Part 30. Antara Kharina dan DNA.

11.5K 232 37
                                    

Author pov.

Mulan tengah mondar mandir di ruang televisi dengan perasaan tak tenang. Karena Kharina urung jua kembali menuju apartemen Max. Di telepon tetapi tidak di angkat pula membuat Mulan tambah cemas dan penasaran apa yang sebenarnya tengah ia lakukan sehingga tak sempat mengangkat telepon dari Mulan.

"Babe, kau kenapa mondar mandir terus??" tanya Max sambil memeluk Mulan dengan gaya agresifnya dari belakang. Mencium pundak Mulan dan membuatnya merinding. Setelah kejadian semalam, mereka kini tengah saling dekat tanpa ikatan apapun.

"Max, diam! Aku sedang risau tau! Sudah diam! Jangan mulai lagi, barusan kita sudah dua kali melakukannya, di tambah yang semalam, coba kau hitungkan, sudah berapa kali aku orgasme? Kau ini membuat lututku lemas" ujarnya sembari menghindari ciuman yang di daratkan oleh Max. Max hanya terkekeh membalas ucapan Mulan.

Max membalikan tubuh Mulan kehadapannya, membingkai wajah Mulan menagkupnya dan melumat bibirnya dengan lihai dan penuh gairah, Mulan meresponya Max menarik tengkuk Mulan dan memperdalam ciumannya. Mengarsir setiap yang ada dalam mulut Mulan, sehingga membuat Mulan lupa diri kalau ponselnya tengah memanggil kepada kontak Kharina.

"Jangan! Jangan apa-apakan saya, ja-jangan sakiti sa-saya..!! Tolooooooooonggggg"

Suara dari ponsel Mulan yang masih di pegangnya tak sengaja terpijit oleh Mulan ketika berciuman dengan Max, membuat keduanya terperangah kaget oleh suara rontaan dan teriakan minta tolong telah memendam hasrat berciuman mereka dan berpindah perhatian pada ponsel demikian.

"Kha-Kharina??" ujar Mulan sambil menatap Max

Mereka saling menatap mendengar teriakan Kharina dari dalam ponselnya. Max merebut ponsel Mulan dari genggamannya dan berusha berbicara dengan Kharina.

"Kharina? Hey, Kharina, apa kau baik-baik saja? Ada dimana kamu sekarang?" tanya Max dengan pancaran mata penuh kecemasan. Sayang, berulang kali Max berbicara di telepon, namun tak ada jawaban dari Kharina, malah kini suara itu perlahan menghilang dan tak terdengar suara apapun setelahnya.

"Mulan, kau tau Kharina kemana? Dia bilang tadi akan pergi kemana?" tanya Max penuh penasaran

"Ta-tadi Kharina bilang akan pergi belanja Max. Cepat susul dia Max, aku takut dia kenapa-kenapa, aku takut bayi dalam kandungannya kenapa-kenapa." jawab Mulan dengan nada Khawatir

Tanpa menjawab lagi, Max langsung menghambur keluar apartemen dan menaiki lift menuju basement untuk segera mencari Kharina yang di duga bahwa ia sedang dalam bahaya.

▫▫▫▫

Kini Max sudah berselancar di jalan yang akan ia tuju seperti yang di katakan Mulan. Ia berharap akan menemukan Kharina di tepi jalan. kilatan penuh amarah terpancar di kedua bola matanya yang kini tengah liar mencari-cari kharina dan bersumpah ia akan membunuh siapa saja orang yang telah mengganggu Kharina. selagi mengemudi di barengi dengan emosi yang mulai memanas di ubun-ubunnya, ia tak sengaja melihat mobil Mulan yang di pake oleh Kharina terparkir memalang di jalanan yang mengarah menuju jalan pulang ke apartemennya dengan keadaan pintu sebelah kanan terbuka lebar. Max langsung mengerem mobilnya dan membuka seatbeltnya, lantas ia keluar dari dalam mobil dan membanting pintu mobilnya. segera ia mendekati mobil yang di pake Kharina dengan langkah khawatirnya, namun sayang, kharina tidak ada di dalam mobil tersebut, ia hanya menemukan ponsel Kharina dan tasnya saja.

"sial! ini tandanya Kharina tidak di rampok, tetapi di culik, barang-barangnya tidak ada yang hilang satupun, ini berarti ada orang yang ingin menyelakai dirinya, aku yakin itu!!!" ujarnya setelah memeriksa semua barang yang ada di dalam mobil

Ia menganalisa dari semua kejadian yang ada di hadapannya, ia melihat tapak ban mobil yang menuju ke arah berlawanan dari arah mobil Kharina, tak berpikir lama Max langsung menaiki mobilnya kembali dan mengendarai mengikuti jejak ban mobil yang telah menculik Kharina.

Bukan istri pajangan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang