karyakarsa dan wattpad berbeda 2 part akhir.
💜

Joanna mengerjapkan mata, ia sudah berada di ruangan yang asing. Wanita itu melihat ke sekeliling dengan bingung. Ia berusaha duduk dan ada seseorang yang menyentuh tangannya.

"Joa, kamu sudah bangun?" Suara wanita lembut menyapanya.

Joanna menatap wanita berambut panjang itu. Ia bertanya-tanya dalam hati, wanita itu cantik sekali. "A-anda siapa?"

"Kamu lupa, ya." Wanita itu tersenyum,"aku Velia, kakak sepupunya Brandon. Kita sempat berkenalan saat kalian menikah."

"Oh, maafkan aku, Kak Velia." Joanna memegang kepalanya yang masih pusing,"waktu itu banyak orang, jadi, aku tidak terlalu memperhatikan wajah Kakak."

"Kamu harus banyak istirahat,"katanya dengan lembut. Mungkin Velia merupakan wanita yang sangat lembut sampai ke sentuhannya sekali pun.

"Dimana Brandon, Kak?" Joanna mencari keberadaan suaminya.

"Masih di kantor polisi."

"Apa yang sudah terjadi?" Joanna berusaha mengingat hal yang sudah terlewati. Terjadi pertengkaran di kantor Morgan, mereka baku hantam  lalu ia tidak mengingat apa-apa lagi.

"Kamu harus menenangkan pikiran dulu, Joa~"kata Velia lagi,"Brandon berpesan agar kamu tidak banyak pikiran. Kamu harus mempercayainya."

Joanna mengangguk,"lalu ini dimana, Kak?" Walaupun ia baru memasuki rumah barunya pagi tadi, ia tahu bahwa ini bukanlah rumah tersebut.

"Ini rumahku, kebetulan tidak jauh dari tempat kejadian. Kalau dibawa ke rumah kalian, memakan waktu yang lama."

"Mama~" Seorang anak kecil yang cantik mengintip di balik pintu. Usianya sekitar empat tahun.

"Eh, Belva~sini~"panggil Velia.

Gadis kecil itu masuk dengan malu-malu menatap Joanna. Ia memeluk Ibunya sembari mencuri pandang pada Joanna.

"Ini Belva, anak keduaku."

Joanna tersenyum pada Belva."Halo, Belva."

Gadis kecil itu mendekat."Tante namanya siapa?"

"Joanna."

"Tante sakit, ya?"tanya gadis itu dengan polos.

"Tante hanya kecapekan,Belva. Sebentar lagi juga sembuh,"jawab Joanna. Tiba-tiba ia merasa sangat menyukai anak kecil. Lalu ia berpikir untuk memiliki anak selucu itu.

"Joanna, sementara kita menunggu Brandon~kamu tinggal di sini dulu, ya. Nanti Brandon akan menjemput kamu,"kata Velia.

"Tap-tapi, Mbak saya nggak enak sama suami Mbak."

"Jangan merasa sungkan. Kamu itu adikku, Joa."

"Tante temani Belva kalau Mama sama Papa kerja." Belva memegang tangan Joanna,"Belva bosan sama sus terus."

Joanna tersenyum sambil mengusap kepala gadis kecil itu."Iya, Belva~nanti Tante temani, ya."

Joanna tinggal di rumah Velia sampai Brandon menjemput. Wanita itu berpikir kalau Brandon akan menjemputnya pada hari itu juga. Tetapi, sudah hari ketujuh, Brandon tidak kunjung datang. Setiap hari Joanna bertanya, tetapi, jawabannya selalu sama. Brandon masih di kantor polisi untuk mengurusi banyak hal, termasuk penyebab kematian Ayah dan Pamannya. Beruntung ada Belva yang selalu berhasil mengalihkan pikirannya.

Tapi, Joanna merasa tidak sabar. Ia ingin bertemu dengan suaminya itu. Bahkan mereka tidak pernah berkomunikasi. Bagi Joanna, ini tidak adil. Mungkinkah Brandon sedang mengalami kesulitan, tapi, pria itu memilih untuk menghadapinya sendiri.

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang