jam pun telah menunjukkan pukul 5 sore. kini tamu yang di tunggu tunggu telah tiba.
saat ini Sienna sedang pergi keluar untuk membeli beberapa makanan untuk nya, senja, dan tamunya.
"kamu mau ikut perjodohan itu?" tanya seorang wanita paruh baya yang duduk di sofa ruang tamu.
"ga ada kan cara aku buat nolak nya? bahkan sekarang uang ku udah ga ada ma" jelas Senja.
Nola diola. sosok wanita paruh baya yang merupakan sang ibu senja. wanita yang kini duduk di hadapan senja dengan tatapan tajam milik nya."kamu kan punya temen? masa teme kamu ga ada gunanya" bantah Nola sang ibu.
"Sienna??? mana punya muka aku buat minta tolong ke dia" tolak keras senja. wajah menyerah senja mulai terukir di wajahnya, bahkan sekarang ibu nya pun memberikan saran yang tidak masuk logika.
"kenapa? toh dia juga temen kamu, kalo kamu ikut perjodohan itu, mama yakin hidup kamu akan hancur" tegas Nola meyakinkan senja.
"Tapi! ketimbang aku harus minjem uang ke Sienna mending gapapa kan? Sienna temen aku satu satunya saat ini ma! cuma dia yang selalu bantuin aku"
"mama kira aku lari ke kota kalau engga dia yang nolongin aku siapa lagi?!? mama!? mana mungkin! aku udah banyak ngerepotin dia"
"aku punya masalah sedangkan dia juga punya masalah, aku udah terlalu banyak ngerepotin dia bahkan sampai ke posisi ini aku masih terus ngerepotin dia"
emosi senja tidak bisa terbendung kan lagi, emosi dan rasa kecewanya kini menguasai pikiran nya. seketika nafas nya tercekat. barusan ia membentak sang ibu?? hal yang tidak pernah ia lakukan meskipun semarah apapun. kali ini ia yakin bahwa ibunya akan marah besar pada nya."Senja, mama ga mau hidup kamu hancur nak. mama pengen kamu bahagia"
"mama ga bisa nolong kamu, maafin mama" raut wajah sedih pun perlahan terukir. airmata sang ibunda pun pecah seketika begitu pun dengan senja.
"mama yang salah, andai kamu mama ambil kamu ga akan jadi seperti ini"
"sakit pasti menahan semuanya sendirian ya?" dengan isak nya yang menggema Nola selaku orang tua senja menyesali perbuatannya.
"maafin mama" lirih Isak terdengar jelas di telinga senja.
"ga! gapapa ma, senja gapapa. Senja baik baik aja kok" dengan cekatan Senja mendekati ibunya dan memeluk erat sosok ibu yang ia rindukan selama ini.
"maafin mama senja, mama selalu ngerepotin kamu. mama nyesel kenapa mama ngelepas adik kamu, gara gara mama adik kamu" tangisannya semakin terdengar jelas, ucapan penuh penyesalan pun terucap.
"gapapa, semua orang wajar kok buat kesalahan" ucap Senja yang masih memeluk sang ibu.
"senja akan usaha, senja ga mau ngerepotin temen senja, senja juga ga akan buat hidup senja jadi hancur. sekali ini percaya sama senja ya ma?" senja menatap lekat mata sang ibu, mata nya berkaca-kaca ia sangat ingin mendapatkan kepercayaan dari sang ibu namun apakah bisa?.
"iya, mama percaya sama kamu" sontak senja yang sudah menguatkan hatinya kembali tersayat oleh perkataan sang ibu.
ia barusan mendapatkan sebuah kepercayaan? jika ini mimpi ku mohon jangan bangunkan aku, aku membencinya. pikir senja yang terus menangis.
sendari tadi Sienna yang mendengar di balik pintu pun terdiam, ia bersandar pada dinding di samping pintu masuk rumah. ia tidak ingin mengganggu waktu dua orang yang tengah berada dalam kesedihan saat ini.
aku hanya orang asing, tidak sepatutnya aku masuk begitu saja" pikir Sienna. Sienna terdiam menyenderkan tubuhnya di dinding saat ini. ia masih diam mendengarkan perbincangan kedua orang di dalam rumah itu.
Sienna pun tersenyum tiba-tiba, bukan kah hubungan mereka jadi lebih dekat karena permasalahan ini? bagus lah.
usai merasakan keadaan di dalam membaik, Sienna Berusaha mengatur ekspresi wajah nya seolah olah ia tidak mendengar apapun sendari tadi.
"aku pulang!!" teriak Sienna yang menggema.
sontak kedua orang yang tengah menenangkan diri pun langsung menoleh ke arah Sienna. senja tersenyum manis ketika melihat Sienna, ia berdiri dan menarik tangan Sienna pelan.
"ma! kenalin dia Sienna, temen baik aku!" rangkulan pun di lakukan oleh senja sambil mengenalkan Sienna.
"oh? halo Tante saya Sienna" Sienna membungkukkan tubuhnya sedikit sambil mengenalkan diri.
"oh Sienna? cantik ya" ucap Nola memuji.
"terimakasih" orang yang di puji pun merasa malu saat ini.
senja meliriknya dengan tatapan sinis.
"enak Lo dapet pujian dari ibu gua?" bisik senja di telinga Sienna."enak dong, tugas caper gue berhasil" sombong Sienna.
jitakan pun di layangkan oleh Senja, membuat sang korban meringis kesakitan."oh ya Sienna beli makanan nih ma! makan bareng yuk" ajak Senja sambil mengambil makanan dari tangan Sienna.
Nola pun tersenyum manis sambil mengangguk. dalam diam Sienna merasa nyaman karena Senja terlihat tampak bahagia setelah sekian lama. kini Sienna merasa bahwa sosok rumah kembali terbangun dalam hati senja.
"baguslah kalau kau bahagia, aku ikut bahagia selamanya" ucap pelan Sienna.
"woi ayo makan! bengong awas kerasukan!" panggil Senja yang menggema membuat Sienna tersadar dan segera menghampiri senja.
sampai nya di meja makan, terlihat senja yang kini menyusun beberapa piring untuk makanan nya.
ujung bibir Sienna pun tertarik melihat interaksi antara ibu dan anak kembali secara perlahan.
"bengong terus kenapa sih? ada pikiran apa?" ucap Senja sembari memberikan makanan.
"ga ada otak nya ku kosong, eh? dikit banget" ucap Sienna tak terima karena mendapatkan jatah makan yang terbilang cukup sedikit.
"diet Lo! udah gemuk" ledek Senja kepada Sienna.
"patah hati aku" ucap Sienna dengan murung.
"udah udah kalian ini, ga ada bedanya sama anak kecil!" Nola pun tersenyum melihat tingkah Sienna dan senja.
"salah Senja Tante!" tuduh Sienna.
"dih apaan orang kenyataan!" elak Senja tidak terima.
"ya tapi kan jangan gituu"
"curang! ga adil namanya!" bantah Sienna dengan keras.
"adil lahh Lo kan juga waktu itu gitu sama gua!" marah Senja sambil berdiri dari kursinya.
"eh waktu itu gue tetep ngasih Lo porsi yang sama ya! biar adil" perdebatan kedua orang ini pun tidak ada hentinya.
bahkan Nola pun hanya makan sambil memperhatikan pertengkaran anak kecil bagi nya.
"udah udah, biar adi porsinya di potong semua!" tengah Nola, sambil mengurangi porsi Senja agar setara dengan Sienna.
"lah mama juga berarti! kan semua nya" ucap Senja dengan percaya diri.
"bener tuh, Tante juga" disusul oleh Sienna yang setuju akan perkataan Senja.
Nola pun hanya menggeleng kan kepalanya, melihat tingkah laku Sienna dan Senja yang memaksa nya untuk mengurangi porsi makan nya juga. akhirnya mau tidak mau Nola pun ikut mengurangi porsi makan nya agar tetap adil.
kini suasana kembali tenang, semua nya kembali makan tanpa percakapan apapun. hanya suara sendok yang mengisi sunyi nya ruang makan ini.
hai haii aku benerann minta maaf kepada majikan sekalian, karena part ini pendek banget maafin akuu, kondisi ku lagi ga mendukung beberapa hari ini aku kelelahan dan jadi sakit. jangan kaya aku ya, kalian harus jaga kesehatan meskipun lagi sibuk-sibuknya
semangat menjalani hari hari nya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
you and me
Genç Kurgu"she is mine, only mine." Terjatuh dari tangga justru membuat Sienna melompati waktu ke masa depan dengan jarak 5 bulan?!? Dan sekarang tiba-tiba ia menjadi seorang pacar dari pria aneh itu?!? selamat membacaa >~< wajib follow ig!! @acapellav._ ...