Author pov.
Zayn sudah sampai di bandung, ia kini berada di Villa miliknya. Menghirup udara disana sedalam-dalamnya setelah keluar dari dalam mobilnya.
"Tuan Zayn? Kunaon teu ngabari mamang kalau mau dongkap ke Bandung teh? Kalo begitu mah mamang teh tiasa nyiapkeun penyambutan buat tuan Zayn!" ucap Mang Darto penjaga Villa milik Zayn dengan logat sundanya
"Tak apa mang, lagi pula saya mendadak berkunjung kemari. Bagaimana mang dengan keadaan Villa ?? Apa baik-baik saja?" tanya Zayn ramah
"Alhamdulilah baik Tuan, oh ya Tuan, kemarin teh ada yang menyewa Villa ieu, dua perempuan tuan, sepertinya mereka oge ti Jakarta tuan.." ujarnya memberi tau
"Oh ya? Apa mereka masih menyewa Villa ini?" tanya Zayn penasaran
"Masih atuh Tuan, kan Villa ieu teh ada banyak kamarnya, Kamar khusus buat Tuan mah, ku mamang atos di bersihan, teu di sewain tuan" katanya lagi
"Oh ya? Maksih ya mang. Tapi ngomong-ngomong kenapa sepi mang? Lalu, kemana yang menyewa Villa ini?" tanyanya kembali
"Oh, dua gadis yang geulis-geulis itu teh lagi pada belanja, katanya mau cari makanan tuan. " jelas Mang Darto
"Oh, begitu? Ya sudah saya masuk dulu ya! Oh ya mang, tolong parkirkan mobil saya, bisakan?" ujar Zayn bertanya
"Tiasa tuan, tiasa. Tenang we jeng mamang mah.."
Lantas Zayn masuk seusai berbincang cukup panjang dengan mang Darto
▫▫▫
'Brukk' suara keranjang belanjaan Kharina yang terjatuh saat tengah ada di pusat perbelanjaan terbesar di Bandung. Seorang pria telah menabraknya hingga belanjaannya menghambur semua dari dalam keranjang
"Maaf, maaf nona, saya tidak sengaja!" ucap si pria bertubuh tegap tinggi
"Gak, gak papa kok.." ujar Kharina terlihat baik-baik saja
Si pria membantunya membereskan kembali isi keranjang yang berantakan. Si pria itu pun menatap Kharina lekat sambil memasukan barang belanjaan Kharina kedalam keranjang membuat dirinya menjadi risih karena tatapan tersebut.
"Maaf," ujar Kharina saat tangannya tersentuh oleh si pria tampan itu
"Oh, sorry, sorry aku gak bermaksud.." kikuk si pria
"Ya udah gak papa." Kharina dan si pria bangkit dan berdiri dari jongkoknya saat sudah selesai memunguti belanjaan tersebut
"Maaf, kita belum kenalan, kalau boleh tau, siapa nama nona?" tanyanya sambil menyodorkan tangan kehadapan Kharina
Kharina mendelik melihat lengan si pria yang tengah berada di hadapannya. Lalu menatap si pria tampan dengan tatapan mencurigai.
"Tenang nona, saya bukan orang jahat kok, saya orang baik-baik" celetuknya menyadari kalau dirinya tengah di perhatikan aneh oleh Kharina
"Baiklah, hanya kenalan saja kan.." batinnya
"Aku Kharina.." katanya menyambut jabatan tangan si pria
"Aku Maxi, panggil saja Max.." ujar si pria memberi tahu namanya
Keduanya melepaskan jabatan tangan masing-masing setelah usai mengetahui nama masing-masing. Max masih saja menatap Kharina, membuatnya risih.
"Kenapa kau menatapku begitu?" tanya Kharina
Max mengerjapkan matanya yang tak sadar telah menatap Kharina dalam. "Tidak, aku tidak..."