mustahil

30 0 0
                                    

kini mata Sienna memicing usai menerima sebuah pesan dari seseorang.

                   Zeyden

sayang

I'm lonley, come on

go to my room

                            end chat.

mata Sienna membulat sempurna. sejak kapan ia merubah kontak Zeyden? dulu ia menamainya hanya "manager" sekarang? menjadi nama nya? Zeyden??

ia menatap dengan sangat sangat terkejut. dalam hatinya kebingungan. bagaimana bisa berubah sendiri?? ga mungkin.

Sienna pun menggelengkan kepalanya menatap layar ponselnya. ia pun bangkit dari tempat duduknya ke ruangan Zeyden.

Ruangan Zeyden terletak paling pojok. Satu lorong lurus, di sebelah kiri terdapat ruang divisi 2. Lalu maju sampai pojok terdapat ruangan Zeyden, di sebelah kanan. begitulah denahnya.

Sienna berjalan lurus sampai tanpa sengaja ia di tabrak kencang oleh seorang wanita.

"jalan pake mata, buta" maki wanita itu.

Sienna pun menatap wanita itu dengan kesal. namun kebingungan juga. bukannya ruangan paling pojok itu adalah ruangan Zeyden? kalau arahnya dari sana berarti...

Sienna pun melangkahkan kakinya lebih cepat. karena pintu ruangan Zeyden tidak tertutup rapat, ia pun sedikit mengintip.

Mata coklat gelap nya menganalisis dan menerka nerka apa yang di lakukan Zeyden. Sebab Sienna berhasil melihat Zeyden yang tengah membelakangi nya.

Bukan apa apa, dia hanya sedang merokok.

Sienna pun mengembalikan posisinya. Dia mulai mengetuk pintu ruangan Zeyden. TOKTOK.

Zeyden yang tengah merokok itu reflek membalikkan tubuhnya menatap pintu yang masih tertutup itu.

"masuk" ucap Zeyden sambil mematikan rokoknya.

Sienna pun memegang gagang pintu itu dan mendorong nya secara perlahan. Terbuka. kini mata coklat gelap nya bertatapan dengan mata elang milik Zeyden.

Bibir nya tersenyum manis. langkah kaki nya perlahan berjalan ke arah Sienna. langkah nya berhenti tepat berada dihadapan Sienna.

Jari jemari nya bergerak mengelus kepala Sienna dengan lembut.

Perasaan Sienna sekarang bimbang, sikapnya yang lembut membuat nya terpikat. namun.. pikiran nya masih mengulang sikap pemaksaan nya beberapa bulan lalu.

Zeyden yang melihat Sienna melamun pun berkata. "kamu kenapa? ada masalah?"

suara bariton nya jelas membuyarkan lamunan Sienna. sontak Sienna mendongakkan kepalanya.

"engga, engga ada masalah" jawab Sienna Berusaha tersenyum.

Zeyden pun menatap sedikit tak percaya. namun ya sudahlah.

......
Disisi lain.

Genofez. daerah pinggiran yang tak jauh dari pusat kota.

Kini terlihat seorang wanita tersenyum manis menatap seseorang yang tengah tergantung di pohon begitu saja.

lehernya terikat oleh tali tambang yang cukup besar. Tali itu mengikat leher seorang pria dengan begitu kencang.

Kulit pria itu pucat, jelas bahwa dia sudah kehilangan nyawanya.

Wanita itu berjalan memutari pohon besar yang menjadi tempat pria itu di gantung. dengan senyum kepuasan dia menatap lekat mayat yang tergantung itu.

sebenarnya apa yang terjadi? siapa wanita itu? dan mengapa ada pria yang tergantung di pohon besar itu??

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang