33

2K 297 24
                                    

"Apa yang kau lakukan?" Yeri bertanya dengan heran saat melihat Jinyoung membawa koper dengan terburu buru.

"Aku harus pergi" kata Jinyoung saat akan melewati Yeri.

"Tunggu" Yeri menahannya "Kemana kau akan pergi? dan apa yang terjadi?"

Jinyoung membuang nafas kasar menatap Yeri "Kenapa kau masih bertanya? jika aku masih tetap berada disini, Lisa akan membunuhku"

Yeri mengerutkan dahinya "Aku tidak mengerti"

Jinyoung merasa kesal, dia memukul jidat Yeri dengan keras dan berkata "Tolong kembalikan ingatanmu, aku sudah menjual videonya!"

"Ah!" mata Yeri langsung melotot ke arah Jinyoung "Apakah Lisa sudah melihatnya? dan apa yang terjadi dengan Jennie?" dia bertanya dengan tidak sabar.

"Dasar bodoh! aku tidak memberikannya secara langsung kepada Lisa!" dia langsung mendorong Yeri untuk menghindarinya "Sudah jangan menghalangiku, kau membuang waktuku!"

"Jinyoung tunggu!" Yeri berlari kecil untuk mengikutinya.

Jinyoung berhenti dan menatap Yeri saat dia mulai memakai masker "Apa?"

"Bagaimana dengan Lisa? maksudku Jennie, apakah Lisa sudah menceraikannya?" tanya Yeri dengan penuh kegembiraan.

"Jangan bertanya padaku! seharusnya itu bagianmu, karena tugasku untuk membantumu sudah selesai!" katanya dan mulai pergi meninggalkan Yeri yang sedang menatapnya.

Yeri mulai memberikan senyumannya saat dia melompat lompat dengan gembira, dia berteriak dengan semangat karena rencananya berhasil. Jennie akan hancur, dan Lisa akan menjadi miliknya.

Yeri mulai berlari menuju kamar untuk merayakan kegembiaraannya tanpa memperdulikan Jinyoung lagi. Sedangkan Jinyoung, dia memperhatikan bagaimana Yeri sangat senang dengan keberhasilannya.

Jinyoung menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis saat dia mulai menyalakan mesin mobilnya "Bitch, aku melakukan ini karena aku mencintaimu" katanya dan mulai pergi dari kediaman Yeri.

___

Lisa tersenyum saat melihat istrinya yang sedang tertidur karena kelelahan setelah aktivitas yang mereka lakukan. Dia menutupi tubuh telanjang Jennie dengan selimut besar yang berada di kasur keduanya. Lisa mencium kening Jennie perlahan dan melihat sekilas bagaimana punggung Jennie penuh dengan tanda cinta darinya yang membuatnya merasa sedikit malu dan menutupinya.

Dia mulai turun dari kasur, berusaha untuk tidak memberikan suara yang membuat Jennie terbangun karenanya. Lisa mulai membuka lemarinya dan mulai membawa kaos dan celana untuk dia pakai.

Apa yang dia lakukan dengan istrinya hari ini, itu adalah hal terbaik yang ada di hidupnya. Karena ini pertama kalinya dia melakukannya dengan Jennie. Dan yang membuatnya sangat spesial adalah karena Jennie yang memintanya terlebih dahulu.

Lisa merasa di cintai, dia tidak berhenti memandang istrinya dari kejauhan dengan senyumannya yang belum memudar.

Dia melirik satu gelas wine yang berada disana dan mengerutkan dahinya "Jennie tidak meminumnya kan?"

Dia mendekati minuman tersebut dan melihatnya, lalu melirik Jennie yang masih tertidur dengan cantik di kasur.

"Tetapi ini masih utuh, apakah dia sengaja menyiapkan ini untukku?" Lisa bertanya kepada dirinya sendiri lalu dia terkekeh dan menggelengkan kepalanya saat dia mulai meneguk minumannya "Dia gila, dia sudah merencanakannya" katanya sambil tertawa dan mulai menyimpan kembali gelasnya.

Lisa membutuhkan sesuatu untuk dia makan, dia pergi keluar kamar untuk bertemu dengan Seulgi. Saat dia menuruni tangga dan tidak menemukan Seulgi disana, Lisa mulai berjalan keluar untuk mencarinya, karena jika Seulgi tidak berada di dalam, dia pasti berada di luar hanya untuk mendengarkan lagu sambil menikmati angin malam.

HURTS - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang