bagian 40

52 5 2
                                    

"mati ya? ga ngomong" ucap pedas alister.

alister menepuk bahu Oliver yang lebih tinggi darinya.

wajah Oliver memerah. Rahang nya juga mengeras. tangan nya seperti sudah siap jika harus mengabisi pria di hadapannya itu.

Siapa pria itu? kenapa mereka bertiga seperti sangat membencinya??

Namanya adalah Hirga. Mr Hirgala adalah pemberontak yang di dukung dengan kuat oleh keluarga fra. pemberontak utama.

"pengecut ini menyimpan banyak rahasia" saut Zeyden mendekat.

Oliver pun mengangguk tanda setuju. ia pun mulai mengendalikan emosi. berulang kali ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya.

"mengakhiri sama dengan tamat. dan kita memilih itu untuk hidup" Oliver mendongakkan kepalanya menatap langit langit ruangan itu.

alister menatap lekat Oliver, dirinya seperti tersayat melihat teman satu perjuangannya itu.

Oliver. lebih tepatnya ibu Oliver meninggal dengan suntikan mati yang tergeletak.

kejadian na'as itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. ibu Oliver di nyatakan sakit jiwa sudah lama. namun ketika Oliver pulang bekerja tengah malam, ia menemukan sang ibunda tergeletak dengan suntikan mati.

Oliver percaya sang ibu tidak mungkin mengakhiri hidupnya, karena dia masih suka menyiksa anaknya. Namun... semua terjadi begitu cepat. sampai Oliver tau, bahwa ini adalah kejadian yang di rencanakan.

bugh. satu pukulan kencang melayang mengenai wajah pria yang terikat itu.

Oliver? bukan. alister? bukan juga, itu adalah ulah Zeyden.

Zeyden mengeraskan rahangnya. ia sudah mendengar cerita dari Oliver 3 hari yang lalu.

itu sudah cukup membuatnya emosi sejauh ini. ia tidak bisa menahannya.

pukulan dari kepalan tangan Zeyden dengan kencang menghantam wajah mr. Hirga.

bahkan tubuhnya yang terikat itu jatuh ke lantai bersama kursi dudukan nya.

melihat itu Oliver hanya mendelik tajam ke arah Zeyden. bisa bisanya Zeyden seagresif ini?.

Zeyden segera menghampiri meja yang menjadi tempat nya menaruh pisau. tidak. bukan untuk membunuhnya namun hanya membuka tali nya.

"heh! santai dulu dong! baru satu" ucap Alister menahan Zeyden yang hendak menginjak pria yang baru dibukakan tali pengikatnya.

Toktok. ketukan pintu terdengar dari arah luar.

"brengsek" Zeyden pun bergegas menuju ke arah luar.

Ia membukakan pintu apartemen nya. kini terlihat 4 orang pria berbadan besar tengah membawa seorang pria yang terikat di tengah tengah mereka.

"masuk" dengan nada dingin Zeyden mengarah kan orangnya untuk menaruh pria yang mereka bawa.

Clek. pintu ruangan milik Zeyden terbuka sempurna.

pria yang di bawa oleh orang milik Zeyden pun di lemparkan kedalam. membuat pria itu meringis kesakitan.

"buka tali nya" ucap dingin Zeyden.

Oliver yang melihat jelas tingkah laku Zeyden ia pun hanya terdiam membisu, begitupun alister.

tidak. tidak ada yang bisa menghentikan aksi kejam Zeyden.

ada, tapi hanya ada dua. ajal dan Sienna.

sederhana. namun sulit menentangnya.

Brak. pintu di tutup kencang oleh Zeyden. siapapun yang mendengarnya pasti akan terkejut. termasuk alister, Oliver hanya memasang wajah datar saja.

"brengsek!" satu pukulan melayang di wajah.

Satu pukulan melayang keras di wajah Mr. Wiliam.

Zeyden benar benar marah besar. ia benar-benar kehilangan akal nya.

Flashback on.

"udahh kamu pulang aja ke zemoz, aku di sini dulu nemenin Ara sama senja ya?" ucap wanita di depan Zeyden. yang tidak lain adalah Sienna.

"Sienna--"

cup. belum sempat menyelesaikan perkataan Sienna menempelkan bibir pink nya di pipi kiri Zeyden.

"sekali kali nurut ya sama aku? aku gapapaa kok Zeyden, ga akan terluka" ucap Sienna meyakinkan.

"okelah" ucap Zeyden memalingkan wajahnya.

Malu. wajah dan telinga nya bersemu kemerahan akibat perbuatan Sienna.

kenapa Sienna begitu agresif pada Zeyden? pelan pelan saja. jantung Zeyden tidak terkontrol sekarang.

.........

Kini Zeyden sudah sampai di Villa milik nya. Villa ini sepi, hanya ada pembantu.

di sini juga tidak ada Adiknya, Nami. karena ia memutuskan untuk pulang menjenguk kedua orang tuanya tidak seperti Zeyden yang sibuk dengan urusan nya.

Langkah Zeyden kembali menuju gubuk tua yang tak jauh dari villa nya.

Ia memasuki gubuk itu dengan santai. membuka pintu menuju ruang bawah tanah.

"i'm coming Mr. Wiliam" seringai Zeyden muncul ketika ia memasuki ruangan tempat nya menahan seseorang.

Mr. Wiliam yang mendengar itu pun mulai meracau. ia mulai memberontak berusaha membuka ikatan tali nya.

"tiga pertanyaan lagi" ucap Zeyden duduk di hadapan Mr. Wiliam.

Ia juga mengambil pisau lipat kesayangannya dari dalam sakunya itu.

"Come on"

"one. apa yang ingin kau lakukan pada adikku, Nami?" tanya Zeyden sambil membuka pisaunya.

"s-saya hanya... d-disuruh t-tuan Zadion untuk.." ucapan nya menggantung, membuat Zeyden kesal.

"apa?"

"di perkosa.." Sontak setelah mendengar ucapan pria di depannya itu Zeyden mengeras menahan emosi nya.

tidak. dia berkata jujur, tenang Zeyden. jangan langsung membunuh nya.

"two. Zadion menginginkan apa?" suara Zeyden semakin rendah menahan amarahnya.

sunyi. tidak ada jawaban dari pria di depannya itu. Zeyden pun mengerucutkan keningnya.

ia memijat pelipisnya. ia merasa sangat marah saat ini.

"kekasih mu.." satu kalimat itu keluar dari mulut pria itu.

"three. bocor kan segala yang kau tau"

ucapan Zeyden pun membuat Mr. Wiliam membungkam mulutnya.

Ah... kalau dia tidak menjawab maka dengan senang hati Zeyden mengambil nyawa nya.

benar saja dia tidak menjawab sedikit pun. ia hanya terdiam, menundukkan kepalanya.

"bawa dia ke apartemen saya besok" perintah Zeyden pada orang suruhannya.

Flashback off.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang