The Partner

Anak Emas King

Tak pernah terbayangkan dalam benak El, Kei hanya akan diam saja saat melihat keadaannya sekarang ini. Bahkan pria itu terlihat tak acuh disaat nyawanya dapat melayang dalam hitungan detik. Begitu balok besi itu tenggelam maka jeratan rantai yang melingkar kuat menyatukan kakinya akan menyeretnya juga. Kolam sedalam tiga meter di sampingnya sudah cukup untuk membunuhnya. Keringat dingin mulai bercucuran di dahi El.

Kei melirik kembali jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Tiga detik lagi bantuan tiba. Pria itu merogoh kantong di balik mantel yang membungkus tubuhnya mengeluarkan pistol dan menodongkan ke arah Queen Jess.

Suara tembakan terdengar dari luar ruang santai, orang Kingston-lah yang melepaskan tembakan itu untuk memberi tau Kei atas keberadaan mereka. Kei menembak tubuh Queen Jess tepat di dada kirinya dan keributan pecah saat itu juga. Beberapa anak buah Queen Jess yang semula berkumpul di ruang santai berpencar diposisi masing-masing bersiap dengan senjatanya. Pria yang sedari tadi berdiri di samping El tengah mendorong kuat balok besi hingga tercebur ke kolam dan menyeret serta tubuh El. Kei bergegas berlari kearah kolam renang setelah menembak pria bertubuh kekar itu.

Kei masuk ke dalam kolam dan mencari keberadaan El ditengah pandangannya yang terbatas. Tubuh mungil El terkulai pasrah di dalam air. Sekuat tenaga pria itu mendekat ke tubuh El yang sudah mulai hilang kesadarannya. Kei segera menggunakan pistolnya untuk memutus rantai yang terhubung dengan kaki El.

Bukan hal mudah melesatkan peluru agar tepat sasaran saat berada di dalam air. Beberapa kali tembakan Kei luput hingga satu tembakan tepat sasaran mengenai rantai penghubung kaki El dengan balok besi. Kei meraih tubuh El sesegera mungkin dan membawanya kepermukaan.

Kei membaringkan tubuh El di tepi kolam dengan posisi terlentang. Ia segera memeriksa pernapasan El dengan mendekatkan telinganya pada hidung dan mulut El untuk merasakan ada tidaknya udara yang menghembus.

Kei mencoba mengembalikan kesadaran perempuan itu di tengah kekacauan antara orang-orang kingston dan orang-orang Marigold. Terlihat juga Haris yang tengah beradu kekuatan dengan Tania, perempuan itu mampu mengimbangi kekuatan Haris, itu diluar dugaan. Tesla yang sempat terkejut karena neneknya yang terluka diseret paksa oleh Tasya. Dua orang pengawalnya segera mengamankan kedua anak Hans itu dengan sigap. Menuntunnya pergi ke luar dari rumah megah itu yang kini sangat kacau lewat pintu rahasia.

Hans memeluk kedua putrinya yang tampak syok berat, sesaat kemudian pria itu melajukan kendaraan roda empatnya meninggalkan rumah megah itu.

Merasa tak ada hembusan yang ia rasakan, Kei mulai memeriksa nadi dalam waktu sepuluh detik pada pergelangan tangan El. Dengan tetap tenang pria itu melakukan semua sesuai apa yang pernah ia pelajari. Bukan hanya belajar bertarung ia lakukan saat berada di tubuh Kingston. Pria itu banyak belajar dalam hal menyelamatkan nyawa. Karena itu bernilai cukup mahal saat ia bisa menyelamatkan nyawa kliennya.

Kei mencepit ringan hidung mungil El dan mengambil napas serta menhembuskan perlahan selama satu hingga dua detik pada bibir mungil El yang sudah ia bantu buka sedikit. Napas perempuan itu belum bisa ia rasakan hingga ke tiga kalinya Kei memberi napas buatan. Hingga sampai ke empat kalinya perempuan itu akhirnya terbatuk hingga ingin muntah. Kei sigap memposisikan tubuh El miring agar perempuan itu tidak tersedak.

El mulai membuka matanya perlahan dan mendapati wajah Kei yang bernapas lega. Seulas senyum tergambar di bibir berisi Kei. Perempuan itu kembali menutup matanya merasakan habis seluruh tenaga dalam tubuhnya.

*

Jemari Kei masih meraup kuat jemari El. Perempuan itu tak juga membuka matanya membuat pria yang sedang menunduk di tepi ranjang itu semakin khawatir.

Pundak Kei disentuh lembut oleh Troy yang sudah berdiri di belakangnya entah sejak kapan. "King ingin Kau menghadap. Biarkan El dia yang jaga." Ucap Troy dengan mengarahkan tatapannya pada Helen.