De beers platinum

7.4K 196 5
                                    

Kharina pov.

Pagi-pagi buta aku harus pergi ke laundry, karena aku kesal dengan Zayn, semalam kami bertengkar karena masalah Launching film yang membuatku sakit hati. Zayn semalam hampir saja tidur denganku, dan memeluk diriku, namun karena terdorong dengan rasa kesal dan amarah, aku menepis tangannya dengan kasar.

Dan aku langsung pergi tidur di kamar tamu. Aneh nya dia tidak ngeuh terhadap sikapku yang sedang marah padanya, sedikitpun dia tidak membujuku untuk kembali ke kamar di saat aku sedang merajuk. Jauh di dalam lubuk hatiku, aku sangat ingin tidur bersamanya dalam 1 ranjang sampai sang fajar terbit.

Itu benar-benar sebuah drama pernikahan yang menyakitkan bagi sang istri, yang berharap di perhatikan dan di bujuk ketika sedang merajuk. Aku semakin yakin dengan hatiku, kalau dia hanya menganggapku istri pajangannya. "Ah, aku gak mau!" teriakku tiba-tiba di tengah lamunanku, sampai mampu menarik Asep yang sedang mengurus mesin cuci datang menghampiriku, dan bertanya keadaanku.

Di saat aku tengah menjawab pertanyaan Asep, tiba-tiba sebuah mobil sedan menggerung di halaman kedai Laundryku. Aku tak asing lagi melihat mobil sedan itu, itu adalah mobil Mulan.

Kukira Mulan datang bersama Ferry, ternyata tidak! Dia datang bersama 2temanku yang lain. Andin dan Diana.

"Hai, Kharina?"

Sapa Andin kepadaku dengan melakukan cipika cipiki. Mereka lumayan nengejutkanku dengan kedatangannya, aku sedang di laundry ini memalukan bagiku, sebagai istri seleb. Kepergok saat di tempat Laundry.

Ini pasti Perbuatan Mulan, sudah dapat di tebak, wanita ini selalu membuat aku kesusahan dengan akal bulusnya.

"Rin, kok kamu gak bilang sih kamu punya Laundry?" tanya Diana

"Oo.. Aku kan masih baru buka usaha ini, sekitar 10bulananlah!" jawabku jujur.

"Iya juga ya, kita kan baru on kembali minggu-minggu ini ya!" ungkap Diana kembali.

Saat aku sedang melakukan percakapan, aku meliat nanar mata yang marah di diri Mulan, dia hanya tersnyum sinis ketika yang lain menyapaku, dia tidak menyapa diriku, namun malah menenteng tas bermereknya di hadapanku, dia seakan sedang pamer tas Hermes yang serupa dengan artis cetar membahana, di ibu kota ini.

"Wow.... De beers platinum! "

Terdengar suara heboh terlontar dari mulut Andin, dengan sambil mengangkat tanganku, semua mata terbelalak ke arah tanganku, aku heran dengan mereka yang memperhatikan tanganku.

"Kenapa?" tanyaku kepada semua.

"Hello, Kharina masih nanya, ini adalah De beers platinum, seharga $ 1,83 milion."

Andin lantang menjelaskan harga cin-cin perkawinanku di hadapan Mulan, aku saja baru tahu kalau harga cin-cinku yang bermerek De beers platinum ini se fantastic itu. Kenapa Zayn menghamburkan uang sebesar itu untukku? Entahlah! Pastinya itu membuat Mulan semakin terbakar dalam dadanya mendengar harga cin-cinku.

"Tahu gak sih, cin-cin ini tuh, hanya orang tertentu yang bisa beli." ungkap Diana.

"Iya pasti dong Din, suaminya Kharina kan artis papan atas, iya gak Rin?" tukas Andin.

Aku hanya senyum seperti orang belo'on, aku hanya mengikuti alur pembicaraan mereka saja, karena aku tidak tahu menahu soal cin-cin.

"Eh, Rin, kok kamu gak bilang-bilang udah nikah sama si ganteng Zayn?" genit Andin.

"Iya Rin, kenapa gak di tayangin di tv? Kamu sombong tidak mengundang kami." ngambek Diana.

Ketika aku hendak menguap untuk berucap, tiba-tiba saja Mulan menyambar ucapanku seperti burung elang sigap menangkap ayam.

Bukan istri pajangan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang