Pulang sekolah Elion sudah tak peduli lagi akan ibunya yang memanggilnya, atau ayahnya yang memarahinya karena tak menjawab panggilan ibunya.
Dia masih shock akan apa yang terjadi tadi, dia benar-benar sangat shock sampai dia sendiri tak tahu tadi dia mengisi apa di lembar jawabnya.
Elion merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamarnya, dia menyentuh bibirnya. Bibir itu tadi ..tadi dia-
"Hik."
Air mata Elion jatuh, dia mengambil sebuah bantal untuk menutup matanya. Dia terisak, sungguh tak tahu dia bingung. Dia benar-benar bingung.
Bukannya merasa jijik atau apapun dia justru merasa enak. Rasa apa itu? Kenapa dia merasakan hal itu ketika Rendra menciumnya.
Ini bukan sekedar karena mereka teman sebangku kan? Bukan kan? Kenapa Rendra melakukannya? Kenapa dia begitu? Elion tak tahu, dia hanya menangis dan terus menangis.
"Sayang, makan dulu. Sayang ..Elion."
Ibu Elion mengetuk pintu kamar Elion beberapa kali, tapi tak ada jawaban dari sang anak. Biasanya ketika pulang dia akan langsung berlari memberikan pelukan padanya, tapi sekarang dia berlari mengabaikan semuanya dan masuk ke dalam kamar.
"Sayang kenapa? Kamu sakit? Ada yang jahat ke kamu? Bilang sama bunda sayang, Elion ..nak, bunda khawatir."
Elion akhirnya membuka pintu kamarnya, dia memeluk ibundanya. Orang yang sangat dia sayangi, orang yang sangat berharga baginya.
Dia menangis dalam pelukannya, dia terisak tapi dia tak mengatakan apapun ketika ditanya kenapa dirinya menangis. Mana mungkin dia mengatakan kalau dia dicium oleh Rendra.
"Tidak apa-apa sayang, bunda gak tahu kamu kenapa tapi ada bunda di sini oke."
"Ya, aku sayang bunda."
Ibunda Elion terkekeh, dia mengecup kening putranya. Anak bungsunya itu sungguh manis.
"Sudah ya? Sekarang makan, jangan nangis terus ah. Putra bunda jadi jelek kalau nangis."
Elion mengangguk, mereka akhirnya makan bersama di ruang makan. Semuanya sudah menunggu di sana, Elion memang anak bungsu kesayangan mereka jadi dia selalu ditunggu ketika makan.
Tapi hal itu jarang terjadi karena Elion biasanya akan lebih dulu berada di meja makan, hanya saja kali ini dirinya entah mengapa bisa menangis sampai seperti ini.
"Kenapa nak?"
"Hustt .."
Ketika ibu Elion menyuruh ayahnya untuk diam, dia tak jadi melanjutkan ucapannya. Padahal dia ingin tahu ada apa dengan anak bungsunya itu.
"Maaf tadi ayah marahin kamu."
"Iyaa ..Elion juga minta maaf."
Dia sudah begitu besar, anak mereka sudah begitu besar namun masih saja terlihat seperti anak kecil yang menggemaskan.
Siapa yang menyakiti anak bungsunya hingga menjadi seperti ini? Sungguh dia adalah orang yang sangat jahat.
*
Sementara itu orang yang sangat jahat itu sekarang tengah mengacak rambutnya sembari minum beer di apartemennya bersama dengan Anin.
Teman minumnya hanyalah Anin, dia tak punya teman selain Anin. Sepupu perempuannya itu begitu baik sampai menemaninya minum.
"Orang gila ini, kenapa sih lo?! Lo bahkan belum tahu nilai lo."
Rendra tak peduli akan apa yang dikatakan Anin, dia meneguk kembali beer yang ada di tangannya sembari menatap televisi yang menampilkan siaran kartun lucu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEATMATE
Novela JuvenilTeman sebangku dari pertama masuk sekolah sampai kelas dua belas. Tapi kenapa kita tidak akrab juga?! !Warning! Cerita kadang gak jelas