سبعة وثلاثون

245 7 0
                                    

Happy readaing
-
-
2

minggu kemudian...

Kedua anak kembar berlari ke dalam ndalem entah ada apa yang membuat kedua anak itu berlari.

"Umaa,umma,umma" Panggil kedua anak itu sambil berlari.

Atha yang mendengar kedua anak nya memanggil langsung keluar dari dapur."ada apa,sayang sayang nya umma?"ucap atha setelah bertemu dengan kedua anak itu.

Kedua anak itu menetral kan nafas nya yang naik turun karna cape.

"Abang,ade.Jangah lari larian dan teriak teriak.Itu gak baik,sayang." Ucap atha yang berjongkok sambil memegang pundak kedua anak itu.

Akasah menghembuskan nafas nya pelan guna merilekskan dadanya,"afwan,umma."

Atha menggelengkan kepalanya"sini,"atha mengajak kedua anak itu untuk duduk di kursi ruang tamu.

Atha dan kedua ank itu sudah duduk."Abang.Abang gak boleh teriak teriak.Abang harus jaga adab dan akhlak sejak dini.Abang harus menghormati semua yang ada di sini."

"Fatim.Ade juga jangan teriak teriak kaya tadi.Ade harus ingat kalo suara itu adalah aurat.Meski ade belum balig(umur pas 9 thn) tapi ade harus mulai belajar sejak dini agar nanti kelak sudah terbiasa,"atha menjelaskan dengan nada lemah lembut sedangkan kedua anak itu menunduk.

" Fahimtum?"tanya atha.

"Fahimna," Jawab kedua anak itu.

Atha tersenyum lalu mengusap puncak kepala kedua ank itu."Abang dan ade kenapa lari lari?ada yang mau di bicarakan sama umma kah?"tanya atha.

"Umma udah gak malah?," Bukan nya menjawab tapi akasah malah balik bertanya.

Atha tersenyum,"umma,gak marah sayang.Jadi kenapa kalian lari larian?"

Tak ada jawab dan mereka hanya diam saja,"gak ada yang mau jawab pertanyaan umma nih?masa umma bertanya malah di cuekin?"

Fatim mengangkat kepalanya "umma,fatim masih kecil,jadi bial abang yang jelasin ke umma,"

Akasah menatap adik nya,"adek,kita kan lahil nya baleng jadi kita seumulan!"

"Kan abang yang duluan kelual,jadi abang yang tua,"

"Kita sama cuma beda lima menit doang ade ku cayangg,"

"Tetap beda abang ku.yang tua itu pemingpin jadi harus teldepan."

Atha memijat kening nya.Kedua anak kembar itu bukan nya menjawab malah berdebat."Abang,coba jelasin ke umma ada apa?"tanya atha membuka suara agar perdebatan itu terhnti.

Perdebatan itu langsung terhenti.Akasah menghadap atha lalu menghembuskan nafas nya,"Bismilah dengan nama allah abang yang akan tulun tangan,"ucap akasah.

Atha terkekeh anak kecil ini sangat lucu.Atha bersyukur mempunyai kedua anak yang selalu berdoa sebelum melakukan apapun.

"Jadi gini umma," Akasah menjeda sebentar ucapan nya "tadi kan abang sama ade lagi jalan jalan ke belakang pondok.Telus pas di belakang kediaman pondok abang liat santli putla sama santli putli lagi pegangan tangan.Abang pelnah dengal dari angkel angkel t papeda kalo itu tuh dosa," Perjelas akasah.

Atha diam sejenak,"abang ke sana nya di anter sama kak tari gak?,"tanya atha.

Akasah terdiam ia sedikit bingung harus menjawab apa di karnakan ia dan adik nya kabur dari jangkauan tari.

"Aduh,umma.Abang sakit pelut," Alibi akasah tiba tiba.

"Abang ijin ke kamal mandi dulu ya,umma?"

Atha melihat bahwa epresi akasah itu bukan ingin kekamar mandi tapi untuk menghindar.

Atha tersenyum,"silahkan,hati hati.Tapi ade-"baru ingin mengatakan bahwa adik nya untuk tetap di sana namun akasah mengajak adik nya pergi dengan alasan takut.

Atha kini pergi ke luar ndalem untuk menghampiri kedua santri itu.

***

Atha berjalan ke kelakang area pondok untuk melihat apakah mereka masih ada.Atha ke sana di tamani santri nya yang bernama syinta.

Atha dan syinta berhenti ketika melihat dua insan laki laki dan perempuan dan yang paling membuat terkejut adalah si perempuan bersender di dada lelaki  itu.

"Ustadzah.Itu mereka ngapain?," Tanya syinta pada atha.

Atha lupa kalo dia sedang mengajak anak dewasa dengn pikiran polos.Atha tersenyum kepada syinta,"syinta,itu mereka sedang melakukan dosa.Syinta jangan kaya gitu ya.Kalo mau kaya gitu nanti setelah menikah,"ucap atha.

Syinta mengangguk"na'am,ustadzah"

"Ayo kita samperin mereka,"

Atha dan syinta kini berjalan menghampiri kedua insan yang sedang membelakangi mereka.

"Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh," Ucap atha.

Kedua nya membalikan badan,"waa-"mereka reflek hendak menjawan namun jawaban nya terhenti karna terkejut.

"Ustad-zah," Ucap santri perempuan dengan nada gugup karna takut.

"Maitsa,fildan.Sedang apa kalian berdua duaan di sini?," Tanya atha pada kedua nya.

Tidak ada jawban dari kedua nya.Maitsa memegang baju gamis nya,ia menunduk dan memeremkan matanya karna takut.

"Fildan,maitsa.Sedang apa kalian di sini?," Tanya ulang atha.

"A-afwan,ustadzah" Ucap maitsa.

Atha menghembuskan nafas nya lalu menggelngkan kepalanya."Kalian tau pelaturan  ke 3 di pondok ini apa?yaitu tidak di perbolehkan pacaran meski cuma kirim surat apalagi sampai ketemuan seperti ini."

"Kalian tau kan rosulullah bersabda maqhola rojul wamro'ah ila syaiton thalituhuma yang artinya tidak lah berdua duaan lelaki dan perempuan melainkan yang ketiga nya adalah syaiton.

Dan kalian sudah melanggar aturan di pondok ini dan melanggar aturan yang di tetap kan oleh allah di dalam al-quran surat al isra ayat 32 yaitu wala taqrobu jinna jangan mendekati zina.Allah melarang jangan mendekati jinna,allah tidak langsung to the point jangan zina!tapi allah men dahulukan jangan mendekati zina.Karna tidak mungkin seseorang berzina tanpa di awali mendekati zina yaitu pacaran gandeng gandengan tangan,sender senderan di tempat yang sepi.

Coba kalian pikirin gimana kalo Syaitan menghasut kalian terlalu dalam,bagai mana dengan nasib kalian kalo semisal nya terjadi seperti itu? kalian bukan hanya memalukan diri kalian sendiri tapi memalukan nama pondok dan nama santri!"

Atha menceramahi kedua santri itu yang sudah ketrlaluan batas.Pengaturan tetap pengaturan tapi mengapa tetap ada yang melanggar mengapa sulit bagi mereka belajar mematuhi pelaturan.

"A-fwan ustadzah," Ucap maitsa kembali sambil menetes kan air matanya.

Fildan menghembuskan nafasnya pelan,"Afwan,ustadzah.Maafin fildan yang udah melanggar pelaturan di pondok ini.Maafin fildan,ustadzah."kini santri laki laki yang bernama fildan itu menetes kan air matanya.

Atha menghembuskan nafasnya,"Fildan silahkan kamu kembali ke pondok putra.Dan mintamaaf lah pada allah,Solat taubat lah."

"Syinta,ajak maitha ke pondok putri," Ucap atha lalu pergi.

Maitsa dan syinta hendak pergi namun terhenti oleh ucapan fildan.

"Maithsa.Maafin aku karna sudah mengatas namakan cinta yang salah.Mafin aku karna mengajak mu jatuh cinta namun mengajak kedalam sebuah dosa yang jelas jelan sudah di larang oleh tuhan kita.Sekali lagi maafin aku!"

"Semoga kita di pertemukan dengan ikatan yang halal di lain waktu.Mari kita menjauh untuk menjaga.Tunggu aku datang sebagai orang yang benar benar tulus mencintai mu dan mengatas namakan cinta dengan ikatan halal bukan malah dengan ikatan pacran yang ujung nya malah dosa dan neraka,"

-
-
-

Setiap manusia memiliki kesalahan dan dosa masing masing.Namun,sebaik baik nya manusia yang merasa bersalah lalu bertobat.

Voteee dongg.

28 feb 24

ALDIFAA(ending,dan dalam Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang