Prolog.

43K 749 13
                                    

Kharina pov.

Oh my god what i dream last night??

Aku langsung terhenti dari jalanku, ketika ada seseorang yang memanggilku. Aku gak tahu dia siapa? Aku hanya celingukan karena takut ada orang lain selain diriku yang di panggil seseorang itu.

"Aku ?" tanyaku kepada orang yang berteriak memanggilku sembari menunjukan telunjukku ke dada ini.

"Ya,kamu !" ujar seorang pria yang tadi memanggilku.

Akupun mendekat kepada pria yang sedang di kerumuni banyak jiwa,setelah aku mendekat,aku ke susahan untuk menjangkau dirinya di tengah kerumunan orang banyak.

Selagi aku berdesak-desakkan untuk menjangkau si pria berkacamata hitam itu, tiba-tiba aku kaget merasakan hangat di tanganku, ternyata pria yang tadi memanggilku, dia menggenggam tanganku dan menarik diriku, menempatkan tubuhku di sisinya.

"O.. My god! Bukankah ini Zayn? Aktor tampan yang sekarang sedang naik daun itu?" gumamku dalam hati, setelah pria itu membuka kacamata sunglesses hitamnya dengan perlahan.

Aku tidak mau berpaling melihat apapun, ketika pria itu di sisiku,aku hanya ingin terus memandang aktor pria yang sedang ku idolakan saat ini.

Tiba-tiba saja pandanganku terhadap Zayn membuyar ketika ada kata-kata yang menyapa telingaku, kata-kata sangat mengejutkan dan sekaligus hampir membuat jantungku berhenti berdetak.

"Ya,inilah gadis yang saat ini ku cintai,dan akan menjadi istri dalam rumah tanggaku !"

Itulah ucapan Zayn yang membuat darahku berhenti mengalir, sehingga membuat wajahku pucat pasi karena kaget setengah mati. Dia merangkulkan tangannya di pundakku di hadapan para wartawan/reporter yang sedang mewawancarai Zayn.

Aku hanya bengong, dengan terus menerus menelan ludahku, untuk menyembunyikan rasa panik yang menyerang diriku.

"Zayn, kapan memangnya anda akan menikahi gadis yang berada di sisi anda sekarang?"

Sebuah pertanyaan tercetus dari salah satu wartawan gosip televisi. Zayn tidak menjawab pertanyaan wartawan itu, dia menarik tanganku dan membawa aku keluar dari dalam Mall untuk menghindari kerumunan wartawan itu.

"Lepaskan tanganku ! Kenapa kamu terus menarik tanganku ? aneh." ujarku padanya dengan sedikit di bumbui amarah kecil.

Ketika kami sampai di parkiran mobil,dia hanya terdiam dan tidak bicara apapun kepadaku. Akupun berlalu meninggalkan dirinya yang aneh itu.

❇❇❇

Zayn pov.

What should let it go?

"Ah,dia tidak boleh pergi dulu sebelum aku jelaskan padanya." ujarku dalam hati ketika wanita itu hendak pergi meninggalkan diriku.

Tetapi, kenapa dia tidak ingin tanda tanganku dulu sebelum dia berlenggang meninggalkan aku,? Secara aku ini artis papan atas ibu kota.

Ya,memang aku gengsi untuk memanggil wanita biasa seperti dia, yang sesama artis saja aku tidak pernah menghiraukan mereka terlebih dahulu. Apa lagi hanya wanita biasa seperti dia.

"Ya sudahlah,aku tak mau pusing dengan wanita itu, yang terpenting hari ini aku bebas dari para wartawan, aku bisa bernafas lega sementara ini dari pertanyaan aneh yang membuat hidupku terasa di neraka !" ujarku berbicara sendiri ketika aku sudah memasuki mobil sport bermerek Zenvo ST1 silverku.

❇❇❇

3 days later !

Samar-samar aku mendengar suara yang amat berisik dari sisi ranjang tidurku, aku coba untuk memenutup telingaku dengan bantal, agar tidur pagi tidak terganggu, tetapi masih saja suara itu membuat aku jengkel.

Bukan istri pajangan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang