bagian 4

125 5 0
                                    

Jam 5 sore pun telah tiba. Kini waktu nya bagi mereka untuk pulang. Sorak beberapa karyawan karena senang akhirnya mereka segera pulang.

Semua karyawan pun mulai keluar dari ruangannya masing-masing termasuk Sienna dan Nami.

Nami memeluk erat lengan Sienna, mereka berbincang bincang dengan tawa.

"Kak aku pulang dulu ya" ucap Nami melepaskan pelukan nya dari lengan Sienna. "Iya hati hati Nami" ucap Sienna sambil melambaikan tangannya.

Sienna melihat Nami semakin jauh menuju parkiran basemen. Tunggu! Basemen? Bukannya parkiran basemen hanya di pakai oleh manajer dan pemilik perusahaan?. Pikir Sienna. Sienna pun segera menggeleng kan kepalanya menyadari bahwa itu bukanlah suatu hal yang penting bagi dirinya.

Sore itu Sienna tidak langsung pulang ke apartemen miliknya dan senja. Melainkan ia pergi keliling ke sebuah taman. Sore hari terasa nyaman. Canda tawa anak kecil yang riang gembira, langit sore yang berwarna jingga kuning, pepohonan yang tertiup angin. Sungguh kali ini Sienna benar benar terpukau oleh pemandangan di depannya itu.

"Aku telat pulang, mungkin bakalan kena omel senja lagi" ucap Sienna sambil mendudukkan dirinya di sebuah bangku di bawah pohon rindang. Ia menatap sebuah sungai, hamparan air yang luas, memantulkan cahaya matahari yang kini mulai tenggelam.

"Cantik" ucap Sienna spontan.

Sienna menikmati angin sepoi-sepoi kala itu. Rasanya seperti ia tidak ingin pergi dari tempat itu.

Sienna terus menikmati angin sepoi-sepoi yang bertiup mengenai helaian rambut Sienna.

"Semuanya punya jalan hidupnya masing-masing, apa fungsi aku hidup ya? Kayaknya banyak banget kejadian ga terduga" ucap Sienna tiba-tiba.

"Kakak kenapa sendirian di sini??" Ucap seorang anak kecil mengintip dari balik pohon.

"Eh? Astaga, hai! Kakak hanya sedang beristirahat" ucap Sienna dengan ramah.

"Apa aku boleh duduk di samping kakak?" Ucap anak kecil itu.

Perempuan dengan perawakan pendek dan pipinya yang gembul membuat aksen lucu dengan mata lebarnya yang berbinar itu.

"Eum! Tentu saja, kenapa tidak kemari!" Ucap Sienna menepuk bangku kosong di sebelahnya.

"Terimakasih!!" Ucap anak kecil itu yang langsung duduk di sebelah Sienna.

"Nama kakak siapa!? Kalau aku Yuka! Umurku 6 tahun!" Ucap Yuka sambil menunjuk kan senyum lebarnya.

"Hai Yuka! Kamu begitu lucu, kalau kakak namanya Sienna berumur 24 tahun" ucap Sienna sambil mengelus rambut Yuka.

"Woahh!! Kakak orang dewasa rupanya!!" Ucap Yuka terkesima.

"Mungkin bisa di bilang begitu" ucap Sienna dengan tertawa ringan.

"Jadi dewasa itu enak ga kak?" Ucap Yuka begitu saja.

"Dewasa ya... Dewasa itu suatu keadaan yang rumit di jelaskan, dewasa itu adalah sebuah tantangan baru di hidup seseorang, ya mungkin seperti itu??" Ucap Sienna kebingungan.

"Lebih enak menjadi anak kecil atau dewasa kak?!?" Tanya Yuka penasaran.

"Semua proses itu ada enak, ga enaknya" balas Sienna.

"Tapi dewasa terkadang bukan tentang umur juga, tapi tentang pola pikir dan tingkah laku" lanjut Sienna.

"Tapii kata mama Yuka, kalau jadi orang dewasa kita bebas untuk melakukan apa sajaa" ucap Yuka.

"Justru orang dewasa memiliki banyak aturan, jadwal yang padat, hari hari yang melelahkan, ah lupakan saja, saran Kakak nikmati sajaa masa kecil mu dengan bahagia" ucap Sienna menyarankan.

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang