Part 39

2K 221 17
                                    

Hari ini, Joanna dan Brandon kembali dari liburan mereka. Mereka kembali menggunakan helikopter karena Joanna tidak bisa menggunakan kapal. Saat mendarat, mereka dijemput dengan mobil.

Joanna merasa perjalanan mereka tidak menuju ke apartemen. Gedung-gedung tinggi itu telah jauh terlewati. Saat ini mereka memasuki sebuah wilayah yang memiliki penjagaan ketat. Lalu, ka melihat rumah-rumah besar berjajar sepanjang jalan.

Wanita itu menatap sang suami. "Kenapa kita ke sini? Apa untuk menemui keluarga Paman?"

Brandon mengedipkan sebelah matanya."Kamu akan tahu nanti."

Mereka masuk ke sebuah mansion yang dengan warna putih. Joanna semakin yakin ini adalah rumah salah satu keluarga Brandon. Sebagai pengantin baru, mereka pasti harus mengunjungi keluarga yang dituakan.

Keduanya berdiri di depan pintu yang sangat besar. Brandon membuka pintu dan dismabut oleh beberapa asisten rumah tangga yang berdiri rapi.

"Selamat datang di rumah baru kita, sayang,"ucap Brandon.

Joanna menatap Brandon tak percaya."Rumah baru? Kita tidak tinggal di apartemen lagi?"

Brandon menggeleng."Tidak, kita akan tinggal di mansion ini."

Joanna mengangga."Ini sangat besar, kita hanya berdua."

"Kita akan ramaikan rumah ini." Brandon memeluk pundak Joanna dan memperlihatkan kamar utama.

Joanna menahan tangis. Ia tidak menyangka akan menikah dengan pria kaya raya."Tidakkah ini berlebihan?"

Brandon mengusap sudut mata Joanna yang basah."Kamu layak mendapatkannya, kita akan memulai kehidupan baru di sini."

"Oh, ya, rumahku~apa sudah dikontrakkan?"

"Sudah diumumkan tapi, belum ada yang ingin mengontrak."

"Rumah yang kuperjuangkan, ternyata tidak bisa kutinggali lebih lama." Joanna sedikit menyayangkan hal tersebut, tapi, ia sudah mendapatkan rumah yang jauh lebih baik. Setidaknya ia memiliki aset atas namanya sendiri.

"Aku sudah menggantinya lebih besar, kan? Di sinilah kita memulai hidup baru sebagai suami istri. Aku juga ingin menjadi Ayah." Brandon memeluk Joanna.

Telinga Joanna memerah."Baiklah, Paman, kita akan memiliki anak."

Ponsel Joanna berbunyi. Wanita itu memeriksanya. Sebuah email dari Perusahaan sebelumnya yang menyataka bahwa pengunduran dirinya diterima. Joanna menatap Brandon."Pengunduran diriku diterima dan~mereka memintaku datang ke kantor."

Brandon berpikir sejenak, ia tidak ingin Joanna pergi lagi ke sana, tapi, wanita itu harus menyelesaikan urusannya dengan baik dan sesuai prosedur."Aku akan mengantarmu. Mungkin Morgan akan mengajakmu bertemu."

Tangan Joanna mengepal."Iya, tapi, aku harus menghadapinya. Aku tidak mau berurusan lagi."

Brandon mengangguk. Ia mengantar istrinya itu pergi ke kantor lamanya. Brandon menunggu di mobil saja. Brandon menghubungi seseorang setelah Joanna masuk.
"Buat dia gila dan hancur sampai tidak sempat memikirkan istriku."

Joanna pergi ke ruangan yang ditentukan. Wanita itu mengetuk pelan dan masuk. Ia langsung terperanjat, ia pikir akan bertemu dengan Hrd-nya. Ternyata itu hanyalah akal-akalan lelaki di hadapannya.

"Lama tidak berjumpa, Joanna."

Joanna tersenyum lirih."Aku tidak ingin berjumpa denganmu lagi. Aku ke sini hanya karena perusahaan menghubungiku."

"Kenapa kau mengundurkan diri?"

"Kenapa kau baru menanyakan sekarang?"

"Kau mengabaikan pesan dan teleponku."

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang