Author pov.
This is not possible.
"Ini tidak mungkin terjadi? Ini tidak mungkin!"
Terdengar sebuah teriakan dari kamar Mulan, teriakannya itu, membuat Ferry, suami dari Mulan kaget dan syok mendengar teriakan sang istri yang begitu histeris. ya, ini dia Mulan yang mempunyai peringai, pendendam dan iri hati terhadap apa yang di miliki oleh Kharina. Dia bagaikan pagar makan tanaman di mata Kharina.
Dia selalu merampas apa yang di punya Kharina, begitu juga dengan Ferry yang di rampas dari Kharina yang ketika itu hendak menikah. Dengan tipu muslihatnya, dia sudah dapat mengganti posisi Kharina di hati Ferry.
Namun itu belum cukup bagi Mulan, sebelum ia melihat Kharina menderita di hadapannya, dan dia akan selalu mencari cara untuk menjatuhkan harga diri Kharina.
"Kenapa denganmu sayang?" tanya Ferry.
"Diam kau! " bentak Mulan.
Ferry kaget ketika melihat istrinya berubah menjadi kasar seperti serigala betina. Ferry termasuk sosok suami yang penakut terhadap istri, dia hanya bisa diam ketika istrinya membanting semua barang yang ada di kamarnya.
"Tidak,ini tidak boleh terjadi, tunggu saja pembalasan dariku Kharina ! Aku tidak akan pernah membuat dirimu menari-nari girang di atas kesusahanku, aku akan membuat kacau semuanya, dan pernikahan kau dengan aktor terkenal itu tidak akan pernah terjadi!"
Ungkap Mulan di hadapan suaminya, dengan menyunggikan senyuman sisnisnya. Ferry tak bisa berkata apapun ketika Mulan menyebut akan merusak pernikahan Kharina dengan Zayn.
♥♥♥♥♥
Kharina pov.
3 hari telah berlalu.
Aku tidak menyangka, kalau pernikahan ku akan secepat ini, aku juga tidak pernah bermimpi sebelumnya bisa berdiri tegak di kamar aktor yang ku idolakan.
Ya, memang benar sekarang aku sedang berdiri di kamar seorang aktor, aku dan Zayn sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Cin-cin berlian putihpun telah melingkar ketat di jari manis aku dan Zayn. Tadi siang kami telah usai melakukan upacara pernikhan di sebuah gedung.
Pernikhan yang begitu singkat, dan terjadi begitu saja. Setelah upacara pernikhan selesai, Zayn memboyongku kerumahnya, dan menyuruhku memasuki kamarnya.
Kini sebuah pelukan dari belakang melingkar di pinggangku, pelukan yang dingin, pelukan yang mengejutkan diriku, pelukan yang membuyarkan lamunanku. Tidak di ragukan lagi kalau ini adalah pelukan dari laki-laki yang menikahiku tadi siang ,yang tak lain adalah Zayn.
Sekali lagi aku kaget ! Ketika Zayn membopong tubuhku menaiki kasur, dengan masih memakai gaun pengantin berwarna putih, aku terbaring di ranjang tempat tidur Zayn.
Zayn membelai lembut pipiku, dia memandang ke arah mataku, aku balas memandang pandanganya, kini aku merasakan geli di tubuhku, ketika tangan Zayn mulai bermain di perutku yang tengah terbaring. "Deg", seketika jantungku deg-degan ketika Zayn mulai memaksa membuka mulutku dengan lidahnya, namun aku masih kaku dalam hal berciuman, belum lihai benar.
Jadi, aku hanya diam menuturkan permainan Zayn, aku takut kalau aku ketahuan tidak bisa ciuman ! dia begitu lihai dalam beradu lidah di bibirku, dia terus mengulum bibirku dengan meraba-meraba tubuhku.
Perlahan rabaan itu turun menuju kakiku, dia membuka high heels ku, dan kembali memanikan jemarinya di kakiku. Sentuhan dia di kakiku, membuat darahku mendesir, Dia seolah tahu titik-titik sensitifku dalam bercinta.
Ciuman itu mulai ia lepaskan dengan perlahan, bibirnya kini mulai turun ke leher dan telingaku, dia menggesekan jenggot tipisnya di leherku, itu membuat tubuhku merinding seketika, wajahku memerah nafasku menjadi kencang.