bagian 17

52 2 0
                                    

malam hari pun tiba. kini dua orang perempuan baru saja memasuki apartemen dan mencium aroma makanan dari arah dapur.

mereka pun bergegas berjalan menuju dapur. saat mereka sampai di dapur mereka melihat Sienna yang tengah menyusun makanan.

"pantes lah bau nya enak, orang Sienna yang masak" ucap Ara yang langsung duduk di kursi meja makan itu.

Senja pun hanya menggelengkan kepalanya. "oh ya pulang jam berapa tadi?" tanya senja.

"eum sekitar jam 1 setengah 2 lah" balas Sienna seraya menyusun piring.

"by the way, gua bakalan kuliah di luar negeri Ara tiba-tiba.

"hah?!?" sontak dengan terkejut Sienna dan senja pun melihat ke arah Ara dengan tatapan terkejut.

"kenapa?" ucap santai Ara.

"ah gua tau nih Kenapa Lo kuliah di luar negeri karena pacar Lo itu kan?" ucapan senja pun membuat Sienna terkejut.

"pacar?? Ara punya pacar??" dengan kebingungan Sienna pun bertanya.

"gua lupa kalo Lo amnesia, jadi satu bulan yang lalu dia jadian sama pacarnya siapa sih namanya Vino? nono? vino! iya Vino" ucap senja menjelaskan.

"ohh" ucap Sienna sambil mengganguk paham.

setelah perbincangan itu pun mereka duduk dan makan masakan Sienna. Sebenarnya Sienna entah kenapa merasa pusing jika berusaha memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

Ketika mereka selesai makan, mereka memutuskan untuk menonton film horor di ruang tamu termasuk Sienna juga. namun ketika hendak memutar film horor bel apartemen mereka pun di pencet.

Sienna dengan sigap membuka pintu apartemen nya. ketika di buka terlihat seorang pria dengan kaos putih lengan pendek serta senyum menghiasi wajah nya.

"hai sayang! sibuk ga??" ucap Zeyden sambil mengelus Surai rambut Sienna.

"eh? lagi engga, cuma mau nonton film horor" ucap Sienna sambil melihat ke arah teman teman nya.

"engga! engga! ga jadi, bawa sana kalo pengen romantisan!!" teriak senja yang menggema di ruang tamu.

dengan senyum manis Zeyden menggenggam tangan Sienna.

"aku beli banyak coklat sama eskrim di apartemen ku, buat kamu, mau ga?" tanya Zeyden dengan pelan. suaranya begitu lembut sampai siapapun tidak tega menolak nya.

Sienna pun menghela nafasnya. "iya ayo" ucap Sienna mengiyakan apa yang diinginkan oleh Zeyden.

ketika Sienna memasuki apartemen Zeyden. tatapan nya reflek melihat ke segala arah, ruangan ini seperti tidak memiliki perasaan. Warna perpaduan antara abu abu dan hitam membuat kesan hampa di ruangan ini.

"empty" Tanpa sengaja Sienna mengeluarkan kata secara spontan.

Zeyden pun menatap lekat Sienna. Ia terkekeh sebelum mengatakan. "maka nya aku butuh kamu, sebagai pelengkap dan pengisi hidup ku"

Sontak Sienna tertegun. ia menatap Zeyden dengan tatapan kebingungan.

"mana coklatnya??" Sienna pun mengalihkan topik sembari melihat ke sekeliling.

Tanpa banyak bicara Zeyden pun berjalan menuju dapur untuk mengambil beberapa coklat dan eskrim untuk Sienna.

Kini Zeyden kembali melangkah ke ruang tamu sembari membawa dua coklat dan dua eskrim di tangan nya.

"ini" ucap Zeyden sambil menaruh eskrim dan coklat itu.

Sienna pun mengambil batangan coklat yang telah di berikan. Namun saat Zeyden hendak mendudukkan dirinya tiba-tiba saja ponselnya berdering.

sontak Sienna melihat kearah Zeyden. Entah siapa yang menghubungi nya namun terlihat jelas ekspresi wajah Zeyden seperti terganggu.

"aku angkat telfon dulu ya" ucap Zeyden yang berjalan menjauh dari Sienna.

Sienna yang melihat itupun tidak merasa curiga apapun. kini ia menatap sekeliling ruang tamu itu. terlihat Ada bingkai foto, yang dimana fotonya adalah Sienna dengan senyum manisnya.

Saat tengah fokus memperhatikan foto dirinya sayup-sayup terdengar suara seseorang yang meminta tolong.

"tolong! siapapun tolong saya!" ucap suara misterius itu.

Suaranya benar benar pelan, namun Sienna dengan jelas mendengar nya. kini Mata Sienna mencari ke segala arah. Sampai... tatapannya tertuju pada sebuah kamar dengan pintu abu abu dan kunci yang masih berada di tempat nya.

sontak Sienna melihat kearah Zeyden yang tengah berbicara dengan seseorang di dapur.

Sienna pun berdiri dari duduknya untuk memastikan bahwa Zeyden benar-benar sedang fokus berbicara dengan seseorang di sebrang sana.

entah mengapa kaki Sienna mulai melangkah menuju ruangan dengan pintu abu abu itu. perlahan ia berjalan, saat sedikit benar benar seinci lagi Sienna menggenggam gagang pintu tersebut tiba-tiba pundaknya di tepuk oleh seseorang.

"kamu ngapain?" ucap Zeyden sambil menepuk pundak Sienna.

Sienna yang terkejut pun langsung menoleh ke arah belakangnya. terlihat pria yang tinggi nya melebihi Sienna itu sedang menatap lekat mata Sienna.

"ah engga, tadi aku denger ada suara dari dalem kamar ini"

"beneran!! aku ga ada niat mau nyuri atau apapun itu! sumpah!" sontak dengan perasaan panik Sienna segera menjelaskan niatnya, ia takut bahwa Zeyden akan mengira nya macam-macam.

"oh, gapapa tapi Sienna ruangan ini tuh ga ada apa apa. ini cuma ruangan gelap gulita"

"dulu juga aku pernah bawa kamu masuk kan, malah kamu nangis ketakutan gara-gara gelap banget" dengan ekspresi datar Zeyden menjelaskan dengan nada rendah.

Sienna pun mengangguk paham. namun tatapannya masih tertuju pada ruangan itu.

"apa yang di ruangan itu ya? kok gue ngerasa curiga, aneh" dengan segera Sienna menggeleng kan kepalanya dengan cepat. ia segera menghentikan pikiran aneh nya tentang ruangan tersebut.

Sienna kembali duduk di sofa panjang yang berada di ruang tamu itu, bersama Zeyden tentu nya.

"mau keluar malam ini?" ajak Zeyden tiba-tiba.

sontak aku melihat ke arah Zeyden. "hah?"

"mau keluar ga malam ini sayang??" tanya nya sekali lagi. Zeyden menatap Sienna dengan lembut.

Sienna pun terdiam sejenak sebelum ia mengatakan. "boleh deh, mau kemana memang nya?"

Zeyden tersenyum sambil mengelus surai rambut Sienna. "kemanapun untuk kamu"

"kalau aku minta ke ujung dunia kamu mau?" Sontak pertanyaan aneh mulai di tanyakan oleh Sienna.

Zeyden terkekeh geli mendengar perkataan Sienna. "ujung dunia? boleh"

Sienna pun lantas menatap Zeyden dengan tatapan kesal. Zeyden yang melihat itupun justru tersenyum gemas karena Sienna.

"dulu kayak nya gue ga pernah liat dia senyum sebanyak itu deh, gue pikir muka nya cetakan datar, tau taunya bisa senyum juga" Ucap Sienna dalam hati.

seolah tau apa yang di bicarakan oleh Sienna di dalam hati sontak Zeyden pun Merespon nya.

"dulu?? sebelum pacaran?? lah belum pacaran masa banyak senyum" jawab singkat Zeyden.

"kamu?? bisa baca isi hati ya?!?" tuduh Sienna kala mendengar Zeyden menjawab pertanyaan yang ada di dalam hati Sienna.

Zeyden yang mendengar itu pun hanya terkikik geli atas pernyataan Sienna.

Sienna yang melihat itupun menatap Zeyden dengan tatapan kesal. "jangan suka baca pikiran orang ah"

Zeyden pun mengangkat salah satu alis nya lalu berkata. "khusus buat kamu, aku harus tau semuanya"


you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang