Part 12

6.5K 187 3
                                    


Author pov.

Ting tong, ting tong! Terdengar suara bell di sebuah komplek perumahan mewah Pondok Indah Jakarta barat. Suara itu sangat bising dan terdengar berulang-ulang, seperti tidak lelah untuk bersuara. Hingga seorang wanita pun harus menyerah untuk membuka pintu tersebut.

Seorang wanita mengomel terganggu dengan suara bell itu, dengan langkah marahnya dia membukakan pintu, entah kenapa wanita ini tercengang, dan seperti syok tatkala melihat orang yang bertamu kerumahnya, dia menjumpai seorang laki-laki yang menurutnya akan membunuh dirinya.

Dengan syok yang terpang-pang di wajahnya, ia segera menutup pintunya kembali, namun dia kurang lihai dan cepat dalam gerakan, hingga di dahului tangannya untuk di tangkap orang yang bertamu tersebut. Hingga merasakan sakit di pangkal lengannya, karena di tarik oleh si tamu.

"Kau pilih mengaku di hadapan Kharina, atau aku laporkan kau kepolisi?"

Terdengar nada ancaman dari mulut seorang pria yang memijit bell untuk bertamu. Dengan wajah yang merah dan keringat dingin yang mengucur dari wajah Mulan, dia menjawab dengan terbata-bata. "A..a..ap..apa maksudmu Zayn?" tanya bodoh dari Mulan.

Ya.. Memang benar, wanita yang di ancam itu adalah Mulan, dan pria yang mengancam itu adalah Zayn! Zayn mengancam Mulan, karena dia tahu dari Dion semalam, bahwa yang membuat konspirasi terhadap dirinya dan Kharina adalah Mulan.

"Aku tidak me..me.." ucapan Mulan terpotong

"Ayo ikut aku ke kantor polisi, dengan tuduhan pencemaran nama baik dan pemitnahan!" tegas Zayn menakuti.

Mulan terdiam, dengan hati yang berkata-kata, dia berkata dalam hati, mengapa Zayn bisa tahu kalau dirinya yang melakukan hal tersebut, langkah kaki Zayn hendak melebar sambil menarik pangkal lengan Mulan, namun, Mulan tetap diam pada posisinya, untuk mempertahankan berat tubuhnya, agar tidak tertarik oleh Zayn.

"Okay Zayn! Aku menyerah! Aku akan temui Kharina sekarang!" ngaku Mulan menyerah.

Zayn dengan seringai sangsinya, melepaskan perlahan cengkramannya terhadap Mulan, sampai mulan sesekali harus mengelus pangkal lengannya yang menjadi merah, saking kuat cengkraman itu. "Lebih baik aku malu di depan Kharina, daripada aku, aku harus berurusan dengan polisi!" batin mulan mendesus.

"Baiklah kalau begitu, 1x24 jam aku tunggu permintaan maafmu terhadap Kharina, kalau tidak,.... Kau tahu akibatnya!"

Zayn melangkahkan kakinya dengan bangga, karena telah berhasil membuat Mulan ketakutan dan harus tunduk meminta maaf kepada Kharina, karena telah mempitnah dirinya, dan menurut Zayn, ini tingkat Level kemenangan buat Kharina, karena telah sukses membuat sahabat pesaingnya tertunduk malu dengan berucap kata maaf. Yang tentu kata maaf sangat sulit di ucapkan oleh orang seperti Mulan.

♥♥♥♥♥

Kharina pov.

"Kamu dimana?" tanya Zayn lewat telepon

"Di laundry!" jawabku singkat

"Apa kau ini tidak punya kuping ya?" tanya Zayn menghina

Aku tutup kembali teleponnya, karena nada bicaranya sudah mulai terarah pada pertengkaran. Aku tahu kalau Zayn pasti akan melarangku ke laundry. Aku heran dengan hidup rumah tanggaku, kenapa kami hanya mesra saat di ranjang saja? Apa aku harus membawa ranjang kemana-mana agar dia bisa selalu bicara romantis padaku?

"Kharina!"

Tiba-tiba, aku tercengang ketika seseorang yang ku kenal memanggilku dengan nada pelan dan lemas. "Mulan?"
Aku kaget ketika Mulan berdiri di depan meja kasirku, aku tidak tahu kapan dia datang, aku juga tidak mendengar suara gerungan mobil mewah yang selalu di pamerkannya.

"Kharina aku...."

Mulan bicara dengan nada yang lemas dan malas, tidak seperti biasanya yang selalu menyulut emosiku, ku perhatikan tangannya dari tadi terlihat mengucek-ngucek ujung bajunya, aku tahu sikap Mulan semenjak SMA, kalau dia seperti itu, dia grogi atau melakukan kesalahan.

"Kenapa?"

Aku pun coba untuk bertanya pelan padanya, entah kenapa aku ini tiba-tiba seperti tersihir melihat sikapnya yang lemah dan menunduk, sudah kucoba tiga kali untuk bertanya padanya, namun dia masih tidak mau untuk berungkap. Setelah ku tunggu beberapa waktu, Mulan pun mulai membuka mulut untuk berbicara padaku.

"Kharina, aku, aku minta maaf untuk kejadian yang kemarin, aku, aku kemarin telah memfitnah mu lewat photo yang ku kirim kepada Zayn, aku, aku khilaf Kharina!"

Ungkapan mulan sungguh membuat aku kaget, syok, rasanya sakit ini tidak bisa di tahan oleh ulu hatiku, ungkapan yang sangat menyakitkan dan benar-benar telah merobohkan dinding persahabatan kami, semula ku kira masih ada celah untuk saling memaafkan pertikaian masa lalu.

Rasanya hatiku sudah di koyak-koyak oleh prilaku Mulan yang di luar batas, yang membuat aku heran kembali, kenapa Mulan bisa mengakuinya sedemikain cepat seperti angin, karena baru saja tadi malam aku mendapat photo itu dari Zayn.

"Mulan, sebaiknya kamu pergi dari hadapanku sekarang, aku sudah muak dengan tingkah mu yang menjadi-jadi, kamu benar-benar bukan Mulan yang ku kenal 7tahun lalu."

Ungkapku kesal dan emosi padanya. Dengan air mata yang membanjiri wajah tirusnya, dia pun berlalu dari hadapanku meninggalkan kedai laundryku. Dengan lemas aku duduk kembali di kursi meja kasir. Dengan memikirkan pengakuan yang baru saja menyakiti gendang telingaku.

Saat ku termenung sambil menopang dagu dengan kedua tanganku, tiba-tiba smart phone-ku bergetar di atas meja, ku lihat ponselku, ternyata nada tanda BBM, dan BBM itu dari Zayn, dia mengegaskan kalau aku harus segera pergi ke kantor mbak Metha sekarang juga.

Dengan perasaan yang kesal dan marah yang menggelayuti, karena mendengar pengakuan dari Mulan, akupun pergi menurut kepada Zayn, dengan harapan disana aku dapat melupakan kejadian beberapa jam lalu.

Entalah nyata atau tidak yang ku lihat saat ini!

Ya, memang sulit di percaya, ketika aku sampai di kantor management, kedua bola mataku menangkap pandangan yang tidak mengenakan ketika aku hendak menaiki lift. Aku melihat Ferry sedang berciuman di dalam lift yang ku naiki, dia berciuman dengan salah satu kru tv wanita di kantor mbak Metha, ini pemandangan yang buruk dan menjijikan. Entah aku mimpi atau apa aku tidak tahu dengan yang ku saksikan sendiri.

Aku hanya berpura-pura tidak mengenal Ferry, begitupun Ferry, pura-pura tidak mengenal aku, walau aku acuh padanya, namun aku dapat merasakan matanya yang sedang menatapku cemas, cemas kalau-kalau aku akan melaporkan kejadian ini kepada Mulan istrinya.

♥♥♥♥♥








Hi..all, tadinya mo rehat..
Cuman gimana atuh da kecanduan buat nulis ...

Ikh gemez.. Dech guys kalau udah berhadapan dengan watty

Ok..guys jangan lupa di follow, di vote and di koment

TY ya guys..

Tapi guys bener deh kayanya aku mau rehat sejenak di BIP, bcoz mo nerusin TMK2M (terjebak menjadi kupu-kupu malam). Jangan lupa di baca ya say sayku semua.

Bukan istri pajangan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang