Part 27

2.9K 278 33
                                    

Part mengandung bawang bombay

💜

Joanna kembali duduk di pemakaman. Tatapannya sangat kosong, hidupnya terasa hampa dan tidak berarti. Di hadapannya ada empat makam  orang yang ia sayangi. Joanna duduk di tanah memeluk makam Jack yang penuh bunga. Ia hanya diam tanpa mengeluarkan air mata.  Wanita itu melakukan tindakan itu selama berjam-jam. Sementara Brandon berdiri di dekatnya dengan setia.

Langit mulai menggelap. Sepertinya hujan akan turun. Brandon melihat ke arah Joanna yang tidak bergeming sedikit pun walau angin sudah mulai kencang.

Brandon berjongkok."Sayang, ayo kita pulang."

Joanna tidak menjawab hingga rintik hujan mulai turun membasahi tanah. Dalam hitungan detik, hujan turun dengan deras. Brandon membopong Joanna dengan paksa dan membawanya ke mobil. Mereka basah kuyup. Brandon mengusap wajahnya yang basah. Ia melihat Joanna tidak berekasi apa-apa.

Brandon mengemudi dengan hati-hati menuju apartemennya. Seluruh barang Joanna sudah dibawa ke apartemen. Rumah wanita itu akan dikontrakkan. Brandon mendapat informasi bahwa beberapa hari ini morgan mengawasi rumah Joanna. Ia ingin marah pada pria itu, tetapi, ia masih berada dalam suasana duka. Jika situasinya sudah memungkinkan, ia akan mulai bertindak dan menerima semua laporan tentang kejadian kebakaran itu.

Mereka tiba di apartemen, Brandon melepaskan pakaian Joanna yang basah dan menyekanya dengan air hangat. Setelah itu mengenakan pakaian seadanya. Brandon meletakkan Joanna di atas ranjang yang hangat. Joanna bergerak menyamping memeluk bantal guling, lalu memejamkan mata.

"Setidaknya dia masih bisa bergerak,"gumam Brandon. Sekarang waktunya untuk membersihkan diri dan mandi air hangat.

Brandon membiarkan Joanna istirahat. Ia pergi ke ruang tamu dan menyalakan televisi. Ia membuka ponsel yang baru ia beli, lalu memasukkan email milik Jack, Rocky, Levi, dan Juan. Selama ini ia memang mengatur agar data di ponsel mereka bisa direcovery kembali, termasuk isi pesan, foto, video, catatan  dan lain-lain. Karena biasanya orang tua tidak bisa saja menghilangkan ponsel mereka atau melupakan kata sandinya.

Brandon merecovery semua data dan menunggu cukup lama. Ia menatap layar televisi yang menayangkan sebuah film. Pria itu menarik napas panjang dan memejamkan matanya. Ia tidak menyangka kalau semua ini akan terjadi. Ia menyesali banyak hal, termasuk mereka yang tidak mau diajak tinggal bersama, dia yang harus pergi dinas pada saat itu, serta kenapa Jack memberi restu di saat menjelang ajalnya. Jika tidak, merek bisa menyaksikan pernikahannya dengan Joanna. Lalu, mereka bisa menyaksikan cucu mereka tumbuh. Namun, semua adalah bagian dari takdir. Sekeras apa pun Brandon mencegah, takdir akan tetap terjadi.

Sekarang ia harus menjaga dan melindungi Joanna, terutama dari pria yang bernama Morgan. Tidak sulit untuk melenyapkan pria itu, tetapi, Brandon tidak ingin mengotori tangannya. Ia hanya ingin fokus hidup bahagia bersama Joanna. Hal yang sudah lama sekali menjadi impiannya. Lalu sekarang, Joanna sudah dalam genggaman.

Brandon mengambil ponselnya kembali. Data yang sudah direcovery adalah data milik Jack. Pria itu mengecek isi foto. Brandon tersenyum, di dalamnya banyak sekali foto Joanna yang ia ambil tanpa diketahui wanita itu. Saat Joanna akan berangkat kerja pertama kali. Foto Joanna saat menaiki sepeda motor untuk pertama kali, foto di rumah baru, foto saat wisuda. Brandon tersenyum haru, hati Jack sangat tulus pada Joanna.

Setelah puas melihat foto, Brandon beralih ke pesan.  Ia ingin tahu apakah Ayahnya itu sedang berseteru dengan orang lain atau tidak. Hal itu bisa menjadi pedoman untuk mencari tahu siapa pelaku pembakaran rumah itu. Namun, Brandon tidak menemukan apa pun. Atau ada pesan yang belum sempat dicadangkan.

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang