bunga Bakung

19 2 0
                                    

bunga Bakung atau lily of the valley yang bernama ilmiah kan convallaria majalis adalah bunga berbentuk lonceng yang sangat beracun. merupakan tanaman dengan aroma yang menyengat. Lily of the valley Ini mengandung bahan kimia yang disebut glikosida jantung, yang amat beracun. Glikosida jantung di lily of the valley mempengaruhi jantung dengan berbahaya. Bahan kimia ini dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur yang membahayakan nyawa. apabila terhirup aromanya maka siapapun tidak bisa lolos dari ajal nya.

.........

Satu persatu putik bunga Bakung berserakan dimana-mana. hancur.

Satu mobil berwarna putih terlihat menabrak sebuah pembatas jalan tol. Mobil itu sebelum nya melaju dengan kecepatan tinggi. sekali nya menabrak seluruh nya hancur.

Kini polisi mulai menutup jalan. mulai membereskan kekacauan yang ada di tol ini.

....

setelah di lakukan investigasi polisi tak menemukan bukti kuat. hanya saja yang menarik adalah pada kursi penumpang terdapat seikat bunga Bakung yang sudah berhambur hamburan.

mungkinkah ini pembunuhan berencana? atau hanya kecelakaan biasa? tapi yang membuat penasaran adalah mengapa sang supir membeli dan bahkan menaruh bunga Bakung begitu saja? aneh?.

polisi yang tak menemukan jejak lebih pun yang akhirnya membuat para polisi mengerahkan seorang detektif muda.

......

Kini pria dengan pakaian serba hitam datang menggunakan mobil nya yang berwarna putih.

pria itu keluar dengan santai seolah olah tidak ada yang perlu di khawatir kan.

ia pun menggunakan masker khusus untuk menetralisir kan oksigen di sana.

karena oksigen sudah bercampur dengan serbuk bunga Bakung jadi mereka harus berhati-hati.

"selamat siang pak Oliver handirvic Xen" ucap salah satu polisi seraya melempar hormat pada pria itu.

Oliver pun melangkah mendekati bangkai mobil berwarna putih itu.

Mobil sedan putih dengan plat bernomor kan CZ 5112 GX.

Oliver yang melihat plat mobil itupun mengerut kan kening nya.

seperti tidak asing, ia pernah melihatnya. namun kapan? dan dimana?.

kini otak Oliver mulai membuka lembaran demi lembaran ingatan nya.

"siapa orang yang menjadi korban dari tabrakan ini?" tanya Oliver tanpa menoleh dari mobil sedan putih itu.

"hanya satu pak Oliver, ya itu supir yang mengemudikan mobil ini" jelas polisi yang sedang bertugas.

Oliver mulai melihat ke dalam mobil. meskipun mobil itu sudah cukup rusak. bagian depan yang tertabrak benar benar hancur. namun bagian belakang kursi penumpang masih cukup baik dari pada sisi depan nya.

"bunga Bakung? apa maksud dari semua ini?" Oliver pun mulai menerka nerka dalam hatinya.

"nama supir yang berkendara siapa?" tanya Oliver pada polisi.

"bapak wirga ulsan. berumur 52 tahun" jelas sang polisi.

"pertama ini adalah pembodohan. mengapa? karena orang awam memang terkadang tak mengerti seperti bunga apa yang berbahaya, dan juga sepertinya ini tidak mungkin ia beli"

"kedua, motif pembunuhan ini Sangat rapi. menggunakan bunga Bakung yang mengandung glikosida jantung. hanya menghirup aroma nya bisa membuat orang menjemput ajal nya"

"ketiga, kalau supir itu yang membeli bunga bunga ini, harga bunga Bakung sangat mahal di negara ini, karena bunga Bakung hanya tumbuh di daerah pegunungan dan penanaman nya juga sangat di perhatikan" jelas Oliver panjang lebar.

Para polisi pun saling bertatap tatapan. benar benar kagum dengan hasil yang di bawakan oleh Oliver.

.......
Disisi lain.

kini senja telah sadar dari pingsannya. tangan dan kakinya di ikat kencang oleh sebuah tali.

Keadaan Senja adalah terduduk di pojokan ruangan sendirian. kenapa ini bisa terjadi?

Flashback on.

......

sebelumnya senja dan Ara sangat sangat senang karena bisa jalan jalan ke mal bersama melihat bahwa mereka sering kali sibuk dengan pekerjaan dan kuliah nya.

mereka berdua asik berbincang-bincang sambil tertawa saat berjalan.

Tidak ada yang merasakan hal aneh apapun dari mereka. namun kesialan itu tiba...

saat melewati jalan yang cukup sepi terlihat ada sebuah mobil yang sudah menunggu mereka.

Baru saja melewati. tiba-tiba mereka berdua di cegat oleh 4 orang pria berbaju hitam.

dua dari mereka membekap mulut senja dan Ara dengan kain yang sudah di berikan obat tidur.

dan bum! dengan mudahnya mereka tertangkap oleh penculik misterius itu.

Flashback off.
.....

"sialan! lepasin gue!" teriak senja yang menggema di ruangan itu.

pintu pun terbuka. menampilkan sosok pria yang tengah merokok.

pria dengan rambut coklat terang, kulit kuning Langsat serta wajah yang ketampanannya di atas rata-rata.

"terpesona dengan wajah ku nona?" ucap pria itu menyeringai.

Sontak ucapan nya membuat senja tersadar. senja menatapnya dengan tatapan amarah.

"keparat! lo kan yang culik gue!!" nafas senja bergemuruh. perasaan nya sudah di liputi ketakutan dan Amarah.

"bukan hanya kau, dua lainnya juga" pria itu berjalan menghampiri kursi yang ada di samping pintu ruangan itu.

"sialan!! mau Lo apain hah kita?!?" ucap senja dengan tatapan mata Emosi.

tangan senja berusaha terus untuk melepaskan tali yang mengikat dirinya namun nihil tidak ada hasil yang memuaskan.

"bersyukur lah nona, aku ini hanya akan menjual dirimu kalau yang lain..."

ucapan pria itu menggantung. sembari tertawa keras pria itu melangkah mendekati senja.

Senja yang terduduk di lantai kasar dan dingin merasa benar-benar emosi. wajahnya memerah akibat menahan emosi sendari tadi.

Pria itu kini berjongkok menyamakan ketinggian nya dengan senja. kini senja bisa melihat detail dari wajah pria itu.

Di sebelah mata kirinya terdapat sebuah bekas luka bakar yang menggelap. bibir pria itu menyunggingkan senyuman melihat senja yang tengah memperhatikan bekas luka nya itu.

"aku akan memotong tubuh teman temanmu dan menjadikan bonekaku HAHAHAHA"

Pria itu tertawa dengan keras dan menakutkan. ucapan nya terlihat main main. sungguh namun perasaan senja sangat kacau saat ini.

Dua yang lain nya? Sienna dan Ara?!?. pikiran senja pun kalut.

Sementara pria di depannya ini berjalan menuju keluar dari ruangan itu. dan menutup pintunya kuat kuat.


you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang