33

1.3K 37 2
                                    

Bagaimana bisa aku disuruh untuk memilih antara hidup dan dunia? Aku ingin keduanya dan sialnya hanya ada satu opsi. _Rendra Abisatya_

***

Setelah bertemu dengan ibunya kemarin dan juga berdebat untuk beberapa hal. Rendra menjadi lebih pendiam sekarang, tidak sampai seperti dulu, hanya saja dia tak banyak bicara. Dia terkadang melamun akan hal-hal yang Elion tak tahu.

Sudah berkali-kali Elion bertanya, tapi dia tak menjawab dan hanya menatap Elion lalu menciumnya.

Karena mendekati hari ujian di adakan, mereka mulai sibuk belajar dan mengabaikan masalah mereka.

Rendra selalu mengajari Elion tentang hal yang tak dia bisa dan Elion selalu berusaha untuk memahami apa yang Rendra ajarkan.

Mereka sering melakukan study date sekarang. Rendra suka ketika melihat Elion fokus akan suatu hal dan Elion menyukai Rendra yang terlihat begitu tampan ketika memakai kacamata saat belajar.

Dia tak menjadi nerd, tapi malah menjadi lebih keren. Saat ini mereka setidaknya memiliki satu sama lain dan bahagia dengan hal itu.

Setiap Rendra melihat senyum Elion, tidak- bahkan setiap kali dia melihat Elion. Dia selalu terpikirkan apa yang telah ibunya katakan.

Ia merapikan poni Elion yang terus berjatuhan membuat Elion tak bisa fokus membaca.

"Aku mau potong rambut, poniku mengganggu."

Rendra tersenyum, dia berdiri mencari sesuatu yang bisa membuat Elion lebih nyaman. Setelah menemukannya dia kembali duduk di samping Elion.

Poninya di jepit dengan jepitan rambut agar tak terus berjatuhan dan mengganggu fokus Elion dalam belajar.

"Makasih .."

Dia kembali fokus pada buku yang dia baca, begitu juga dengan Rendra. Sebenarnya Rendra tak begitu fokus karena beberapa kali dia melirik Elion.

Cantik ..manis, orang yang ini mana mungkin Rendra membuatnya terluka? Dia tak akan bisa membuat Elion terluka.

Tapi tak mungkin dia memilih dunia dan meninggalkan hidupnya. Dia bisa mencari dunia lain, walaupun tak seindah dunianya yang sekarang tapi hidup hanyalah satu kali.

Dan baginya Ibunya adalah hidupnya dan Elion adalah dunianya. Lantas bagaimana cara dia memilih? Apa dia harus memilih dunianya dan memilih untuk mati? Atau dia harus memilih hidup tapi dengan dunia yang jauh berbeda? Tidak, Rendra tak bisa memilih keduanya. Dia ingin keduanya tetap ada, dia ingin serakah, dia ingin egois, dia ingin dunia dan hidupnya, tapi itu mustahil.

"Lily ..bagaimana kalau aku mati untukmu?"

Dia diam sejenak, meletakkan bukunya di meja lalu menatap Rendra dengan tatapan paling tajam yang dia punya.

"Tidak boleh! Rendra ..hiduplah untuk dirimu sendiri, bahkan jika itu aku, tetap saja tidak boleh. Hidup Rendra adalah milik Rendra."

Pada kenyataannya hidupnya bukanlah miliknya, semuanya diatur oleh ibunya sebagai seseorang yang melahirkannya. Tapi jika dia meninggalkan hidupnya sekarang, dia mungkin akan bisa bebas.

Namun Elion bahkan menyuruhnya untuk tetap menjaga hidupnya. Anak yang sangat lembut dan baik ini, dia begitu manis sampai membuat Rendra terus jatuh dalam pesonanya.

Rendra memeluknya erat, mengecup keningnya lalu tersenyum lembut. Berapakalipun hidupnya membuat dirinya berantakan, dunianya yang indah ini selalu membuatnya tenang dan nyaman. Seakan mengatakan bahwa dia selalu ada di sisinya.

Jadi bagaimana bisa dia pergi dari sisinya? Dia harus meninggalkan kenyamanan dan ketenangan itu juga kan? Rendra tak bisa.

"Kenapa Rendra?"

SEATMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang