16

2.9K 143 3
                                    

Hari sudah mulai siang namun Elion dan Rendra tak kunjung beranjak dari ranjang. Mereka sudah makan pagi tadi tapi saat Elion kembali tiduran, Rendra ikut tiduran bersamanya.

Sekarang Elion tengah berada di pangkuan Rendra, sedangkan Rendra menyenderkan tubuhnya.

"Main apa hum?"

"Game salon, rambut kamu mau aku potong? Di game ini aku selalu bagus kalau motong rambut."

Mata berbinar Elion membuat Rendra yang sangat menyayangkan rambutnya menjadi tak tega jika dia menolak.

"Kamu mau?" tanya Rendra sembari menopangkan kepalanya di pundak Elion, sesekali dia mengecup pundak Elion.

Mereka menjadi begitu mesra, bahkan Elion yang awalnya tak terbiasa dengan kebucinan Rendra, sekarang jadi mulai terbiasa.

Kadang dia juga bermanja-manja dengan Rendra, seperti tadi malam. Ini kan sudah dua hari mereka bersama dan ini hari ketiga.

"Gak deh."

Ia kembali memainkan game nya tanpa peduli dengan Rendra. Sedangkan Rendra menatap game yang tengah Elion mainkan.

Sampai pada saat Rendra sudah sangat kesal, dia memeluk erat Elion sampai ponsel yang dipegang Elion terlepas.

"Nanti kalah Rendra .."

"Biarin."

Elion mengambil ponselnya, dia menatap tajam Rendra. Alhasil pelukan dilepas oleh Rendra.

Rendra pikir, Elion akan pergi keluar dari kamar meninggalkan dirinya karena kesal. Tapi dia justru berbalik, dan memeluk Rendra lalu kembali bermain game sembari berpelukan dengan Rendra.

Kaki Elion melingkar di pinggang Rendra, begitu juga dengan tangannya, dan kepalanya yang menatap ponselnya dari samping lengan kanan Rendra. Awalnya Elion mau menopangkan kepalanya di pundak Rendra lalu bermain game, tapi Rendra terlalu tinggi hingga membuatnya harus menegakkan tubuhnya.

Beberapa saat setelah bermain game, Elion mulai merasa suntuk. Ia menaruh ponselnya, lalu menenggelamkan wajahnya di dada Rendra.

Kenyamanan ini sangat membahagiakan, dia ingin selalu seperti ini setiap saat. Sepertinya dia akan memikirkan tawaran Rendra untuk tinggal bersama.

Tentu saja ibu dan ayahnya pasti tak akan menyetujui permintaannya itu, tapi dia akan mencari cara untuk bisa melakukannya.

"Rendra .."

"Hem."

"Nanti malam mau melakukannya?"

Kerutan terlihat jelas dari wajah Rendra, mereka saling bertatapan. Elion tersenyum cerah seakan apa yang dia katakan tak ada artinya, sedangkan Rendra kebingungan sendiri akan apa yang dikatakan Elion.

Melakukan apa? Dia tak mau salah paham, bisa-bisa nanti berdampak buruk pada hubungannya. Susah payah dia mendapatkan Elion.

Jadi dia mengingat apa yang dia katakan dulu atau mungkin beberapa saat lalu, tapi dia sama sekali tak membuat rencana untuk nanti malam.

"Rendra gak mau?"

"Itu .."

"Iya-iya tubuhku emang gak bagus, Rendra gak suka kan? Makanya ngajak ngegym. Huh ..kalau gak suka cari aja yang lain."

Sepertinya hal kotor yang dipikirkan Rendra itu benar. Maksud dari perkataan Elion memang mengarah ke sana. Anak yang begitu manis ini ternyata punya pemikiran yang tak terduga.

Senyuman tipis Rendra sunggingkan, ia mengecup kening Elion. Lucu sekali wajahnya yang memerah saat dia mengecup keningnya.

Bagaimana bisa dia mencari yang lain ketika dia mempunyai seseorang yang lebih baik ratusan bahkan ribuan kali dari mereka? Tak ada yang bisa menggantikan Elion di hati Rendra.

SEATMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang