14

3K 160 5
                                    

Ini sudah hari ketiga Elion berada di sini, setiap malam dia akan video call dengan Rendra dan terkadang siangnya juga.

Dia tahu bahwa Rendra tak pergi kamana pun selain berada di apartemennya, atau terkadang dia akan keluar sebentar untuk membeli sesuatu bersama dengan Anin.

Liburan Rendra terasa membosankan bagi Elion, dia hanya di apartemen. Tapi Rendra mengatakan bahwa dia tak bosan selagi Elion terus menghubunginya.

Jadilah sebuah kebiasaan Elion ketika melakukan sesuatu dia akan mengatakannya pada Rendra.

Seperti kali ini, dia tengah berada di tepi pantai dengan earphone di telinganya dan ponsel di sakunya. Dia tengah menelepon Rendra.

"Sekarang aku sedang ada di tepi pantai, keponakan ku sangat berisik karena ingin berenang dari kemarin-kemarin dan tak diperbolehkan. Jadi dia dan kakakku pergi ke kolam renang untuk berenang bersama, lalu orang tuaku sedang sibuk dengan dunianya sendiri. Maka aku jadi sendirian di sini."

Cerita panjang lebar Elion tak mendapat tanggapan apapun dari Rendra. Dia hanya mendengarkan Elion bercerita, dia pikir masih ada kelanjutan dari ucapannya.

"Kamu gak dengerin ya?!! Daritadi diem aja gak nanggapin. Huh ..gak ada yang peduli sama aku."

"Maaf."

Hanya itu balasan yang Elion dapatkan setelah berbicara begitu lamanya. Dia jadi tambah kesal, tapi dia masih ingin mendengarkan suara Rendra jadi dia tak mematikan teleponnya walaupun dia sangat kesal.

Tak ada yang bicara lagi, Elion mengambil ponselnya dari saku celananya. Ia bermain game untuk menghilangkan rasa kesalnya.

"Lion."

"Uhm."

"Kangen."

Satu kata yang mampu membuat Elion menghentikan permainannya dan tersenyum cerah, dia pasti akan terlihat seperti orang gila yang tiba-tiba bahagia, jika orang lain melihatnya.

Apa yang dia pedulikan tentang pendapat yang lain? Akhirnya Rendra mengatakan bahwa dia merindukan Elion. Ini adalah satu kata yang sudah dinantinya selama berhari-hari lamanya.

"Aku juga kangen. Kamu gak mau ke sini? Atau aku pulang aja? Aku mau nginep di apartemen kamu."

"Setelah selesai."

"Iya, nanti kalau habis dari pantai aku langsung ke apartemen kamu. Aku juga bawa Reby sama Bery. Kamu gak kangen sama Reby? Udah lama kamu gak lihat Reby kan?"

Rendra terkekeh. Reby adalah nama boneka kelinci yang sangat disukai Elion. Dia malas menyebut namanya karena bagi Rendra nama itu agak aneh, tapi Elion sangat menyukai nama itu jadi ya ..sudahlah, dia tak mau Elion kesal lagi dengannya.

Dia pernah berdebat soal nama boneka kelinci itu dengan Elion dan berakhir Elion tak mengajaknya bicara selama satu minggu penuh, bahkan dia tak mau meminjamkan bonekanya, tidak- Rendra menyentuh sedikit saja dia langsung pindah tempat duduk.

Maka dari itu dia tak mau protes lagi soal nama. Rendra agak trauma, Elion kalau marah ternyata gak main-main, padahal hanya soal nama.

"Aku kangen pemiliknya."

Untungnya Rendra tak ada bersama Elion, karena jika tidak dia pasti akan melihat wajah Elion yang memerah karena ucapannya.

"Padahal Reby kangen kamu."

"Ya."

"Ya doang? Kamu gak peduli sama Reby?"

"Aku juga kangen Reby."

Hening sesaat. Saat hening begini Rendra sudah menduga kalau akan terjadi sesuatu yang akan membuatnya stress dan benar saja itu terjadi.

"Kok empat kata? Waktu bilang kangen aku cuma tiga kata doang, kamu lebih kangen Reby daripada aku? Kamu gak sayang aku? Kan kamu bisa bilang 'kangen Reby' doang, gak perlu pake 'aku juga' biasanya juga begitu, tapi kali ini kamu bilangnya jadi dipanjangin. Aku-"

"Sayang .."

Bungkam sudah Elion. Dia menjadi lebih cerewet ketika dia sudah menjadi kekasih Rendra. Sejujurnya Rendra senang dengan hal ini tapi kadang dia juga merasa sedikit kesal, apa boleh buat? Pacarnya itu memang masih kecil.

Saat seperti ini rasanya Rendra seperti seorang pedofil. Dia seperti menjadikan anak berusia tujuh tahun sebagai kekasihnya.

Elion begitu manis, dia sangat kecil. Ketika Rendra memeluknya, Elion seakan tenggelam dalam dirinya. Atau apa dia yang terlalu besar? Tidak, dia merasa Elion yang terlalu kecil.

Ini bukan karena makanan, dia tahu betapa banyaknya anak itu makan. Mungkin memang dia kurang berolahraga, dia sangat malas.

"Kamu curang, masa manggil begitu? Aku kan jadinya gak bisa marah lagi."

"Hum ..sayang."

"Ish ..jangan manggil gitu terus dong!!"

"Kamu datang lusa kan?"

Pertama Elion akan menghembuskan nafas dahulu sebelum menjawab pertanyaan Rendra karena dirinya sudah sangat amat salah tingkah sekarang.

Rendra begitu manis padanya. Mereka sungguh seperti sepasang kekasih, tapi kan memang.

"Iya, aku datang lusa."

"Lusa kita ngegym."

"Gak mauu!!! Aku gak jadi ke apartemen kamu kalau kamu ngajak aku ngegym, kamu liburan aja sendirian sama Anin. Aku gak mau!!"

Yah ..begitulah reaksinya ketika Rendra mengajaknya untuk berolahraga, bahkan ketika mereka masih menjadi seorang teman Elion selalu saja menolaknya. Walau tak sampai secara terang-terangan seperti ini.

Padahal ini juga demi kebaikan dirinya, tapi apa yang bisa Rendra lakukan? Dia ingin bersama dengan Elion bukan Anin. Sepupunya sangat menyebalkan, lebih baik dia mencari pasangan untuk sepupunya itu agar tak selalu datang ke apartemennya karena alasan tak punya teman.

"Oke maaf, aku akan ngegym sendiri."

Sekarang Rendra jadi lebih banyak bicara, kadang dia bahkan sangat cerewet ketika Elion melakukan hal yang membuat Rendra khawatir.

"Kamu marah?"

"Gak .."

"Kamu marah kan? Emangnya kenapa sih kalau aku gak ngegym? Tubuh aku gak bagus? Emang kamu pernah lihat?"

Sial, ini adalah sesuatu yang tak terduga. Rendra pikir dia tak pernah melihatnya, Elion tak pernah membuka bajunya biarpun dia sudah sangat dibasahi keringat karena kepanasan saat pelajaran olahraga di sekolah. Bahkan sepertinya dia selalu ganti baju di kamar mandi dan tidak mengganti bersama dengan yang lainnya di kelas.

"Aku gak mau ngeliatin karena waktu smp temen aku ada yang megang-megang dadaku dan lagi dia bilang aku kayak cewe tapi tepos. Kan kurang ajar, jadi aku berantem sama dia terus dia dikeluarin dari sekolah dan aku diskors. Lagian dia itu udah termasuk pelecehan, walaupun aku cowo."

Rendra diam, dia menahan emosinya. Siapa yang berani menyentuh miliknya? Dia pasti akan membuatnya hilang dari dunia ini.

"Aku gak pernah mau ngegym karena orang-orang di sana aneh, mereka selalu ngeliatin aku. Aku jadi inget kenangan waktu smp kalau aku diliatin kayak gitu, makanya aku gak suka."

Oke, mulai sekarang Rendra tak akan mengajaknya untuk ngegym lagi. Yah ..mungkin Elion masih trauma atas apa yang terjadi padanya.

"Lagian aku gak terlalu buruk kok, kamu kan gak pernah nyoba."

"Uhuk ..ha ..astaga, mari hentikan ini."

"Aku tahu aku pihak bawah, lagian tinggi kita, tubuh kita, bahkan kepribadian aja udah kelihatan. Walaupun pihak bawah itu banyak yang ngegym buat bikin dada sama pa-"

"Stop! Please .."

"Ya ..intinya aku gak buruk."

Ha ..sepertinya Rendra akan gila karena membayangkan hal yang tidak-tidak akibat ucapan Elion. Dia tak tahu kalau Elion bisa seperti ini juga.

Tbc.

SEATMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang