bagian 11

70 3 0
                                    

kini seorang gadis berambut panjang hitam tengah sibuk dengan komputer nya. Pandangan nya jelas tidak lepas dari monitor di depannya.

"kak!" panggil seorang gadis di sampingnya. Sienna pun tidak menjawab panggilan dari sang gadis di sampingnya.

"KAK!" gadis itupun menggebrak meja Sienna dengan cukup keras.

"APA!" saut Sienna dengan terkejut. terlihat Sienna berusaha mengatur nafas nya yang sempat tercekat.

"kak! udah istirahat ini kakak ga istirahat?" tanya Nami dengan santai. anak ini lah satu satu nya teman sekantor Sienna yang sering berulah dengan nya.

"oh? udah istirahat ya? oh i-iya ayo istirahat" Sienna pun bangkit dari tempat duduk nya. ia sempat melihat ke sebuah ruangan yang terlihat kosong, ruangan itu menggunakan pintu kaca yang membuat Sienna melihat jelas bagian dalam ruangan nya.

Nami yang berada di sebelah Sienna pun mengedarkan pandangan nya mengikuti tatapan Sienna. ia pun kebingungan pada Sienna. "kenapa kak?" tanya nya nami penasaran.

"ah engga, ayo kita ke kantin" ajak Sienna yang langsung mengalihkan pandangannya pada Nami.

Nami pun menggandeng lengan Sienna, mereka berjalan bersama menuju kantin di kantor nya itu.

baru saja sampai di dekat kantin terdengar jelas suara ribut-ribut dari kantin. ah sial, ini hari yang tidak bagus rupanya. Nami memicingkan matanya menatap seorang karyawan perempuan yang tengah tersipu malu dengan wajah nya yang memerah.

"mereka kenapa?" tanya Sienna penasaran. pandangan nya melihat ke sekeliling. ah! ketemu! seorang pria yang menggunakan jas biru navy, dan oh! bahu lebar nya jangan lupakan rambut hitam berkilau nya.

Pria yang membuat heboh kantin itu hanya duduk diam di salah satu kursi di sana. ia memainkan ponsel nya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"manager baru itu masalahnya" ucap Nami sambil melihat menu makanan yang ada di papan menu.

Sienna mengalihkan pandangan nya ke papan menu, ia melihat banyak makanan yang tertera di sana. Sienna memutuskan untuk memesan minuman saja. sedangkan Nami memesan makanan dan minuman yang lumayan banyak, mungkin saja dia lapar.

setelah memesan dan mengambil makanan yang di pesan Sienna dan Nami memutuskan untuk duduk di ujung Kantin yang tidak begitu sepi.

Sienna pun mendudukkan dirinya di kursi putih yang bersebrangan dengan kursi yang diduduki Nami.

"ka Sienna punya pacar ga si?" tiba-tiba tanpa hembusan angin yang kuat, bahkan hari ini juga tidak hujan Nami menanyakan hal yang membuat Sienna terdiam.

Sienna terdiam sejenak lalu dia berkata.
"cuma punya orang yang di sukai" Sienna tersenyum kecil membicarakan nya.

"cie siapa tuh" goda Nami sambil ikut tersenyum.

"eum Zadion" satu nama keluar dari mulut Sienna dengan begitu mudahnya. ah apa yang di rasakan Sienna? berbunga bunga, mungkin?.

Nami mendengar itupun terdiam, seketika itu ekspresi wajah nya menjadi panik. Sedangkan tak jauh dari sana, ada yang menatap lekat Sienna. raut wajahnya sudah menjelaskan segalanya, bahkan mata elangnya yang mengerikan itupun jelas menampilkan apa yang dia pikirkan.

"Zadion? manager divisi 1?" tanya Nami dengan ragu ragu.

"iya, kebetulan kami teman SMA, satu kuliah dan satu perusahaan" terlihat antusias Sienna menjelaskan tentang seseorang yang ia sukai.

lagi lagi kata yang keluar dari mulut Sienna membuat Nami diam membisu.

apa yang terjadi? mengapa Nami menjadi terdiam? apakah ia justru menyukai Zadion? apakah ini menjadi cinta segitiga?

                           ^^

setelah selesai dengan makanan dan minuman nya Sienna dan Nami memutuskan untuk kembali ke ruangan nya mereka bekerja. sekedar info bahwa Ruangan kerja mereka ada di lantai 3, ruangan Divisi 2.

Sienna dan Nami pun memasuki Lift, namun ketika pintu lift hendak tertutup ada tangan yang menahannya.

"maaf" pintu lift kembali terbuka, terlihat seorang pria dengan setelan jas hitam yang menahan lift tersebut.

Dejavu? mirip seperti yang di alami Sienna sebelum nya. reflek Sienna yang mengingat nya mengkerut alisnya. lift? dan yang masuk adalah.... Zeyden?!? hanya saja kali ini bukan di apartemen nya melainkan di kantor tempatnya bekerja, ah dan kali ini ada Nami.

tidak mungkin kali ini ia akan macem-macem kan? ada Nami tidak mungkin. pikiran Sienna pun cukup puas karena rasanya tidak mungkin hal yang ia takutkan terjadi.

Langkah kaki memasuki lift pun terdengar jelas di dalam lift ini, tatapan elang di lontarkan oleh pria yang kini berdiri tepat di belakang Sienna.

Nami pun bergegas memencet tombol lantai 3.
sunyi. tidak ada obrolan selama dalam lift ini. Nami yang memiliki ciri khasnya yang cerewet pun kini diam membisu.

Sienna yang tepat berdiri di depan Zeyden pun mulai merasakan ada jari jari yang menyentuh punggung nya. jari jari itu bergerak naik turun yang membuat Sienna merasakan geli di bagian punggung.

Sontak Sienna menolehkan pandangan nya melihat ke belakang nya. mata Sienna membulat ketika ia melihat pria di belakang nya ini tersenyum manis menatapnya, jari jarinya pun mulai menjauh dari punggung Sienna.

dengan gerakan bibirnya ia mengucapkan "temuilah aku di atap gedung ini"

Sienna tertegun melihat Zeyden. "apa maksudnya aku harus menemui nya di atap, bukan kah buang buang waktu?" Sienna pun mengucapkan nya dalam hati. pikiran nya penuh dengan kabut kebingungan.

Sienna kembali menatap mata Zeyden. "saya tau apa yang kamu pikirkan, temui saya" gerakan bibirnya yang tanpa suara itu jelas Sienna mengerti.

Sienna mengalihkan pandangan nya pada lift yang terbuka. Dengan cepat tangan Nami menarik lengan Sienna untuk cepat mengikuti nya. Sienna pun tersentak dan langsung mengikuti nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

halooo everyone!!! maapinn author yang jarang up yaaa, author lagi bingung ehehehe tapi tenang author sebisa mungkin membuat cerita sebagus mungkin!!!! doain terus yaw!!!

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang