Part 15

7.5K 171 5
                                    


Author pov.

Mulan, Andin, dan Diana, mereka bertiga sedang bersukaria mengadakan pesta syukuran kenaikan jabatan Ferry menjadi wakil Direktur di sebuah perusahaan pertambangan minyak. Mereka mengadakan pesta tanpa ada yang ingat unuk mengundang Kharina. Sesungguhnya bukan tidak ada yang ingat, Mulan melakukan kesengajaan untuk tidak mengundang Kharina karena rasa akan takutnya.

Ya.., rasa takut itu adalah, rasa takut akan kehilangan suaminya Ferry, dia takut kalau Kharina merebut Ferry dalam genggamannya lagi. Rasa takut itu semakin memburu di hati Mulan, dan menjadi hantu dalam hatinya yang selalu menakuti setiap hari, bahkan setiap saat, detik dan menit.

"Ooo...ya Mulan, kenapa kamu tidak mengundang Kharina dalam pesta ini?"

Tiba-tiba Diana mengingatkan semua orang, akan ketidak adaannya Kharina di sela tawa canda mereka yang sedang asyik melakukan lelucon dan gurowan. Seketika suasana hening, semua kawanan yang ada disana terdiam dan saling berganti pandang satu sama lain.

Andin memandang ke arah Diana, dia melakukan debat mata dengan Diana, namun Diana yang terkenal dengan sebutan lemot, dia sulit untuk mencerna isyarat dari Andin. Otaknya sedikit lamban dalam menyerap sesuatu yang di isyartakan atau di perumpamakan orang lain kepada dirinya. Diana pun semakin lepas kontrol terus mengoceh menayakan Kharina,yang sama sekali tidak di harapkan kedatangan nya oleh Mulan. Dan membikin Mulan menjadi geram pada Diana.

Mulan hanya diam dan mendelik sinis kepada suaminya, Ferry tidak sanggup membalas pandangan Mulan yang mematikan dan akan menimbulkan kontra, antara dia dan teman-teman istrinya. Mendengar nama Kharina, sejenak Ferry mengingat kejadian di dalam lift saat di pergoki Kharina sedang ciuman dengan wanita selingkuhan nya beberapa minggu lalu.

Dalam hatinya yang semenjak kemarin merasa tenang dan lupa dengan kejadian itu, sekarang telah tersendat-sendat kembali mengingat wanita simpanannya yang adalah salah satu kru TV yang satu management dengan suaminya Kharina, Zayn Kholik. Dia melihat Mulan tenang dan tidak ada kabar kalau dia melabrak Vony kekasih gelapnya, belarti itu bertanda kalau Kharina tidak membongkar rahasia gilanya itu.

Di saat suasana tegang tanpa ada yang bicara untuk coba menjawab pertanyaan Diana, tiba-tiba Ponsel Ferry berdering dan menjadi perhatian kedua dari Diana yang mampu menculik pandangan yang semenjak tadi tercuri kepada Diana.

Incoming call .. Vony chayank...

Syok, kaget, was-was, tegang dan takut pada diri Ferry saat itu, ketika melihat nama kontak yang menelepon, dia coba untuk menetralkan rasa panik yang menyerang nya, dia coba angat telepon itu agar Mulan tidak curiga.

"Sorry guys, Aku permisi dulu, angkat telepon sebentar dari boss!"

Ferry bangkit dari duduknya, dan beranjak ke dapur untuk mengangkat telepon. Namun karena Mulan yang memiliki sifat ingin tahu atau kepoo, terhadap suaminya, dia coba menyusul Ferry ke dapur.

"Permisi sebentar ya, aku mau ke kamar mandi dulu!" bohong Mulan

Saat di dapur..!!

"Iya sayang, percaya sama aku, aku sebentar lagi akan kesana!"

(....)

"Percaya padaku, setelah teman-teman istriku pulang, dan si Mulan bawel menyebalkan itu tertidur, aku akan menemui dirimu sayang."

(....)

"Iya sayang, cuma kamu satu-satunya bidadari hatiku yang paling kucintai, kamu yang mampu memuaskan diriku di atas ranjang... You.. So.. Sexy babe..Darling.."

(....)

" yesssssss... Really baby...!!"

(....)

Bukan istri pajangan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang