Part 9

4.7K 249 57
                                    

Rumah Joanna telah selesai. Wanita itu sudah bisa menempatinya. Namun, ia belum berniat pindah ke sana jika Ayah dan Pamannya tidak berkenan ikut. Untuk sementara ia kosongkan saja sembari memberi perabotnya. Masih ada beberapa perabotan yang belum ia miliki.

Malam ini, semua hadir ke rumah Joanna untuk mengadakan syukuran kecil-kecilan, yaitu makan bersama. Makanan sudah ditata di meja makan besar, cukup untuk menampung mereka semua dan Morgan. Morgan akan datang malam ini sesuai janjinya. Satu bulan sudah Morgan dan Joanna menjalin kasih. Namun, karena kesibukannya, Morgan belum bertemu dengan Ayah dan Paman Joanna. Kali ini mereka akan dipertemukan.

"Morgan akan datang, kan?" Jack memastikan pada Joanna yang sedang membalas pesan.

Joanna mengangguk."Iya, Ayah, Morgan sudah sampai di gerbang utama komplek."

Jack mengangguk."Baiklah~ oh ya~" Jack menatap Joanna dengan bingung."Hari ini akan ada yang datang selain kita. Jadi, Ayah menyimpan sedikit makanan di dapur. Sepertinya dia akan datang terlambat."

"Oh~tidak apa-apa, Ayah, aku senang kalau rumah ini ramai." Joanna tersenyum senang."Siapa yang datang, Ayah?"

"Itu~"

Suara klakson berbunyi. Joanna menoleh dengan spontan."Ayah, Morgan sudah datang."

Jack merapikan kerah kemejanya. Ia harus terlihat rapi di depan calon menantunya. Semua berdiri menyambut kedatangan lelaki itu.

"Halo!" Joanna memeluk Morgan dan mendapat balasan yang lembut dari kekasihnya itu."Terima kasih sudah datang."

"Tentu saja aku datang, aku kan kekasihmu."

Morgan menyerahkan bucket mawar pada Joanna.

"Terima kasih." Joanna menerimanya dengan takjub."Ayo masuk, kuperkenalkan dengan Ayah dan Pamanku."

Joanna memeluk lengan Morgan masuk ke dalam rumah. Jack, Levi, Juan, dan Rocky tersenyum seramah dan sehangat mungkin pada Morgan. Namun, Morgan terlihat kaget dan mematung beberapa detik.

"Ini Ayahku." Joanna memperkenalkan pada Jack.

"Halo, Nak, saya Jack~Ayah Joanna." Jack dan Morgan berjabat tangan. Lalu bergantian berjabat tangan dengan Levi, Juan, dan Rocky.

"Kau tampak kaget, ya?" Rocky terkekeh."Maaf kalau kami menyeramkan. Tapi, kami bukan orang jahat kok."

"I-iya, Paman." Morgan menelan ludahnya

kelu."Perkenalkan saya Morgan, kekasih Joanna. Maaf karena terlambat memperkenalkan diri."

"Jangan sungkan, ayo duduk~atau kita langsung makan malam saja,"kata Jack sambil tertawa kecil.

Mereka makan bersama sembari bercerita apa saja agar suasana menjadi ringan dan hangat. Di antara tawa mereka yang begitu lepas, ada tawa kepalsuan yang harus Morgan lontarkan. Ia tidak mempermasalahkan status keluarga Joanna, tetapi, ada hal yang mengganjal di hatinya.

Ini sudah pukul sepuluh malam. Morgan pamit untuk pulang, tetapi, ia meminta Joanna menemaninya berkeliling sebentar menggunakan mobil. Ada yang ingin Morgan bicarakan.

"Kita mau beli kopi?" Morgan menawarkan.

Joanna menggeleng."Aku sudah cukup kenyang. Lagi pula aku akan begadang sampai pagi."

Morgan menelan ludahnya, kemudian menatap lurus ke depan. "Joanna, aku ingin bertanya padamu."

"Ya? Ada apa?" Joanna menatap Morgan serius.

Morgan menarik napas panjang. "Maaf, tapi~apa itu Ayah kandungmu?"

"Oh~" Joanna tersenyum tipis. Ia mengerti mengapa Morgan melontarkan pertanyaan seperti itu. Pasti tidak ada kemiripan di antara ia dan Jack."Sebenarnya~mereka bukan keluarga kandungku."

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang