Part 27

6.5K 183 4
                                    

Zayn memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya. Kini ia sudah sampai di Jakarta, dengan segera Zayn keluar dari dalam mobil dan memasuki huniannya. Tanpa mengetuk pintu atau memijit bel Zayn langsung masuk dengan langkah membesar tak sabar ingin bertemu dengan ibunda tercinta. Kini ia sudah ada di dalam ruangan tengah rumahnya, namun wujud sang ibu tidak ia jumpai. Bola mata yang kecoklatan liar mencari sosok ibu. Hingga akhirnya ada suara langkah kaki yang membuat jantungnya berdegup, ia tahu itu langkah siapa.

"Mami.." ucapnya menebak dan langsung membalik tubuhnya kebelakang untuk melihat perwujudan seorang ibu yang amat ia rindukan dan cintai

Tak harus menunggu lama lagi, Zayn menghampiri sang ibu, setelahnya ia mendekap tubuh sang ibu dengan erat, menghirup aroma ibu yang khas untuknya. Sang ibu terkekeh karena eratnya pelukan sang anak. Perlahan sang ibu mendorong tubuh si anak karena merasa akan mati jika terlalu lama di peluk dengan menggunkan tenaga dalam.

'Pletak'
Menggemanya suara Widya yang menjitak kepala putranya menggunakan kipas tangannya. Zayn meringis kesakitan sambil memeganggi kepalanya yang di jitak barusan.

"Aww mam, kenapa mami jitak kepala aku?" Zayn masih meringis

"Karena kau bodoh!!" Widya meledek kembali anaknya

"Bodoh?" kini Zayn benar-benar terlihat sangat bodoh dengan ekspresi wajahnya yang bingung

"Iya, kau bodoh Zayn, kenapa kau lepaskan istri terbaikmu dan membiarkan benalu itu tinggal di rumah ini, yang sok berlaga seperti istrimu!"

"Apa? Tante bilang aku benalu?" sebuah suara ikut terhubung seperti kabel saat Widya tengah berbicara dengan Zayn

Widya dan Zayn menatap Venitha yang tengah berdiri di belakang mereka memperhatikan mereka sejak tadi. Venitha mendekat ke arah mereka dan bersidekap tangan di dada. Berjalan dengan langkah penuh arrogansi seolah ia berjalan di atas lantai miliknya.

"Sejahat itukah mulut tante, setelah apa yang telah anak tante lakukan padaku? Tante harus tau kalau anak tante itu sudah menghamiliki aku, dan mungkin dia sudah banyak menabur..." cerocosannya terhenti di samber Widya

"Apa kau masih mengakukan anak itu sebagai anak putraku? Kau ini memang..." cerocosan Widyapun ikut tak usai

"Aku belum selesai tante! Lebih baik tante diam dan jangan potong ucapanku!!" Venitha meninggikan satu oktaf dewasanya dan membentak Widya sampai membuat Zayn geram di buatnya. Entah darimana Venitha mendapat keberanian itu untuk melawan Widya

"Turunkan suaramu saat kau berbicara dengan ibuku! Tidak ada yang boleh membentak ibuku, apa lagi di hadapanku!!" Teriakan mulai terluncur dari tenggorokan Zayn yang tak ikhlas ibundanya di bentak oleh Venitha

"Kau, kau juga jangan coba potong omonganku, kau itu seorang penjahat kelamin, sudah menabur benih di setiap rahim wanita, dan aku yakin bukan hanya aku yang kau tanami benih, aku yakin suatu saat nanti akan ada Zharina Zharina lainnya!" racau Venitha membuat ibu Zayn terdiam dan mengurut dadanya

"Kau...!!!" Zayn mengacungkan jari telunjuk ke arah Venitha dengan sorot mata yang tengah memancarkan aura iblisnya

"Kenapa? Jangan melotot padaku Zayn!!" perintah Venitha tak suka

"Baiklah kalau begitu, agar semuanya jelas ayo kita pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA SEKARANG JUGA!!" tantang Zayn dengan menekan setiap kata terakhirnya

Venitha tak membalas ajakan Zayn, dia kembali membisu dan nampak ketakutan di wajahnya, hingga membuat Zayn mengangkat sudut bibir kanannya dan menyeringai dia yakin itu bukan anaknya kalau meneliti dari ekspresi wajah Venitha yang di penuhi dengan rasa takut.

Bukan istri pajangan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang