Lisa berjalan dengan buru buru saat memperlihatkan ekspresi marah di wajahnya, beberapa orang yang melihatnya langsung memberikan jalan kepadanya. Dia merasa bersalah ketika memutuskan hal seperti ini kepada istrinya.
Dia pikir ibu Kai tidak akan berani menyakiti Jennie, tetapi dugaannya sangat salah. Wanita tua itu sangat tidak tau diri, dia bahkan melukai calon anaknya yang ada di perut Jennie.
Beruntung ketika berada di tengah kesibukannya dia ingat untuk memberikan kabar kepada Jennie, tetapi dia terlebih dahulu melihat pesan masuk dari Nancy yang mengatakan bahwa ibu Kai menendang Jennie yang membuat Jennie sekarang berada di ruangan sebelah ibu Kai.
Lisa langsung masuk dan melihat bagaimana Karina sedang berbicara dengan Jennie. Dia mendekat dan mendengar saat Karina memberikan peringatan kepada Jennie untuk lebih menjaga kandungannya dan lebih hati hati kedepannya. Jennie langsung menatap Lisa dengan sedih, Lisa merasakan sakit ketika menatapnya.
Dia langsung menghampiri Jennie dan mendekapnya supaya berada di pelukannya sambil mengelus kepala Jennie dengan lembut. Melihat bahwa Lisa sudah berada disana, membuat Karina memintanya untuk berbicara berdua di ruangannya yang membuat Lisa langsung pergi meninggalkan Jennie dan Nancy disana.
"Beruntung bahwa kandunganmu sangat kuat Jennie, aku tidak yakin jika hal yang tidak di inginkan terjadi, apa yang akan Lisa lakukan kepada wanita gila itu" Nancy menghampiri Jennie dengan khawatir.
Jennie tidak menanggapi, dia hanya terdiam dan mencerna semua hal yang di keluarkan dari mulut Karina tentang menjaga kandungannya. Beruntung dia pergi bersama Nancy, jika dia pergi sendirian, dia tidak tau apa yang akan terjadi kepadanya.
Nancy mengelus tangan Jennie "Jangan terlalu banyak berpikir, Lisa sudah berada disini. Aku yakin dia akan lebih menjagamu"
Jennie menatap Nancy "Aku merasa bersalah, seharusnya Lisa sedang berada di perusahaannya karena dia sudah lama meninggalkan pekerjaannya tetapi dia harus berada disini untukku dan bayinya"
"Konyol, kau dan bayinya lebih penting dari perusahaannya. Bukankah dia memiliki asisten disana? jangan merasa berlebihan" Nancy berkata dengan kesal.
Ketika keduanya sedang berada di tengah obrolannya, Lisa datang kembali dengan wajah yang sedih karena rasa bersalahnya yang membuat Nancy keluar dari ruangan itu untuk memberikan kebebasan untuk keduanya.
Lisa duduk di sebelah Jennie dan memegang tangan Jennie mengelusnya dengan lembut "Maaf, ini salahku. Seharusnya aku tidak membuatmu berada disini"
"Ini bukan salahmu, wanita itu memang masih memiliki dendamnya" kata Jennie tersenyum untuk menenangkan Lisa.
"Jangan pikirkan dia, aku akan mengurusnya. Aku akan menjagamu hari ini" kata Lisa mencium tangan Jennie dan menempelkannya di pipi Lisa.
"Tidak, kau harus bekerja. Nana pasti sangat membutuhkanmu karena kau sudah lama meninggalkannya" Jennie menatapnya dengan penuh cinta saat dia mulai mengelus pipi Lisa dengan lembut.
"Aku sudah memberikan beberapa pesan untuknya, dan kau lebih membutuhkanku" Lisa tetap dengan keputusannya.
"Lisa, aku tidak sendirian. Nancy dan Ahyeon bisa menjagaku. Banyak orang yang sedang menunggumu disana dan membutuhkanmu" kata Jennie menatap Lisa yang mulai menurunkan tangannya.
Lisa menggelengkan kepalanya "Aku bisa pergi bekerja besok. Aku tidak bisa menerima penolakan darimu hari ini"
Jennie hanya menghembuskan nafasnya karena merasa kalah, dia langsung bertanya dengan rasa bersalahnya "Apa itu tidak apa apa?"
"Tentu saja, aku yang memiliki perusahaannya" jawab Lisa yang membuat Jennie terkekeh.
Lisa langsung mendekati perut Jennie dan berbisik "Maafkan aku, apa aku terlalu menyakitimu? jangan khawatir, aku akan memberikan hukuman kepadanya karena sudah menyakitimu dan mommymu" lalu dia mencium perut Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS - JENLISA
Ficção AdolescenteKhusus pembaca yang memiliki mental yang kuat dan siap untuk emosi setiap saat, selamat membaca teman teman.