Part 21

6.1K 169 8
                                    

Author pov.

Kharina harus terbangun dari tidurnya kala mendenger seseorang tengah sibuk mengeluarkan isi dalam perutnya di kamar mandi. Sekarang Kharina tengah berada dalam satu kamar dengan Mulan, mereka menyewa Villa di daerah Bandung untuk di tempati sementara waktu ini.

'HUUEEEKKK' terdengar kembali seseorang itu tengah memaksakan diri memuntahkan isi perutnya. 'Mulan?' ucap Kharina ketika ia telah benar-benar melebarkan kedua matanya dengan jelas. Turun dari tempat tidur dan menghampiri pintu kamar mandi untuk mengontrol apa yang tengah terjadi dengan temannya.

"Mulan, Hey Mulan, kamu kenapa? Ko..muntah-muntah? Apa kamu baik-baik saja?" tanya Kharina dengan nada khawatir

Tangan Kharina hampir mengetuk pintu kalau saja Mulan tidak membukanya.

"Aku gak tau, perutku mual, rasanya ada yang bergejolak dalam perutku, tetapi tidak ada yang bisa ku muntahkan dari dalam.." jelas Mulan ketika sudah membuka pintu kamar mandi dan berdiri di amabang pintu

"Muntah?" tanya Kharina bingung

"Iya, aku muntah-muntah, entahlah kenapa denganku, mungkin aku masuk angin, ya kau tau kan Bandung itu udaranya dingin." ungkap Mulan

"Mu-mungkin kamu hamil kali?" tebak Kharina

Mulan merenung sejenak, dia tidak percaya kalau dirinya hamil, dalam pikirannya ia berkata kalau rasanya tidak mungkin hanya muntah saja langsung di tafsirkan hamil, tidak, rasanya tidak mungkin. Menurut pikirnya

"Tidak Kharina, tidak mungkin, kau saja muntah-muntah kemarin-kemarin, tetapi tidak hamil kan, malah dokter memvonis mu mandul." celetuknya menyinggung perasaan Kharina. Ya Kharina sudah menceritakan semuanya terhadap Mulan tentang dirinya dan Zayn, juga tentang dirinya yang mandul.

Mulan melirik kepada Kharina yang tiba-tiba menjadi mendung di wajahnya. Mulan merasa tidak enak hati tengah berkata demikian. "Ahhh sial! Ada apa dengan mulutku ini? Kenapa mulutku tidak bisa di rem? Aku benci dengan mulutku sendiri!" runtuknya pelan

"K-Kharina, maafkan aku ya bila aku menyinggung perasaanmu?" ucapnya menyesal

Kharina mendekati Mulan yang kini tengah duduk di sofa kamar yang di sewanya dan duduk di samping Mulan. "Tidak, tidak apa-apa kok, memang benar aku ini mandul, bukan hanya isapan jempol saja, memang aku ini terbukti mandul menurut hasil lab." jelas Kharina

Mulan memeluk Kharina erat dan saling mengusap punggung masing-masing. Setelah pertemuan di sebuah taman kemarin, hubungan dua sahabat ini telah membaik dan mulai mengerti satu sama lagi hampir seperti sedia kala kembali.

"Kharina, bagaimana kalau aku ini benaran hamil?" tanyanya sangsi setelah melepaskan pelukannya terhadap Kharina.

Kharina mengkerut keningnya heran "aku tidak mau hamil dulu Kharina, kau tau kan aku ini mau cerai dengan lelaki bajingan itu!" sambungnya lagi

"Ya sudah, untuk lebih jelasnya kita pergi ke dokter kandungan untuk memastikan yang sesungguhnya, apa kau ini hamil atau tidak.." ucap Kharina.

Lantas mereka bergegas untuk pergi ke dokter kandungan.

▫▫▫

"Aww, kenapa kepalaku berat sekali!" rintih Zayn yang baru saja bangun dari tidurnya

"Dimana aku?" tanyanya sendiri sambil memperhatikan sekeliling ruangan yang ia tiduri.

"Heh, bro lu tuh mabuk parah tadi malem!" jawab seseorang yang datang kekamar tersebut sambil membawa dua cangkir teh hangat di tangannya

Dengan mata yang masih samar-samar, ia melirik ke asal suara, setelah tatapannya jelas ia dapat melihat orang yang ada di depannya. "Jehan..??" tanyanya sambil memegangi kepalanya yang terasa berat seperti memikul beban ton-an.

Bukan istri pajangan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang