15

2.9K 150 1
                                    

Sekembalinya Elion dari liburannya di pantai bersama keluarganya, ia langsung menuju ke apartemen Rendra.

Sampai di sana, dirinya hanya menemukan Anin yang tengah memakan snack dan menonton televisi. Dia sama sekali tak melihat Rendra.

Akhirnya dia duduk bersama Anin dan menonton televisi bersama, mereka kadang mengobrol dan diam beberapa saat.

"Jadi lo mau nginep di sini?"

"Iya."

Anin mengangguk, apartemen Rendra hanya punya dua kamar. Satu untuk Rendra dan satunya lagi biasanya dipakai Anin saat dia menginap, tapi karena ada Elion yang datang untuk menginap. Rendra pasti mengusirnya nanti.

Karena sesuatu yang sangat pasti itu, dia jadi punya rencana sendiri untuk menghabiskan malam. Lagipula memang Anin tak begitu punya niat untuk menginap di apartemen Rendra.

"Rendra daritadi ngegym kagak selesai juga elah, laper gue."

"Di kulkas ada bahan makanan gak? Biar gue masakin."

"Lo bisa masak?"

"Bisalah."

Awalnya Anin ragu tapi ketika melihat tampang Elion yang kayak meyakinkan, dia akhirnya membawa Elion ke dapur.

Mereka memasak bersama walaupun sebenarnya Anin hanya mengacaukan saja, berakhir Elion yang memasak sendirian.

Baru mau selesai Elion memasak, sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Seseorang mengecup pipinya beberapa kali, ini membuatnya tak begitu nyaman.

Dia berbalik, menatap Rendra dengan tajam. Dia sangat tak suka diganggu ketika dia memasak, tapi Rendra sangat mengganggunya.

"Kamu duduk sama Anin sana, ini udah mau selesai. Lagian kamu bau, mandi dulu sebelum makan."

Rendra mencium bau tubuhnya, dia merasa bahwa dirinya tak bau. Tapi karena Elion yang mengatakan, dia berjalan menuju ke kamar mandi setelah melepaskan pelukannya.

Sedaritadi Anin yang melihat interaksi keduanya hanya bisa menatap datar, sungguh ..dia akan menjadi nyamuk mulai dari sekarang.

"Kalian beneran udah pacaran?"

"Hum? Iya."

Elion menata makanan di atas meja makan, Anin berdiri dan membantu Elion. Dia tak mungkin membiarkan Elion melakukannya sendiri sedangkan dia adalah seorang perempuan.

Melihat Anin dari dekat seperti ini, membuat Elion jadi makin sadar bahwa Anin itu cantik. Mungkin saja jika dia tak menyukai Rendra, dia akan menyukai Anin.

Tapi itu tak mungkin, karena bagi Elion dia akan selalu menyukai Rendra. Anin hanyalah orang yang dia anggap benar-benar teman, secantik apapun dia. Dia tak akan menjadi apapun.

"Lo ..cantik ya."

Namun Elion hanya ingin mengatakannya, dia ingin memujinya. Bukan karena dia menyukainya, hanya ..karena dia adalah sepupu Rendra.

Yah ..siapa yang menyangka kalau hal itu justru membuat perdebatan antara kedua sepupu? Itu kan hanya ucapan sesaat Elion.

"Cantik? Dia? Kamu mau cuci mata?" tanya Rendra yang datang tiba-tiba memakai handuk di pundaknya.

Dia berniat untuk menyuruh Elion mengeringkan rambutnya tapi dia malah mendengar sesuatu yang baginya sangat menyebalkan.

Tak ada bagusnya sama sekali Elion memuji sepupunya, cantik? Oh ayolah ..dia merasa Anin itu seperti cumi-cumi. Baginya yang paling cantik adalah Elion.

"Kurang ajar lo."

Rendra menaikkan kedua alisnya, ia menatap sengit ke arah Anin. Sungguh Anin tahu kalau Rendra cemburu, tapi dia sangat amat menyebalkan. Kenapa juga harus menghinanya ketika dia merasa cemburu? Oh ..ayolah.

SEATMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang