6.

22.5K 1.2K 2
                                    

Assalamualaikum guys..
Sebelum membaca harap untuk follow akun
Instagram @almtiamliza
Tiktok @almtiamliza

Maaf jika terdapat typo,

Beberapa part teracak dan diprivasi harap untuk follow agar dapat terbuka.

FOLLOW, VOTE, COMMENT.

Tq

Setelah kejadian di tempat pengajian tadi, sekarang Tania sudah berada di dalam kamar asramanya. Saat ini dirinya sedang meminta sedikit sedekah makanan kepada santri yang lain karena di waktu pagi tadi Tania tidak sempat sarapan.

"Woi Ruby, bagi makanan dong." Pinta Tania seperti memalak orang.

"Aku nggak punya makanan, emangnya kamu tadi nggak sarapan?," Jawab Ruby disertai pertanyaan diakhir kalimatnya.

"Enggak, gue tadi dipanggil sama Gus Fahri."

"Apa!?"

"Kok bisa?"

Sekarang si biang tukang gosip datang dan dengan hebohnya mendesak Tania. Tania baru tahu satu hal tentang pesantren ini, ternyata seluruh santri di sini mempunyai kebiasaan unik yaitu kepo terhadap kehidupan orang lain.

"Ya bisalah. Gara-gara gue buat keributan di kamar mandi tadi, gue dipanggil ke ruang BK." Jawab Tania merampas sebungkus roti ditangan Laura yang baru saja duduk disampingnya.

"Thanks ya." Ucap Tania.

"Itu punya aku, kok kamu ngambil-ngambil punya orang sih, aku kan belum izinin." Ujar Laura kesal.

"Nanti gua ganti, bentar gue ambil uangnya dulu." Balas Tania dan beranjak pergi ke arah lemari untuk mengambil dompet yang di bawa oleh Tania asli yang sekarang menjadi kepunyaannya.

Tania membuka isi dompet dan betapa terkejutnya melihat seluruh uang merah didalam dompet tersebut . Sepertinya orang tua Tania asli adalah orang kaya yang mampu memberikan fasilitas mewah kepada anaknya. Kalau Tania diberi orang tua seperti ini, pasti ia akan menikmatinya tanpa harus repot-repot menunggu uang hasil dirinya mengikuti lomba.

Hanya nama dirinya dan Tania asli yang sama, namun nasib mereka berdua sangatlah berbeda.

Tania mengambil uang seratus ribuan dari dalam dompet. Kemudian memberikannya kepada Laura. "Tuh, jangan lupa kembaliannya."

"Aku kira tadi kamu mau ngasih uang ini semuanya ke aku." Ucap Laura.

"Lo kira gue orang kaya? Ntar kalau gue udah banyak uang baru gue kasih, sekarang gue belum kerja."

"Kan memang kamu anak orang kaya."

"Emak bapak gue yang kaya, bukan gue. Cepetan pergi sana."

"Baru aja duduk tadi, ya udah, aku pergi ke koperasi dulu." Keluh Laura.

"Eh, sekalian ya lo beliin gue cemilan yang banyak. Lo balikin aja uang gue ceban." Perkataan Tania tidak dijawab oleh Laura. Laura hanya mengangkat jempolan tangannya di udara sebagai pertanda setuju.

Tania lanjut memakan roti yang sudah dibukanya tadi. Dengan hijabnya yang sudah dilempar di atas tempat tidur. Tania memakan roti itu tanpa niat untuk menawarinya kepada yang lain. Dirinya adalah orang yang sangat tidak suka memakai hijab. Pasti kalau sudah beraktifitas Tania akan melempar hijabnya ke sembarang arah. Sehingga membuat hijabnya selalu hilang bak di telan bumi.

Ukhti Figuran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang