Sekarang Elion tengah berada di sebuah studio, dia duduk di barisan paling depan agar dapat melihat kekasihnya.
Awalnya dia ingin datang dengan Yada dan Matio, tapi dia masih merasa bersalah dengan kedua orang itu yang akhirnya dia datang bersama dengan Anin.
Biasanya Anin sendirian, tapi sekarang dia bersama dengan seorang laki-laki yang mungkin usianya lebih tua dua tahun darinya.
"Kenapa ngeliatin saya?"
"Lo suka sama pacar gue?!!"
Elion terdiam dengan kernyitan di dahinya, suka? Dia menatapnya hanya karena rasa penasaran, dia juga kesal dengan dirinya yang sangat suka sekali penasaran dengan sesuatu.
"Sama sekali gak, gue cuma kaget aja lo bisa pacaran sama cowo. Gue kira lo lesbi."
Anin terdiam, pacar Anin juga ikutan diam, Elion sih natap panggung. Dia ingin tahu kapan giliran Rendra akan tiba.
Sudah beberapa lama Elion menunggu, dia tak bicara pada Anin ataupun pacarnya karena mereka sibuk berdebat tentang Anin yang Elion kira lesbi. Kadang Elion merasa kalau mulutnya bisa menyulut pertengkaran di antara pasangan, untung hubungannya tak ada pertengkaran besar begitu.
Mengabaikan persoalan itu, sekarang adalah giliran Rendra. Dia sudah berada di atas panggung, menatap Elion sembari menyanyikan lagu 'Nothing's Gonna Change My Love For You' yang seakan Rendra tengah bernyanyi untuknya.
Dia tersenyum menatap Rendra yang terus bernyanyi hingga lagu yang dibawakannya hampir habis.
"Suaranya enak juga."
"Iya dong, sepupu gue."
"Pacar gue."
Walaupun bukan Elion yang menyanyi tapi ketika orang-orang memuji Rendra, rasanya dia yang bangga.
Setelah ini ..apakah dia bisa mendengar suaranya lagi? Lagi-lagi dia takut berpisah dengan Rendra.
Sebenarnya Elion memikirkan tawaran Rendra yang mengatakan untuk tinggal bersama. Tapi orang tua Elion masih khawatir anaknya tak bisa mandiri, Elion itu anak yang manja dan masih kekanakan jadi mereka sebagai orang tua ya khawatir dengannya.
Jujur saja Elion ingin tinggal bersama dengan Rendra. Pasti nanti akan sangat menyenangkan bukan?
Saat kuliah ..mungkin Elion bisa, tapi jika Rendra memilih untuk kuliah di luar negeri seperti pada novel-novel yang Elion baca. Dia tak bisa, Elion tak mau ldr.
"Rendra!!" panggil Elion dengan suara nyaring membuat hampir seisi studio menatapnya, dia sih bodo amat dan malah tertawa ketika mata mereka bertatapan.
Rasa khawatir itu hilang sepenuhnya saat mata mereka bertatapan, Rendra selalu saja bisa membuatnya tenang walau hanya dengan keberadaannya saja.
"Lagu tadi saya nyanyikan untuk seseorang yang sangat berharga bagi saya. Dia adalah kekasih saya."
Senyuman Elion merekah saat Rendra yang biasanya tak banyak bicara kini mengatakan hal itu. Bukankah itu seperti pernyataan cinta? Elion senang, sangat senang.
"Dan satu lagu untuknya, ini adalah perasaanku untukmu."
Elion tersenyum cerah. Anin yang melihatnya ingin sekali muntah, tolong Anin dari kebucinan ini.
Tak sadar ku temukan
Temukan wanita rupawan yang sadarkan
Dia seorang tiada lain tiada bukan
Hanya dia
Suara Rendra indah, sangat indah. Seindah orangnya. Elion tak bisa menahan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEATMATE
Teen FictionTeman sebangku dari pertama masuk sekolah sampai kelas dua belas. Tapi kenapa kita tidak akrab juga?! !Warning! Cerita kadang gak jelas