Biskuit warna-warni

19 5 3
                                    

Semua beres, aku akan menghadap setelah mendarat besok.

Double Ceklist berubah warna menjadi biru setelah beberapa saat pesan terkirim. Sang penerima pesan hanya membalas pesan dengan emot tangan mengepal menyisakan ibu jari.

Benda penghubung berwarna silver itu di letakkan perlahan di atas alas sepatu berwarna hitam bersanding dengan koper berwarna merah menyala.

Pemandangan pantai di sore hari memanjakan mata setiap jiwa yang berada di sepanjang bibir pantai untuk menikmatinya. Bentangan langit luas berwarna jingga keemasan dan semilir angin adalah paket istimewa untuk mengganti siang menjadi malam.

Semudah itu Tuhan membahagiakan mahluk ciptaan-Nya.

El dengan kaca mata hitam di puncak kepalanya menghirup kuat aroma pantai dengan mata terpejam menikmati hembusan angin yang membelainya lembut. Merasakan tersapu lembut ombak yang menimbulkan sensasi tersendiri pada kaki-kaki telanjangnya.

Ada kala lelah dengan pilihan hidup yang harus di jalani saat masalah muncul dalam organisasi. Saat itulah rindu akan kasih sayang sang ayah begitu menggebu pada perempuan berusia 30 an itu. Walau dia terlihat baik-baik saja di luar. Namun, dia juga seorang perempuan. Bukan hal mudah untuk tetap hidup dan bertahan dalam lingkaran hitam Kingston.

Berkali-kali terlibat dengan urusan organisasi yang cukup membahayakan keselamatannya, tak bisa menyeret perempuan mungil berambut sebahu itu untuk mundur selangkahpun.

Memilih bertahan dalam organisasi dan mengesampingkan hal-hal remeh berkedok pacaran dan sejenisnya di atas kepentingan organisasi ia tempuh karena suatu alasan.

Pemandangan berpasang-pasang muda-mudi yang tengah memadu kasih sedikit mengusiknya disaat ia harus menikmati suasana sore itu hanya seorang diri. Ia hanya bisa memandang dan sesekali mencuri lihat kemesraan yang mereka umbar secara diam-diam.

Perempuan itu tak tertarik dengan hal-hal berbau asmara. Abai dan tak peduli pada hubungan rumit berkedok pacaran. Bukan karena tidak ada yang menariknya untuk tenggelam bersama dalam nuansa romantis. Hanya saja ia terlalu malas dan tak tertarik merepotkan diri berurusan dengan namanya cinta.

Baginya cinta sejati hanya milik Sang Pencipta dan ayah tercinta. Kenangan pahit kehilangan cinta pertamanya dalam hidup selalu menghantuinya hingga kini.

Cinta mana yang mampu menggantikan getirnya ditinggal satu-satunya orang yang ia sayangi dalam hidupnya? Bagi perempuan mungil itu pria manapun tak kan sanggup membuatnya bahagia. Lukanya terlalu dalam dan tak mudah terobati. Baginya untuk melupakan semua itu tak cukup hanya dengan gombalan-gombalan sampah.

Cinta pertamanya sebagai wanita, tenggelam dalam kobaran sang jago merah dengan senyum terhangat yang ia miliki. Merasa ada yang tak beres atas insiden itu, ia meyakini akan menemukan jawaban atas pertanyaan besarnya selama ini lewat bantuan Kingston.

~~

Jemari rentan pria tua selalu bersemangat jika biskuit warna-warni dengan aneka bentuk yang harus ia raih. Gadis manis dengan rambut bergelombang berwana coklat tua berbaur hitam legam tersenyum manis dengan menopang dagu di hadapan penggemar berat biskuit buatannya.

Sepiring penuh kini tinggal sebiji berbentuk hati berwarna merah jambu masuk juga di mulut King. Sebelah tangan sang gadis memanjang meraih piring kosong dan menggantinya dengan paper bag berwarna coklat. Dua toples berbentuk tabung penuh berisi hasil ketrampilannya dalam mengolah tepung.

"Jangan langsung Kau habiskan dalam sekali waktu, Kek!" suara lembut sang gadis memberi instruksi pada pria penuh uban itu. "Kau akan lekas merindukanku jika semua habis dalam satu waktu."

The PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang