4.

27.1K 1.4K 11
                                    

Assalamualaikum guys..
Sebelum membaca harap untuk follow akun
Instagram @almtiamliza

Maaf jika terdapat typo,

Beberapa part teracak dan diprivasi harap untuk follow agar dapat terbuka.

FOLLOW, VOTE, COMMENT.

Tq

***


"Panggil dia kesini sekarang!" Ucap seorang pemuda yang sedang mendengar keluhan dari santri lain.

"Baik Gus. Saya permisi, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam."

Disisi lain, Tania yang baru saja selesai mandi setelah kekacauan yang terjadi di kamar mandi, sekarang ia sedang berada di bawah pohon jambu yang rindang. Rencananya Tania hendak mengambil beberapa buah jambu yang tampak menggiurkan di matanya. Baru saja hendak naik ke atas pohon, tiba-tiba saja terdengar suara manusia yang mengganggunya ingin mencuri buah jambu tersebut.

"TANIA." Panggil seorang santri sedikit berteriak.

Tania berdecak, disaat-saat dirinya ingin  merasakan tentang nikmatnya dunia pasti ada saja yang datang mengganggunya. Rasanya Tania ingin sekali mengutuk satu-persatu orang yang memanggil namanya.

"Tania, Tania, Tania, lama-lama gue coret juga  nama gue dari KK sama akta biar gue gak punya nama sekalian. Jadi gak ada orang yang manggil-manggil nama gue lagi. Capek gue danger orang-orang manggil nama gue sendiri, bosan gue dengernya." Gerutu Tania namun tak ayal dirinya tetap menghampiri santri yang baru saja memanggilnya.

"Apa?," Ketus Tania.

"Kamu dipanggil sama Gus Fahri keruangannya." Ucap santri itu sinis menatap Tania.

"Oh, yaudah. Btw ruangannya yang mana?," Tanya Tania. Bukannya bertanya mengapa ia dipanggil, Tania malah lebih tertarik bertanya letak ruangan.

"Kamu gak nanya kenapa kamu dipanggil?,"

"Buat apa? Gak penting juga kan?, lagian orang yang dipanggil ke ruang BK itu artinya santri tersebut berbuat masalah. Mana ada orang dipanggil ke BK malah tari piring." Jawab Tania membuat santri berhijab hitam didepannya terdiam.

"Cepat buruan kasih tau dimana tempatnya." Desak Tania.

"Di ruang BK dekat ruang guru." Jawab santri itu.

Tania yang mendengar letak yang sangat familiar sontak melebarkan matanya dan dengan antusias ia berjalan. "Oke. Gue kesana sekarang." Kebetulan ia juga sedang kepanasan, berteduh diruangan itu sebentar sepertinya tidak masalah.

***

Sekarang Tania sudah berada diruangan yang disebut oleh santri berhijab hitam tadi. Senyuman Tania merekah saat ia bisa merasakan lagi kulitnya menjadi dingin diterpa oleh suhu udara dinginnya AC. Terimakasih yang sudah memanggilnya kemari, ia doakan semoga Allah membalas kebaikan orang tersebut.

Jika Tania lihat-lihat sekeliling ternyata bukan hanya dirinya yang berada diruangan ini melainkan ada beberapa santri yang duduk didalam ruangan ini seraya menatap sinis kearahnya.

"Kamu tahu apa kesalahan kamu?," Suara berat laki-laki terdengar di indra pendengaran Tania membuat dirinya sontak menoleh. Tania yang ditanya seperti itu hanya menggeleng pelan.

"Gak tau. Memangnya apa Gus?," Tania malah balik bertanya membuat seluruh santriwati disana menggeram kesal. Bisa-bisanya santri baru seperti Tania berpura-pura bodoh setelah apa yang dilakukannya tadi.

Ukhti Figuran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang