30

1K 45 0
                                    

Aku menyesal, sialan. Ku katakan sekali lagi aku sangat amat menyesal!! Sakit sekali rasanya, tubuhku hancur. Aku yang memulainya aku pula yang merasa kesakitan, mana dia terlihat segar bugar.

Lihat itu ..lihat itu, dia menaikkan satu alisnya seakan dia tak melakukan hal yang salah.

Mana tahu aku kalau sesakit ini, seandainya sejak awal ku tahu akhirnya begini, ku tak akan mau melakukannya denganmu bodoh.

"Kenapa menatapku begitu?"

"Aku tidak bisa berdiri!"

Dia termenung lalu tertawa, apanya yang lucu?! Dia hanya mengejekku sekarang. Aku jadi tahu kenapa dia tak mau melakukannya denganku, mungkin dia pikir hal ini akan terjadi.

Aku jadi ingat kata Oryn yang mengatakan kalau Rendra hanya tak ingin menyakitiku, tapi sekarang aku disakiti bodoh. Kata apa itu ha?! Seharusnya dia bisa menahan dirinya lebih lama walaupun aku terus menggoda dan menginginkannya! Pokoknya aku tidak salah.

"Ayo mandi bareng."

"Kamu belum mandi?"

"Belum, aku habis ngegym."

"Bauuu ..jangan sentuh aku, kamu pasti bau."

Aku sudah memperingatkannya tapi dia tetap menyentuhku dan menggendongku seperti karung beras, dia membawaku ke kamar mandi.

Sepertinya kita akan mandi bersama. Tapi aku tak peduli!! Satu hal yang sangat tak ku suka dari Rendra adalah, aku benci bau keringatnya!! Kalau sedikit sih tak masalah, tapi dia seperti habis mandi saat selesai ngegym, karena basah semua. Dia melakukan apa sih memangnya?!

Perasaan kakakku waktu ngegym gak pernah sampai sebasah ini, apa dia mencoba semua alatnya atau bagaimana? Aku tak mengerti, biar sajalah.

Sekarang kita berdua ada di dalam bathub, tentunya dengan tak memakai apapun, dia melepaskan pakaian ku sebelum memasukkan ku dalam bathub.

Benar sih kita mandi, tapi kenapa dia harus memainkan dadaku juga? Aku menatapnya tajam dan dia terkekeh. Anehnya ketika dia memainkannya, aku tak merasa takut sama sekali.

"Lily .."

"Uhm .."

"Mau main lagi?"

Aku menggeplak kepalanya sampai dia meringis kesakitan. Padahal dulu dia yang tak mau melakukannya, sekarang justru dia yang semangat melakukannya.

"Namanya perenggangan di pagi hari Lily."

"Perenggangan di pagi hari kepalamu! Kita lakukan lagi saat umur dua puluh dua."

Rasakan apa yang aku rasakan, aku sangat kesal dengannya yang seperti singa kelaparan tadi malam. Kalau sudah menahannya begitu lama kenapa kamu tidak melakukannya denganku sedari aku memintanya dulu bodoh!

Sekarang kan aku jadi menyesal melakukannya, memang enak tapi lebih banyak sakitnya. Sementara dia malah segar bugar bahkan paginya bisa sempat ngegym.

Aku saja susah untuk berdiri, sialan. Aku ingin menjadi pihak atas sekarang, lagipula wajahku tak terlalu buruk untuk menjadi pihak atas kan?

"Mikirin apa hum?"

"Aku mau jadi pihak atas."

"Uhm ..dengan siapa?"

Dia menopang kepalanya di pundakku lalu menciuminya dan meninggalkan kismark di sana.

Apa ya yang cocok untuk menjadi pasanganku kalau aku menjadi pihak atas? Siapa kira-kira yang masih jomblo?

"Oryn."

"Kamu lebih cantik, lebih manis, lebih imut, lebih menggemaskan daripada dia. Yang ada nanti dia yang jadi pihak atas bukan kamu."

SEATMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang