kejutan

73 3 0
                                    

Sienna pun memasuki mobil milik sang kakak. hati nya senang karena ada yang menjemputnya karena dia tak harus menaiki bus sialan yang datang tak sesuai jadwal.

kini pria yang menjadi sosok kakak yang ia kagumi fokus menyetir mobil nya. hening rasanya.

"Lo yakin gapapa? maksudnya besok Lo harus kerja, nginep di tempat gua aja ya?" saran sang kakak, Leon.

"ya udah deh, rumah bang leon sama kantor ku kan Deket sekalian anterin ya hehehe" ucap Sienna sambil tertawa.

"ga bisa deh kayaknya, besok gua berangkat lebih pagi dari biasanya" tolak Leon.

"dih jangkrik! ngeselin! ya udah gapapa, santai aja semangat kerja nya pak manager" Sienna pun bercanda sambil menepuk nepuk pundak kakak laki-laki nya itu.

"dasar bocah! nanti pulang langsung tidur, udah makan belum?" tanya Leon serius.

"udah dongg aku gitu loh!" bangga Sienna.

sesampainya di rumah sang kakak ia memasuki dengan gembira. rumah Leon terbilang cukup luas, serta ia memiliki dua pembantu dan 1 supir. maklum lah sang kakak memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan tempat nya bekerja, dan bahkan tidak ada yang bisa menggeser posisi nya sebagai manager utama.

Sienna terpelongo dengan rumah sang kakak hingga ia tidak bisa menjaga ekspresi wajah nya. meskipun bukan kali pertama nya ia ke sini tapi ia tetap terpesona oleh indah nya rumah ini. luas dan terdapat sebuah taman hijau di samping rumah nya.

"tidur! jangan macem macem nyoba main ke samping. udah malem" larang Leon dengan tegas.

"ish bang! mau kesanaa mawar ku udah mekar belum??" tanya penasaran Sienna.

"udah merambat kemana mana"

"udah sono tidur, di kamar yang lama gua mau lanjut tidur" Leon pun meninggalkan Sienna yang masih menatap ke taman samping rumah milik kakaknya.

"udah ah tidur nanti di marahin ga enak rasanya" langkah kaki nya pun berat menaiki tangga. karena ngantuk sudah mulai menyerang nya.

Sienna membuka Pintu kamarnya. terlihat boneka kesukaannya tersusun rapih, bahkan kamar ini benar benar rapih. padahal sudah lama ia tidak kemari, namun lihatlah. masih rapih seperti terakhir kali ia tidur di tempat ini.

Sienna menaiki kasur nya, menarik selimutnya dan masuk ke dalam mimpi nya.

keesokan harinya.

Sienna terbangun pada jam 5 pagi dengan sempoyongan ia pergi ke kamar mandi dan bergegas bersiap siap. 14 menit kemudian. Sienna sudah menggunakan pakaian kantor nya dan bergegas turun ke bawah.

"pagii semuaa" sapa Sienna kala sampai di dapur. inilah Sienna di rumah kakak nya. super hiperaktif, membuat siapapun yang melihatnya menggeleng kan kepalanya.

"silahkan di makan nona, tuan tadi berkata ia pergi lebih dahulu karena urusan kantor nya" ucap sopan salah satu pembantu disana.

"ayo makan bareng!" ajak Sienna dengan senyum lebarnya.

"saya hanyalah pembantu--"

"nyenyenyenyenye ayo makan bareng!! ini perintah! ayo! atau gaa kalian ku bilang Abangku!" belum sempat lagi pembantu itu menyesuaikan perkataan nya sudah di potong lebih dahulu oleh Sienna. jangan lupa juga dengan ancamannya.

mau tidak mau mereka sebagai pembantu menuruti kemauan sang majikan yang menyuruh mereka untuk makan bersama.
merekapun duduk dan mulai mengambil makan untuk mereka makan.

kini meja makan hanya di hiasi oleh suara garpu dan sendok makan.

skip.

mereka pun sudah selesai termasuk Sienna, dengan segera Sienna berangkat ke kantor nya.

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang