Part 33

2.9K 234 14
                                    

Setelah berpakaian kembali, Joanna dan Brandon pergi bermain air. Joanna tidak bisa berenang, tapi, ia suka bermain air. Ia hanya menenggelamkan tubuhnya di sana dengan pengawasan Brandon. Joanna naik di punggung Brandon, lalu pria itu berenang perlahan.

Joanna pergi ke pasir dan berbaring di sana. Air laut yang bergerak membasahi setengah badannya. Ia menatap ke langit yang berwarna biru cerah. Wanita itu tersenyum bahagia.

Brandon menghampirinya."Pasirnya nyangkut di rambut kamu."

"Aku bisa membilasnya."

"Padahal kalau kita bisa naik jetski akan seru."

Joanna menggeleng, ia tetap pada keyakinannya untuk tidak mencoba. Brandon duduk di sebelah Joanna dengan tubuhnya yang basah.

"Aku senang melihat kamu tersenyum lagi."

"Di sini aku bisa tersenyum, tapi, saat kembali~aku bisa saja teringat lagi.

"Itu tidak akan mungkin hilang dari ingatan kita. Semua orang akan mengalami hal tersebut. Kita hanya mengingat mereka dan mengenangnya,"sahut Brandon.

"Paman~apa kita bisa makan siang?aku lapar?"kata Joanna malu-malu.

"Baik, tapi kita harus mandi dulu. Lalu kita kembali ke villa." Brandon berdiri dan mengulurkan tangannya membantu Joanna bangkit.

Wanita itu menerima uluran tangan Brandon dan berjalan beriringan menuju ruang untuk mandi. Keduanya mengguyur tubuh di bawah air mengalir. Membersihkan pasir-pasir yang menempel, lalu menggunakan sabun.

Brandon mengusap punggung Joanna dengan sabun, memeriksa rambutnya dan memastikan tidak ada pasir yang masih menempel. Setelah itu, ia membersihkan tubuhnya sendiri. Joanna mematung menatap Brandon. Ia mendekat perlahan.

Joanna berlutut di hadapan Brandon dan menengadah menatap Brandon. Menyadari wanita itu berlutut, kening Brandon mengkerut.

"Kamu ngapain, sayang?"tanya pria itu bingung.

Tanpa menjawab, Joanna menggenggam milik Brandon, lalu ia mengulumnya.

"Oh, shit!!" Brandon merasa sangat senang. Miliknya masuk ke dalam mulut hangat wanita itu. Lidah Joanna menari-nari menyapu permukaan batang kejantanannya. Brandon tidak memikirkan bagaimana Joanna tahu mengenai hal ini. Wanita itu sudah dewasa, pasti pernah melihat adegan ini. Yang pasti, ia sangat senang diperlakukan seperti ini.

Brandon meremas rambut Joanna pelan, sambil menarik dan mendorong kepala wanita itu pelan-pelan. Ia mulai frustrasi dengan kenikmatannya.

"Kamu sangat pintar dan nakal!"erang Brandon yang mulai resah. Ia ingin menggerakkan kepala Joanna dengan keras, tapi, ia takut wanita itu akan terluka.

Ia menarik Joanna agar berdiri, lalu mendorongnya ke dinding dengan posisi membelakanginya. Brandon menciumi tubuh wanita itu dengan sangat liar. Ia menarik wajah Joanna agar menoleh ke belakang  lalu melumat bibirnya. Tangannya meremas dada Joanna dengan kuat dan penuh hasrat.

"Kamu~menggodaku, sayang, ini membuatku semakin gila. Ingin memakan semua tubuhmu,"bisik Brandon dengan napas memburu.

"Aku~sangat menginginkannya. Aku selalu menginginkannya, Paman,"kata Joanna.

"Sial!!" Kalimat itu membuat Brandon semakin menegang dan bergairah.

Brandon sedikit mundur dan menarik pinggang Joanna. Wanita itu bertumpu di dinding. Brandon mengusap bokong Joanna, meremas dan menamparnya pelan. Lalu ia memasukkan miliknya.

"Ah!" Brandon memegang pinggang Joanna dengan kedua tangannya dengan erat. Ia menghunjam dan memuaskan segala hasratnya.
Joanna memulai semua ini dan hasratnya naik berkali-kali lipat. Ia ingin 'menghabisi' wanita itu sampai tidak berdaya. Ia ingin menumpahkan cairannya sebanyak-banyaknya.

Joanna bertumpu erat pada dinding. Ia merasakan posisi bercinta yang baru dari Brandon walaupun ini sedikit perih. Namun, ia merasakan miliknya sangat menyukai. Setiap detiknya menginginkan milik Brandon. Mungkin ia memiliki libido yang berlebih. Ia ingin bercinta sepanjang hari, tetapi, itu tidak mungkin bisa dilakukan pria. Ini bisa terjadi dalam waktu dekat karena Brandon baru-baru saja melepaskan keperjakaanya.

"Paman!" Joanna meracau. Milik Brandon menekan miliknya sampai ke titik terdalamnya yang membuat ia merasa ingin buang air kecil. Joanna sangat suka posisi ini.

Brandon membalikkan tubuh Joanna, mendorong wanita itu ke dinding dan melumat bibirnya dengan penuh hasrat. Tangannya menaikkan satu paha Joanna, lalu jarinya masuk ke dalam.

"Ah, Paman, aku keluar lagi."

"Kamu menyukai ini?"

Joanna mengangguk.

"Kamu menyukai tanganku?"

Wanita itu mengangguk,"aku menyukai semuanya, bibir, mata, hidung, wajah ini, tangan ini, lalu~milik Paman." Joanna menyentuh milik Brandon dan menggenggamnya.

"Kamu menyukaiku?"tatap Brandon dengan penuh harapan.

Joanna mengangguk."Aku menyukainya. Sentuhlah aku kapan pun. Karena aku selalu menginginkannya."

Cukup memalukan mengakui hal tersebut, tapi, semua ini telah dimulai. Brandon telah membuatnya seperti ini, basah setiap saat.

"Akan kuhabisi kau setiap hari." Brandon melumat bibir Joanna. Lalu, ia menggendong wanita itu dan menyandarkan ke dinding. Ia menyatukan miliknya dengan Joanna.

"Paman, nanti jatuh!"kata Joanna panik.

"Aku tidak akan membuatmu jatuh. Pegangan yang erat." Dari deruan napasnya, sepertinya Brandon sudah tidak sabar untuk memuntahkan kembali cairannya.

Milik Brandon melesak ke dalam daging lembut Joanna. Ia menekan keras dan penuh hasrat. Hatinya telah jatuh sepenuhnya pada wanita itu. Hidupnya ia serahkan pada wanita bernama Joanna. Brandon menghunjam, menghabiskan seluruh energinya untuk memuaskan Joanna.

Joanna melingkarkan kedua tangannya di leher Brandon, memeluknya erat dengan perasaan berbunga-bunga. Pria itu sangat perkasa. Brandon mengerang panjang dan pelan. Pria itu mulai terlihat kelelahan. Ia menurunkan Joanna dengan hati-hati. Ia terduduk lemah.

Joanna tersenyum, ia membersihkan milik Brandon dengan sabun.

Brandon melirik wanita itu."Kamu ingin membuatnya tegang lagi?"

"Tidak, Paman, aku hanya membersihkannya. Paman terlihat capek sekali. Ayo kita selesaikan segera dan makan siang, laku istirahat." Joanna mengambil handuk dan mengeringkan tubuh Brandon.

Keduanya mengenakan pakaian, lalu pergi ke villa untuk makan siang. Mereka makan cukup banyak karena tenaga mereka telah habis.

Setelah itu mereka kembali ke bungalow untuk tidur siang. Keduanya tidur berpelukan mesra.

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang