Zayn pov
Samar-samar aku melihat sesorang tengah berada di depan lemari, dengan mata yang masih mengantuk, terhalang oleh sinar matahari pagi, aku tidak dapat melihat dengan jelas siapa dia.
Setelah ku perhatikan ternyata itu Kharina yang sedang berganti pakaian, sepertinya dia hendak pergi, style nya rapi. Aku coba bangkit dari tidurku.
Ku pandangi dia secara seksama, namun dia tak menghiraukan aku yang sedang memperhatikannya. Aku tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahu terhadapnya. Aku ingin tahu dia akan kemana dan dengan siapa dia akan pergi.
Dia berjalan mendekati aku, entah mau apa dia menghampiri diriku,mungkin dia sudah merasa kalau aku memperhatikan dirinya, dia bediri di pinggir ranjang, tepatnya di samping diriku.
"Bruuukk" terdengar suara dia menyimpan sesuatu di atas meja di pinggir ranjang.
"Apa ini maksudnya? Tanyaku heran.
Dia tidak menjawab pertanyaanku, malah ngeloyor menuju pintu keluar, sebelum dia membuka pintu, dengan gesit aku menangkap tangannya yang hampir meraih gagang pintu.
"Lepas!"
Dengan kesal aku menyeret dirinya untuk duduk di atas ranjang.
"Apa ini? Apa?. " tanyaku kesal.
"Itu uang yang kau berikan padaku, aku tidak butuh uang sama credit cards itu." tolak Kharina
"Kenapa?kurang?" tanyaku sinis.
"Tidak!" jawab Kharina ketus
"Lantas?" tanyaku kembali.
Dia hanya diam mematung di depanku, aku kesal padanya pagi ini, dia berganti pakaian lalu mengembalikan uang yang ku selipkan di dompetnya tempo lalu, hanya untuk sekedar pegangan dia.
"Ooo...ya, aku tahu, uang ini terlalu kecil ya? Di banding uang yang di berikan lelaki berengsek berkacamata itu?ia?" tanyaku mempitnah.
Dia masih tidak menjawab, aku heran ada apa dengannya pagi hari ini? Sungguh aneh, apa dia sengaja memancing amarahku agar untuk menceraikan dia, dan dia bisa bebas bercinta dengan lelaki itu? Sangkaku dalam hati.
"Sudah! Aku mau pergi!"
Dia malah ngeloyor meninggalkan diriku, kutarik kembali tangannya untuk tetap diam dikamar.
"Mau kemana?"
"Aku mau ke Laundry ."
"Tidak!aku tidak izinkan!"
"Kalau aku memaksa?"
"Aku akan mengikatmu." ancamku padanya.
"Awas kalau kamu berani-berani pergi dari rumah ini! Aku tidak suka kalau perintahku di tentang!" tegasku mengancam.
Dan berlalu menuju kamar mandi, aku tinggalkan dia di kamar, aku yakin kalau dia tidak akan berani pergi setelah ku ancam. Tetapi kenapa aku jadi posesif begini padanya?" tanyaku dalam hati.
Terdengar gedoran dari balik pintu kamar mandi, gedoran yang kasar, itu pasti Kharina.
"Zayn! Aku mau pergi! Aku tak perduli kamu mau melakukan apa padaku, aku sudah tidak sudi tinggal disini lagi, aku bukan pajanganmu yang selalu kau acuhkan setiap saat, aku bukan wanita nakal yang harus selalu melayani birahimu di atas ranjang!"
Aku menggit bibir bawahku, sambil bercermin di kamar mandi, aku heran, merasa kecewa terhadap Kharina, yang baru saja menikah 1minggu denganku sudah tidak sanggup dengan ujian yang ku berikan!
Ku dengar di balik pintu kamar mandi, sudah hening tanpa ocehan dari Kharina, apa mungkin dia pergi?
Aku keluar dari kamar mandi, saat ku dapati Kharina sudah tidak ada di kamar, dia benar-benar nekat untuk pergi dari rumah ini.Aku biarkan saja dirinya, biar tahu rasa, tidak akan ku susul dia walau kemanapun, masa bodo!
Ku pandangi uang dan credit cards, yang di tinggalkan oleh Kharina, masih nampak rapi lipatanya, belum tersentuh sama sekali, masih utuh seperti sejak ku selipkan di dompetnya.
"Apa dia masih marah gara-gara kejadian Launching itu, makanya dia mengembalikan uang itu padaku ?" gumamku.
Ketika hendak ku simpan uang itu di meja seperti semula, Aku melirik kearah kalender, aku terkejut ketika melihat kalender yang ada di meja di pinggir lampu hias.
Nampak di salah satu tanggal terlingkari spidol warna merah, dan tertulis sepenggal kata "my birth day"
Ternyata hari ini dia ulang tahun ya...?" gumamku sambil meraih ponsel di atas bantal, dan mencari salah satu nama di daftar kontak."Hallo mbak!"
(....)
"Aku mau hari ini di batalkan wawancara meliput rumahku, aku ada urusan penting!"
Tut..tut..tut.. Suara panggilan telepon terputus, aku memutus telepon sebelum mbk Metha berbicara.
♥♥♥♥♥
Kharina pov.
Aku merasa sudah lega ketika meluapkan apa yang menjadi unek-unekku selama ini. Aku tak perduli dia mau melakukan apa terhadapku, aku tidak suka di kungkung tetapi di acuhkan.
"Asep!"
"Iya mbak?" tanya asep
"Kalau ada yang nyari aku bilang gak ada ya! Aku mau tidur sebentar, ngantuk!" ujarku
Akupun masuk kekamar yang ada di belakang Laundry, ya semalam aku tidak bisa tidur, karena Zayn selalu menganggu, dia itu bagaikan maniak sex, semalam saja aki melayaninya sampai 3kali. Keterlaluan!
Setelah ku pikir-pikir, sebenarnya apa yang dapat ku peroleh dari pernikahanku ini? Uang tak ada, cinta tak pasti, malah keperawananku yang hilang. Dia merenggut segalanya dariku, apalagi sekarang dia sudah mulai posesif terhadap ke bebasanku.
Sedetik saja aku baru memejamkan mata, tiba-tiba ada sesorang yang memaksa masuk ke kamarku dengan di jegal oleh Asep, sepertinya Asep sudah menghalanginya, namun, dia pasti memaksa.
"Untuk apa kamu kesini?"
Aku bertanya kepada Zayn yang memaksa masuk kedalam kamarku, untuk apa dia terus menerus menyusulku ke laundry ? Desahku dalam hati.
"Ayo ikut!"
Lagi-lagi lenganku di seret olehnya, hobi sekali dia menarik lenganku. Dia juga memaksaku masuk kedalam mobil, entah mau di bawa kemana aku ini.
"Mau kemana Zayn?" tanyaku
Zayn tak menjawab dan menacap gas mobilnya, dengan secepat kilat, dia sudah melaju di jalan raya. Karena di jalan macet total, aku merasa ngantuk sekali, akhirnya aku tertidur di dalam mobil Zayn, sudah tak kuasa menahan rasa kantukku.
Short part .
Guys bersambung lagi nie..
Bcoz aku nya lagi kerja nie..
Udah di pelototin ma my boss..Aku rela di pelototin sama boss cuman buat manjain para readrsku...love u all...muach
Jangan lupa vote and komentnya. Bagi yang belom memfollow harap di follow ya..hihi maksa ya dari kemaren.
Oo..ya guys aku udah siapin satu novel barulagi berjudul
" terjebak menjadi kupu-kupu malam"
Coba di baca ya guys..see u