Part 13

4.7K 290 28
                                    

Yang mau baca duluan bisa ke karyakarsa adiatamasa. Sudah sampai part 16.

💜💜💜

Rumah kembali sepi. Joanna menarik napas panjang. Andai saja Ayah dan Pamannya bersedia tinggal di sini, ia pasti tidak kesepian.
Joanna memutuskan untuk mandi karena ia berkeringat saat bersepeda tadi. Setelah mandi ia berencana untuk tidur siang.

Joanna mengenakan kaus over size yang menenggelamkan tubuhnya tanpa bawahan. Sedari dulu ia ingin mengenakan ini tanpa bawahan, tetapi, tidak bisa. Itu karena di rumah sebelumnya ada Ayah dan Pamannya. Sejak kecil, Jack mengajarkan pada Joanna agar mengenakana pakaian yang sopan. Tidak menonjolkan bagian yang tidak boleh dilihat lawan jenis, siapa pun itu.  Lalu, sekarang ia bisa mengenakan pakaian apa pun di rumah ini. Mungkin itulah sebabnya Jack menyuruh Joanna tinggal sendirian agar lebih nyaman dalam beraktivitas.

Baru saja Joanna berbaring, ia mendengar bel rumahnya berbunyi. Mata Joanna terbuka. Ia bangkit dan bertanya-tanya siapakah yang datang. Joanna tidak langsung membuka pintu, melainkan membuka tirai jendela. Brandon sadar Joanna membuka tirai dan pria itu tersenyum.

Joanna membuka pintu begitu saja."Paman? Kenapa kembali?"

"Apa aku tidak boleh kembali ke sini? Aku masuk, ya." Brandon masuk saja tanpa menunggu balasan dari Joanna.

Joanna mengendikkan bahunya dan membiarkan pria itu masuk. Ia menutup pintu."Ayah dan Paman sudah sampai dengan selamat, kan?"

"Iya sudah." Brandon duduk di sofa. Ia mengerutkan kening melihat penampilan Joanna.

Joanna sadar bahwa ia tidak mengenakan celana. Ia langsung merapatkan kaki dan menunduk."A-aku ke kamar dulu." Wanita itu berlari masuk ke kamar dengan panik. Lalu mencari celana apa saja yang bisa ia kenakan. Setelah itu ia kembali menemui Brandon.

"Jadi, apa keperluan Paman datang ke sini?"

Brandon melirik Joanna dengan wajah datarnya. "Kamu bilang~merindukanku. Jadi~kenapa kamu bertanya-tanya kenapa aku masih di sini?"

"Aku ingin tidur siang, Paman." Joanna beralasan.

"Ya sudah ayo tidur siang." Brandon bangkit dan menarik tangan Joanna.

"Paman mau tidur di kamarku lagi?" Joanna menahan dirinya agar tidak ditarik Brandon."Jangan~"

Brandon melepaskan tangan Joanna."Aku juga ingin tidur siang. Ayolah."

"Ya sudah Paman tidur di kamar sebelah." Joanna melipat kedua tangannya di dada dengan bibir mengerucut.

"Ya sudah kalau begitu aku pulang saja,"balas Brandon kecewa."Padahal aku sudah menyempatkan datang. Setelah itu aku tidak tahu kapan kita bisa bertemu lagi."

"Kenapa bisa begitu? Kan Paman bilang sudah tinggal di Kota ini?"

"Iya betul, tapi  aku sibuk. Selama satu minggu ke depan aku harus melakukan perjalanan bisnis. Aku hanya ada waktu senggang di sabtu dan minggu, tapi itu juga sering terpakai untuk urusan pekerjaan. Main golf dengan teman, atau~"ucapan Brandon terhenti saat sadar Joanna menatapnya dengan heran.

"Jadwal Paman sibuk, ya~sampai main golf. Paman ini sudah seperti Bos besar saja."

"Ummm~" Brandon tergagap."Tidak harus menjadi Bos dulu untuk menjadi orang sesibuk itu."

"Oh ya?"

"Jadi, aku tidak boleh berlama-lama di sini?" Brandon segera mengalihkan pembicaraan.

"Boleh kok~ah,terserah Paman saja mau melakukan apa di sini. Aku ingin tidur." Joanna masuk ke kamarnya dengan cepat. Ia berdiri di balik pintu cukup lama. Ia merasa bersalah karena sudah bersikap tidak sopan pada Pamannya itu. Joanna pun keluar lagi.

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang