Hari ini adalah hari bermesraan dengan Rendraaaa!!! Setiap hari memang kita selalu bermesraan tapi hari ini berbeda, karena seperti katanya. Kita benar-benar ada di Bali.
Dia bilang wekend kita bisa ke bali, kalau honeymoon kita keluar negara. Dan wekendnya kita benar-benar ke Bali.
Sekarang aku tengah berada di ranjang dan memeluk tubuhnya. Kita berbagi kehangatan dengan pelukan di pagi hari yang cerah. Aku malas melakukan apapun, lebih baik aku memeluknya sampai siang.
Dia mengusap rambutku lalu menciumnya. Aku akan mengatakan pada dunia kalau aku sangat dicintai oleh seorang bernama Rendra Abisatya.
"Kamu tahu ciuman pertama ku?"
Kenapa tiba-tiba membicarakan itu? Aku kesal. Dia sangat pandai berciuman dan aku yakin waktu itu bukan ciuman pertamanya.
"Itu adalah kamu."
Ha? Jadi itu ciuman pertamanya? Tapi dia terlihat sangat ahli melakukannya.
"Waktu di perpustakaan dulu sebelum kita pacaran, aku pikir ciumanku tak enak jadi aku belajar caranya agar bisa menciummu."
Perpustakaan apa? Kap- Ah! Iya!! Aku lupa tentang hal itu, sangat amat lupa. Kita kan pernah berciuman sebelumnya dan dia duluan yang melakukannya.
Saat itu aku marah padanya dan lalu itu adalah awal dari tangisannya yang ku pikir sangat tak jelas. Ternyata tangisan itu adalah bukti kekhawatirannya padaku.
Rendra, orang-orang pasti iri denganku kan? Aku begitu dicintai, siapa yang akan mendapatkan hal ini?
"Tapi kamu melupakannya."
Pelukannya dieratkan, sepertinya dia kecewa dengan hal itu. Aku saat itu memang marah karena aku shock dan dia melakukannya saat aku masih belum tahu tentang orientasi seksual ku.
Dia salah dan aku juga bukannya melupakannya, lebih ke aku tak ingin mengingatnya. Saat itu aku merasakan trauma masa lalu, jadi aku menghindarinya dan yah ..pada akhirnya kita jadi seperti ini.
Siapa yang menyangka takdir selucu ini? Namun Rendra ..perlu kamu tahu sayangku, aku sangat amat merasa beruntung dan tak akan pernah menyesal memilihmu.
"Uhm waktu itu aku masih trauma dengan masa laluku, jadi aku mencoba melupakan perlakuanmu dan akhirnya aku benar-benar lupa. Aku minta maaf jika itu membuatmu kecewa."
Dia membuat tubuhku agak mundur hingga membuatku menatapnya, jemarinya mengusap kedua pipiku lalu menempelkan keningnya di keningku.
"Maaf ..saat itu aku sangat brengsek, tak tahu diri, dan jahat. Aku membuatmu mengingat trauma mu hum? Sayangku, maaf."
Tidak ..betapa buruknya kamu di mataku dulu, sekarang kamu sudah menjadi Rendra yang sangat mencintaiku, menyayangiku, memberikanku semua perhatianmu.
Kamu memujiku, mengatakan bahwa aku cantik, aku manis, aku tampan, aku menggemaskan, atau pujian lainnya yang bahkan keluarga ku pun jarang mengatakannya. Pujian adalah sesuatu yang sulit untuk diucapkan.
Kamu memberikanku semua yang aku inginkan, bahkan kamu membawaku ke Bali padahal itu adalah ucapan sesaatku.
Kamu memberikanku perhatian penuh, selalu mengkhawatirkanku.
"Karena itulah aku jadi menghindar untuk melakukan itu, aku tak ingin kamu menghindariku seperti dulu, aku tak ingin kamu membenciku, aku tak ingin kamu terluka Lily."
Bahkan kamu sangat berhati-hati dengan perasaanku, bagaimana bisa ada orang sepertimu di dunia ini Rendra?
Jangan lepaskan aku Rendra, jangan pernah lepaskan aku. Aku sudah terlanjur jatuh sejatuh-jatuhnya padamu. Aku menyukaimu Rendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEATMATE
Teen FictionTeman sebangku dari pertama masuk sekolah sampai kelas dua belas. Tapi kenapa kita tidak akrab juga?! !Warning! Cerita kadang gak jelas