Kini cahaya mentari menembus kaca jendela dengan gorden putih itu.
cahaya terang nya mulai menusuk indra penglihatan seseorang yang masih tertutup.
ia mulai membuka indra pengelihatannya. kini yang ia tangkap adalah kamar dengan perlengkapan kesehatan. rumah sakit. dia sudah menyadari keberadaan nya.
Ia menurunkan kakinya menyentuh lantai marmer yang dingin itu. tanpa alas kaki, wanita yang kini tengah kebingungan itu terfokuskan pada dirinya.
Ia menatap lengannya yang terlilit oleh perban putih. ia mulai mengayunkan kakinya menuju kamar mandi di ruangannya itu.
Mata nya membelalak sempurna kala melihat dirinya yang mendapatkan beberapa plaster di wajah.
Senja Evica diola. ia tengah memandang kejut dirinya. lebam di wajahnya. otak nya pun mulai menayangkan ulang kejadian yang sebelumnya terjadi.
"senja? kamu kapan bangun?"
Senja terdiam. tubuhnya kaku sesaat. suara itu, suara yang sangat ia kenali.
Kaki senja pun mengayun keluar kamar mandi. namun tidak sesuai dengan pikiran nya. kamar yang ia tempati kosong. tidak ada orang satu pun.
lalu? suara tadi berasal dari mana?. senja menarik gagang pintu kamar nya. membuka lebar.
indra pengelihatannya mulai meneliti sekitar. namun tidak ada satu pun orang disini.
"njaa kapan bangun... aku udah sadar kok nja belum si"
Suara manja dan lembut memasuki indra pendengarannya. Sienna. ia yakin 100% bahwa itu suara Sienna.
tapi dimana? senja mulai menelusuri lorong rumah sakit itu. indra nya terus mencari keberadaan orang orang yang memanggil nya.
"nja... maafin Sienna yaa"
lagi lagi, suara nya jelas terdengar di telinga senja. namun ia menoleh ke arah mana pun indra pengelihatan nya tidak berhasil menangkap apapun.
kosong. tidak ada siapapun, suster? dokter? ini rumah sakit loh!.
Detak jantung senja mulai terpacu. mata senja mulai menandakan dirinya yang tengah panik.
Ia mencari ke segala arah. nihil, semua nya kosong. bahkan tidak ada manusia selain dia.
"senja ku mohon... jangan pergi terlalu jauh"
suara pria. suara itu familiar. suara yang selalu menyambut dan mengkhawatirkan senja dimana pun keberadaan nya.
"kalian dimana!!!" teriak senja menggema di lorong rumah sakit itu.
Detak jantung senja mulai tidak beraturan. ia mulai berteriak mencari keberadaan orang orang yang memanggil nya.
Oliver, Sienna. suara mereka terus bermunculan di telinga nya. namun indra nya tidak menangkap sosok mereka sedikit pun.
Senja lelah. nafas nya menjadi sesak. ia berjongkok ketakutan. dimana dia sebenarnya? dan kenapa??.
"enja!! jangan takut ya, Sienna di samping senja"
Sontak senja bangkit dari posisinya. ia menoleh kesamping nya. namun tiba-tiba.
Bruk.
Senja benar benar merasa tubuhnya di tarik oleh seseorang dengan sangat kuat.
Dirinya seperti mengambang bebas. namun perasaan senja di liputi rasa takut ia memejamkan mata nya dengan kuat.
berharap segera berakhir.
........
"hah!" teriak senja tersadar.
matanya terbuka sempurna. kini indra nya berhasil menangkap dua orang yang tengah mengkhawatirkan nya.
Seorang pria yang menggenggam erat tangan nya, dan seorang wanita yang menatap nya dengan sangat khawatir.
"enjaaa"
Wanita itu memeluk senja dengan erat. terdengar Isak tangis nya bermunculan.
"harusnya gue yang duluan meluk" ucap pria di samping senja.
pria itu tidak melepaskan genggaman nya sama sekali. mata nya menggambarkan sejuta kerinduan.
"oh iya" wanita itu melepaskan pelukannya dari senja.
Sementara pria di sampingnya bangkit dari tempat duduknya, dan memeluk erat tubuh senja.
senja bahkan dapat merasakan jelas, bahwa tubuh pria yang memeluknya itu bergetar.
"Oliver" senja dengan lembut memanggil pria yang memeluknya erat itu.
Pria itu bukannya melepaskan pelukannya justru semakin mengeratkan pelukannya. Ia juga menenggelamkan wajahnya di ceruk leher senja.
"keluar dulu ya sayang" ucap seorang pria menarik wanita yang sempat memeluk senja.
Sienna. wanita itu mengangguk seraya mengelap air matanya.
Zeyden. kekasih wanita itu benar benar lembut terhadapnya.
Kini mereka pun mulai hilang dari pandangan senja. dalam kamar ini hanya tersisa dua orang.
senja dan oliver.
"tenang dulu, aku baik baik aja kok" ucapku senja sambil mengelus lembut punggung pria yang tengah memeluknya itu.
"baik?? kamu ga sadar 2 hari ja, dua hari!!"
"aku bahkan ga makan selama itu, aku ga mau ninggalin kamu sendirian"
pria itu melonggarkan pelukannya. berbisik tepat di telinga senja. terdengar jelas suaranya seperti seseorang yang sudah sangat frustasi.
.......
"mau peluk senjaa!! eyden!!" ucap Sienna kesal.
pria yang di panggil eyden itu hanya tersenyum manis kala mendengar panggilan manis kekasihnya itu.
"kamu peluk saya aja, ga suka liat kamu peluk orang lain" ucap Pria yang di panggil eyden itu.
Zeyden Warrick Leonardo. pria itu menarik lengan kekasih agar mendekat padanya.
namun sangking kuat nya, kening sang kekasih pun menabrak dada bidang milik Zeyden.
"uh sakit!!" ucap Sienna seraya mengusap keningnya.
Zeyden pun menarik Sienna untuk memeluk nya. tangan nya melingkar tubuh Sienna. dagu nya mendarat di kepala sang kekasih.
sesekali juga ia mencium aroma lavender dari surai rambut Sienna.
"lepasin eyden! kamu mah peluk nya kuat banget" komentar Sienna kala wajah bertabrakan dengan dada bidang Zeyden.
"you're so cute, I love the way you whine" Zeyden berbisik tepat di telinga Sienna dengan suara bariton nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
you and me
Teen Fiction"she is mine, only mine." Terjatuh dari tangga justru membuat Sienna melompati waktu ke masa depan dengan jarak 5 bulan?!? Dan sekarang tiba-tiba ia menjadi seorang pacar dari pria aneh itu?!? selamat membacaa >~< wajib follow ig!! @acapellav._ ...